Interbi


Apa Kandungan dan Komposisi Interbi?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Interbi adalah:

INTERBI® Tablet

Tiap tablet mengandung:
Terbinafine hydrochloride setara dengan
Terbinafine ….. 250 mg

INTERBI® Krim

Tiap gram krim mengandung
Terbinafine hydrochloride ….. 10 mg

Interbi Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Interbi?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Interbi adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Terbinafine adalah suatu alilamin yang mempunyai aktivitas antijamur dengan spektrum luas. Dalam kadar rendah, Terbinafine bersifat fungisidal terhadap dermatofita, kapang dan jamur dimorfik tertentu. Aktifitas terhadap ragi bersifat fungisidal atau fungistatik tergantung dari spesiesnya
  • Terbinafine secara spesifik mempengaruhi biosintesis sterol jamur pada tahap dini. Hal ini menyebabkan kematian sel jamur. Terbinafine bekerja dengan menghambat enzim skualen epoksidase di dalam membran sel jamur. Enzim skualen epoksidase ini tidak mempunyai hubungan dengan sistem sitokrom P-450. Terbinafine tidak mempengaruhi metabolisme hormon atau obat-obat lain
  • Jika diberikan secara oral, obat akan ditumpuk di jaringan kulit atau kuku dengan kadar yang sesuai dengan aktivitas fungisidalnya

Farmakokinetik

Tablet: Suatu dosis oral Terbinafine 250 mg secara tunggal menghasilkan kadar puncak plasma 0,8 mg/l 2 jam setelah pemberian. Total klirens plasma Terbinafine sekitar 1250 ml/menit dan waktu paruh eliminasi plasma 11 sampai 16 jam. Bioavailabilitas Terbinafine tidak dipengaruhi oleh makanan. Terbinafine terikat kuat pada protein plasma ( 99 % ). Obat ini secara cepat berdifusi melalui jaringan dermis dan tertumpuk di dalam lapisan lipofilik stratum korneum.

Terbinafine juga disekresi ke dalam sebum, sehingga menghasilkan kadar yang tinggi di dalam folikel rambut, rambut dan dalam kulit yang kaya akan sebum. Ditemukan juga bukti bahwa Terbinafine didistribusi ke dalam jaringan kuku pada minggu-minggu pertama pemberian terapi
Biotransformasi Terbinafine menghasilkan metabolit yang tidak mempunyai aktifitas antijamur dan diekskresikan terutama melalui urin.

Tidak ada bukti-bukti terjadinya akumulasi pada orang dengan hati dan ginjal normal. Tidak ada perubahan farmakokinetik yang berhubungan dengan usia, tetapi kecepatan eliminasinya dapat berkurang pada pasien dengan gangguan ginjal atau hati, sehingga menghasilkan kadar Terbinafine dalam darah lebih tinggi.

Krim: Pada penggunaan topikal, penetrasi Terbinafine ke dalam sirkulasi sistemik minimal (‹ 5 % dari dosis).

Interbi Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Interbi?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Interbi adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Tablet: Infeksi jamur pada kulit dan kuku yang disebabkan oleh dermatofita seperti Trichophyton (misalnya T rubrum, T mentagrophytes. T verrucosum, T violaceum), Microsporum canis dan Epidermophyton floccosum
Terbinafine oral diindikasikan untuk pengobatan kurap (tinea corparis, tinea cruris, dan tinea pedis) jika terapi oral dianggap tepat berdasarkan tempat, beratnya atau luasnya infeksi
Onychomycosis (infeksi Jamur pada kuku) yang disebabkan oleh jamur dermatofita
Krim: Infeksi Jamur kulit yang disebabkan oleh tinea corporis, tinea cruris. tinea pedis, Trichophyton (T rubrum, T mentagrophyles, T verrucosum, T violaceum), Microsporum canis dan Epidermophyton floccosum.
Untuk pengobatan kandidiasis pada kulit dan pitiriasis versikolor.

Apa Saja Kontraindikasi Interbi?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Interbi dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Penderita yang hipersensitif terhadap Terbinafine dan zat tambahan yang terkandung dalam tablet atau krim ini


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Interbi Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Interbi, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Interbi?

Jika Anda lupa menggunakan Interbi, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Interbi Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Interbi?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Interbi yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Interbi?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Interbi yang mungkin terjadi adalah:

Tablet: Efek Samping ringan sampai sedang dan bersifat sementara. Yang paling sering timbul adalah gejala saluran cerna (rasa penuh, nafsu makan berkurang, pencernaan terganggu, mual, nyeri abdominal ringan, diare) atau reaksi alergi kulit yang tidak serius (ruam kulit, urtikaria)

Pada kasus tertentu pernah dilaporkan adanya reaksi alergi kulit yang serius (seperti: sindroma Stevens-Johnson. nekrolisis epidermis toksis). Jika terjadi ruam kulit yang progresif, pengobatan dengan Terbinafine harus dihentikan
Pada kasus tertentu pernah dilaporkan adanya gangguan hematotogi, misalnya: neutropenia atau trombositopenia.

Krim: Pada penggunaan topikal, kemungkinan terjadinya efek samping sangat kecil, seperti iritasi lokal, eritema, rasa terbakar dan kering pada kulit

Peringatan / Perhatian

Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.

Tablet: Pasien dengan gangguan fungsi hati berat atau gangguan fungsi ginjal (klirens kreatinin kurang dari 50 ml/menit atau kreatinin serum lebih dari 300 μmol/L), dosis dapat dikurangi menjadi setengah dosis normal

Penggunaan pada usia lanjut.

Dosis pemakaian tidak berbeda dengan penderita dewasa. Dosis harus diturunkan menjadi setengah dari dosis normal, jika secara signifikan ditemukan kerusakan hepar dan ginjal
Tidak ada informasi yang menunjukkan hubungan antara usia dengan efek Terbinafine pada penderita usia lanjut

Penggunaan pada anak-anak

Pengalaman penggunaan Terbinafine oral pada anak-anak tidak ada dan penggunaannya tidak dianjurkan.
Keamanan dan efektifitas Terbinafine pada anak-anak di bawah 12 tahun belum dapat dipastikan.

Kehamilan dan laktasi

Karena pengalaman klinis pada wanita hamil tidak ada, jangan digunakan selama kehamilan kecuali jika keuntungan yang didapat melebihi resikonya

Terbinafine diekskresikan dalam air susu ibu, karena itu tidak boleh digunakan selama menyusui.
Jika digunakan secara topikal, hanya sebagian kecil obat yang diabsorpsi melalui kulit sehingga efeknya pada bayi tidak diketahui

Apa Saja Interaksi Obat Interbi?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Interbi antara lain:

Terbinafine tidak mempunyai potensi untuk menghambat atau meningkatkan klirens obat-obat yang dimetabolisme melalui sitokrom P-450 (misalnya Cyclosporin, Tolbutamide, kontrasepsi oral). Meskipun demikian, klirens Terbinafine dalam plasma dapat ditingkatkan oleh obat-obat yang menginduksi metabolisme (seperti Rifamycin) dan dapat dihambat oleh obat-obat yang menghambat sitokrom P-450 (seperti Cimetidine). Jika pemberian bersama dengan obat-obat tersebut diperlukan, dosis Terbinafine perlu disesuaikan

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Interbi?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Interbi:

Lamanya pengobatan bervariasi, tergantung dari indikasi dan beratnya infeksi.
Tablet: 250 mg sekali sehari

Infeksi Kulit:

Pada umumnya lama pengobatan adalah sebagai berikut:
Tinea pedis (jenis interdigital, plantar/moccasin): 2 – 6 minggu.
Tinea corporis, cruris: 2 – 4 minggu.
Hilangnya tanda dan gejala infeksi secara lengkap baru terlihat dalam beberapa minggu setelah pengobatan

Onychomycosis:

Untuk sebagian pasien, lama pengobatan terbaik adalah antara 6 minggu sampai 3 bulan. Pada infeksi jamur pada kuku, efek klinis optimal baru terlihat beberapa bulan setelah jamur diberantas dan obat dihentikan. Hal ini berhubungan dengan waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan kuku yang sehat
Krim: Terbinafine krim dioleskan 1 – 2 kali sehari pada kulit yang terinfeksi dan daerah sekitarnya secara tipis dengan gosokan lembut. Sebelum krim dioleskan, daerah yang terinfeksi dicuci dan dikeringkan dengan hati-hati
Umumnya lamanya pengobatan sebagai berikut:

Tinea corporis/cruris dan kandidiasis pada kulit: 1 – 2 minggu, tinea pedis 2 – 4 minggu dan pitiriasis versicolor 2 minggu.

Hilangnya gejala klinis biasanya terjadi dalam beberapa hari. Penggunaan tidak teratur atau penghentian yang terlalu dini dapat menimbulkan resiko kekambuhan. Jika tidak terjadi tanda-tanda perbaikan klinis setelah penggunaan selama 2 minggu maka diagnosa harus ditegakkan kembali.

Izin, Kemasan & Sediaan Interbi

:

INTERBI® Tablet
Kotak berisi 2 strip @ 6 tablet
Reg. No.: DKL0217617410A1

INTERBI® Krim
Tube isi 5 gram netto
Reg. No.: DKL0217617529A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN DI BAWAH 30°C
TERLINDUNG DARI CAHAYA
JANGAN DISIMPAN DALAM LEMARI PEMBEKU

Apa Nama Perusahaan Produsen Interbi?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Interbi:


PT. Interbat
Jl. H.R.M. Mangundiprojo no. 1
Buduran, Sidoarjo-61252
Jawa Timur, Indonesia

Interbat adalah suatu perusahaan farmasi asal Indonesia yang didirikan pada 1948 oleh Bapak Djoko Sukamto yang awalnya sebagai distributor produk-produk obat buatan perusahaan Eropa seperti Crinos S.p.A., Zambon, Gentili S.p.A., dan Cipan Pharmaceutical. Pada tahun 1959 perusahaan ini mendapatkan ijin untuk untuk memproduksi obat sendiri dan pada 1971 perusahaan ini mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacture Practises) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk fasilitas produksinya sehingga sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan pada waktu itu.

Pada tahun 1977, Interbat memindahkan semua kegiatan produksinya ke lokasi di Sidoarjo seluas dua hektar dimana di sana berdiri pabrik baru mereka. Kemudian setelah itu Interbat kembali melakukan ekspansi pabriknya hingga mencapai empat hektar untuk berbagai macam unit produksi seperti fasilitas produksi, peralatan, laboratorium mutu, dan fasilitas lainnya sehingga sesuai dengan standar WHO. Hingga saat ini Interbat telah menerima setidaknya 31 sertifikat GMP/CPOB.

Saat ini Interbat memiliki sekira 270 produk obat yang terdiri dari berbagai macam kategori mulai dari produk obat hingga suplemen. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara.