Vialop


Apa Kandungan dan Komposisi Vialop?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Vialop adalah:

Loperamide hydrochloride

Sekilas Tentang Loperamide Pada Vialop
Loperamide merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan frekuensi diare. Obat ini sering digunakan dalam pengobatan gastroenteritis dan radang usus. Loperamide tidak diindikasikan untuk mengatasi BAB dengan tinja bercampur darah, eksaserbasi kolitis ulseratif akut, atau enterokolitis bakteri.

Di dalam usus besar loperamide bekerja sebagai agonis opioid reseptor yang bekerja seperti morfin, mengurangi aktivitas pleksus mientrika yang mana menurunkan tonus otot polos longitudinal dan otot sirkular melingkar pada dinding usus. Ini akan meningkatkan waktu material tetap di dalam usus sehingga memungkinkan lebih banyak penyerapan air dari kotoran. Selain itu loperamide juga mengurangi gerakan massa kolon dan menekan reflek gastrokolik.

Loperamide hydrochloride pertama kali disintesa oleh Dr. Paul Janssen, seorang ilmuwan dari Belgia. Pada Desember 1972 hingga Februari 1974, dilakukan uji coba loperamide dibandingkan dengan plasebo. Setelah itu ditahun 1973, Janssen mulai mempromosikan loperamide dengan nama brand Imodium, dan pada bulan Desember 1976, loperamide mendapatkan persetujuan dari FDA. Oleh FDA, kategori keamanan penggunaan loperamide untuk wanita hamil dimasukkan dalam kategori C. Loperamide dapat menembus masuk ke dalam ASI sehingga penggunaannya tidak direkomendasikan bagi wanita menyusui.

Vialop Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Vialop?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Vialop adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Diare akut yang tidak diketahui penyebabnya dan diare kronik.

Bagaimana Farmakologi Vialop?

Obat antidiare ini berfungsi memperlambat aktivitas usus besar sehingga makanan akan tertahan lebih lama di dalam usus. Dengan begitu, usus akan menyerap lebih banyak air dan tinja akan menjadi lebih padat. Tetapi harap diingat bahwa obat ini hanya dapat meredakan gejala diare dan tidak mengobati penyebabnya.

Sebagian besar penderita diare akut bisa sembuh dengan banyak minum untuk mencegah dehidrasi dan tanpa penanganan khusus. Tetapi kita juga dapat menggunakan obat antidiare untuk mengurangi frekuensi buang air besar yang dialami. Obat ini umumnya hanya dikonsumsi selama 24 jam.

Diare akibat sindrom iritasi usus juga dapat diobati dengan loperamide. Demikian pula dengan pasien yang membutuhkan bantuan untuk menormalisasi aktivitas usus besar setelah menjalani operasi usus.

Apa Saja Kontraindikasi Vialop?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Vialop dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Kondisi dimana dibutuhkan peristaltik usus. Gangguan fungsi hati. Anak <12 tahun.

Apa saja Perhatian Penggunaan Vialop?

Gangguan hati & ginjal. Diare akut yang disebabkan E coli, Salmonella, & Shigella. Hamil & laktasi.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Vialop Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Vialop, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Vialop?

Jika Anda lupa menggunakan Vialop, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Vialop Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Vialop?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Vialop yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Vialop?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Vialop yang mungkin terjadi adalah:

Mulut kering, mual, muntah, nyeri perut, konstipasi, reaksi hipersensitivitas, mengantuk, pusing, megakolon toksik.

Apa Saja Interaksi Obat Vialop?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Vialop antara lain:

Trankuiliser, MAOI, alkohol.

Overdosis

  • Jika digunakan melebihi dosis dapat menimbulkan gejala seperti pingsan, kelainan koordinasi, mengantuk, miosis, hipertensi otot dan depresi pernapasan, sembelit, retensi urin, ileus, atau kejadian jantung seperti sinkop, interval QT dan perpanjangan kompleks QRS, gangguan irama jantung ventrikel serius lainnya, dan henti jantung
  • Jika terjadi overdosis, segera dilakukan pengobatan: Jika muntah terjadi secara spontan, pemberian arang aktif. Jika muntah belum terjadi, dapat melakukan bilas lambung dilanjutkan dengan pemberian arang aktif melalui saluran lambung. Berikan pengobatan nalokson berulang sebagai penangkal jika gejala SSP terjadi. Pantau pasien dengan seksama selama setidaknya 48 jam untuk mendeteksi kemungkinan depresi sistem saraf pusat. Penanganan pasien overdosis hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Vialop Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Vialop untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori B: Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Sekilas tentang diare
Diare merupakan penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Diare dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, cacing dan jamur, intoksikasi makanan yang mengandung bakteri atau toksin (makanan beracun), alergi susu sapi atau makanan tertentu, gangguan penyerapan (malabsorbsi) karbohidrat, lemak dan protein.

Diare (bahasa Inggris: diarrhea) juga didefinisikan sebagai sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.

Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.
sekilas tentang obat antidiare
Antidiare adalah obat tertentu yang menghentikan atau memperlambat diare. Antidiare hanya meredakan gejala diare, seperti peningkatan frekuensi dan urgensi ketika buang air besar, antidiare tidak menghilangkan penyebabnya. Hal ini berarti bahwa segera setelah Anda berhenti mengonsumsi antidiare, diare akan kembali muncul kecuali dan belum berhenti sebelum penyebabnya diatasi. Antivirus dapat bekerja dengan memperlambat kontraksi usus, meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk eksresi. Usus akan melakukan penyerapan, mengurangi kadar air tinja. Agen lain bekerja dengan mengangkat tinja, menambah volume dengan zat seperti serat.

Agen rehidrasi oral (oralit) juga dapat disebut sebagai antidiare; namun, ini tidak menghentikan atau memperlambat diare selain mengganti cairan yang keluar selama diare. Agen lain yang digunakan untuk membantu meringankan gejala diare termasuk agen antimotilitas atau agen antispasmodik. Agen antibakteri kadang-kadang dapat digunakan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi spesifik, seperti campylobacter atau giardia; namun, ini tidak sering direkomendasikan atau dibutuhkan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Vialop?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Vialop:

Dewasa:

Awal 2 tab, selanjutnya 1 tablet tiap kali sehabis BAB cair. Maks: 8 tablet/hari.

Anak 8-12 tahun (BB >30 kg):

2 mg 3 x/hari, selanjutnya 1 mg/10 kg tiap kali BAB cair. Bila tidak membaik dalam wkt 48 jam, obat harus dihentikan.

5-8 tahun (BB 20-30 kg):

2 mg 2 x/hari

2 – 5 tahun (BB 13-20 kg):

1 mg 3 x/hari.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Vialop?

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Vialop?

Dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput @ 2 mg

Berapa Nomor Izin BPOM Vialop?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Vialop:

DKL9728909617A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Vialop?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Vialop:

Rama Emerald Multi Sukses

Sekilas Tentang Rama Emerald Multi Sukses
PT Rama Emerald Multi Sukses adalah suatu perusahaan farmasi yang telah berdiri cukup lama di Indonesia. Sejarah didirikannya perusahaan ini berawal pada tahun 1968 dimana saat itu Bapak Louis J. Hartono S. Kawilarang dan Almarhum Bapak Harsono S. Kawilarang mendirikan suatu toko obat yang berlokasi di Jalan Jagalan No. 122-A, Surabaya bernama "Apotik Umum". Pada tahun 1969, didirikan apotek kedua bernama Apotik Kalianyar yang terletak di Jalan Kalianyar No. 6, di Surabaya. Kemudian karena perkembangan yang cukup pesat dibangunlah apotik ke tiga pada 1970 bernama Apotik Dewi.

Pada tahun 1981, keperluan akan obat-obatan sangat besar dan pangsa pasar tumbuh dengan cepat. Bapak Louis J. Hartono S. Kawilarang kemudian mendirikan suatu perusahaan farmasi bernama PT Rama Pharmaceutical Industry yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Gresik dipilih agar dekat dengan kota Surabaya sebagai ibukota provinsi Jawa Timur, sehingga dekat pula dengan konsumen dan pasar.

Pada 1990, PT Rama Pharmaceutical Industry memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing Practices) dari Kementerian Kesehatan, dan sejak saat itu semua proses produksi perusahaan memenuhi syarat dan standar yang telah ditetapkan, baik dari segi proses maupun fasilitas produksi. Pada 1995, perusahaan ini berhasil mendapatkan sertifikat ISO.

Perusahaan ini kemudian melakukan diversifikasi produk agar pangsa pasar semakin luas. Selain produk obat dan vitamin, produk lain yang diproduksi mencakup consumer product, makanan dan minuman, kosmetik, dan produk herbal. Pada tahun 2008, PT Rama Pharmaceutical Industry berubah nama menjadi PT Rama Emerald Multi Sukses. Selain memproduksi obat generik, perusahaan ini juga memproduksi obat branded. Beberapa produk yang dihasilkan seperti Antalgin, Metronidazol, Ibuprofen, Ramabion, dan lain-lain.

PT Rama Emeral Multi Sukses memiliki pabrik di kecamatan Driyorejo, kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur.