HARUS DENGAN RESEP DOKTER
–
Pasien penderita glaucoma sudut terbuka kronis
–
Pasien aphakic dengan glaucoma
–
Sinus bradikardi, hambatan atrioventrikular tingkat dua dan tiga, gagal jantung, dan shock kardiogenik
–
Hipersensitivitas terhadap timolol maleate
–
Penggunaan bersamaan dengan senyawa penghambat saluran kalsium (Ca), senyawa cathecolamine-depleting atau penghambat beta-adrenergik lainnya dapat ,enyebabkan efek aditif, hipotensi, dan bradikardi
–
Pada system kardiovaskular, efek samping dapat berupa bradikardi, aritmia, hipotensi, syncope, heart block, iskemia cerebral, gagal jantung kongestif, palpitasi, dan cardiac arrest
–
Pada system pernafasan, tetes mata timolol dapat menyebabkan kejang bronchi (terutama pada pasien yang mempunyai penyakit asma), sukar bernafas, dan dispnea
–
Sakit kepala, lemah dan lesu, mual, dizziness, dan depresi
–
Reaksi hipersensitivitas, berupa gatal dan merah
–
Adanya gangguan jantung harus diperiksa sebelum memulai terapi dengan tetes mata timolol. Pada pasien yang mempunyai riwayat tanda-tanda gagal jantung, pasien harus diawasi dan diperiksa kecepatan detak jantungnya
–
Setelah pemberian larutan tetes mata timolol, telah dilaporkan terjadinya gangguan pada pernafasan dan jantung, termasuk kematian akibat broncho spasme pada pasien penderita asma dan agak jarang terjadi adalah kematian yang berhubungan dengan gagal jantung
–
Pasien yang sudah menerima penghambat beta-adrenergik secara oral dan diberi tetes mata timolol harus diamati terhadap terjadinya efek aditif yang potensial, baik pada tekanan intraocular maupun efek sistemik lain yang timbul akibat penghambatan reseptor beta-adrenergik
–
Pemakaian pada wanita hamil dan menyusui hanya jika benar-benar diperlukan
–
Pemakaian dan efektivitas pemakaian obat ini pada anak-anak belum dapat dibuktikan
PT. Konimex adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Djoenaedi Joesoef (Djoe Djioe Liang) pada 8 Juni 1967 di kota Solo, Jawa Tengah. Djoenaedi Joesoef adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara dimana orang tuanya adalah pemilik dari toko obat tradisional Cina Eng Thay Hoo yang juga memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit. Nama konimek merupakan kependekan dari "Kondang Import Export". Menurut pendirinya, nama itu adalah suatu harapan agar produk perusahaan ini bisa "kondang" atau "terkenal" di mana-mana. Awalnya perusahaan ini berfokus pada usaha penjualan produk obat, bahan kimia, alat laboratorium, dan alat kedokteran. Pada 1971 PT. Konimex memperoleh dukungan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Perusahaan ini memproduksi banyak jenis produk yang menurut pendirinya berpegang pada falsafah 3MU yaitu Mutu, Mudah, dan Murah. Produknya meliputi produk obat resep, obat OTC, vitamin, suplemen, permen, herbal, makanan ringan, minyak telon dan kayu putih, dan masih banyak lagi. Produk yang dihasilkan seperti Paramex, Konidin, Konicare, Inzana, Feminax, Zeropain, Siladex, Fungiderm, Braito, Renofit, Konilife, permen Hexos, Nano Nano, dan masih banyak lagi. Perusahaan ini cukup aktif mengiklankan produknya di televisi, radio, dan media cetak. Fasilitas produksi PT. Konimex berlokasi di desa Sanggrahan, kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, negara Asia Tenggara, dan negara Timur Tengah. Untuk pemasarannya, perusahan ini mendirikan dua perusahaan distributor yakni PT. Sinar Intermark dan PT. Marga Nusantara. |