HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Terapi konjunctivitis karena bakteri :
Hari pertama dan kedua : teteskan 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi, tiap 2-4 jam
Hari ketiga-ketujuh : teteskan 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi, 4x sehari
Dosis rejimen yang dianjurkan untuk pengobatan ulcer karena bakteri adalah :
Hari pertama dan kedua : teteskan 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi tiap 30 menit
Hari ketiga s/d hari ke 7 s/d 9 : teteskan 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi tiap 1 jam
Hari ke-7 s/d ke-9 s/d selesai : teteskan 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi 4x sehari
–
Tidak untuk injeksi, tidak untuk diinjeksikan pada subkonjungtiva atau ke dalam anterior mata
–
Reaksi hipersensitivitas serius dan kadang-kadang fatal (anafilaksis) dapat terjadi setelah pemberian dosis pertama
–
Beberapa reaksi diikuti dengan kardiovaskular kolaps, kehilangan kesadaran, angioedema (termasuk Laryngeal, Pharyngeal atau edema Facial) airway obstruction, dyspnea, urticaria, dan gatal
–
Jarang terjadi Stevens-Johnsons syndrome yang berkembang menjadi toksis nekrolisis epidermal, jika terjadi reaksi alergi, hentikan penggunaan obat
–
Reaksi hipersensitif serius akut membutuhkan terapi yang cepat, oksigen, dan airway management termasuk intubasi harus digunakan secara klinis seperti yang diindikasikan
–
Penggunaan lama dengan antiinfeksi lain dapat menyebabkan pertumbuhan organisme yang tidak rentan secara berlebihan termasuk fungi
–
Jika terjadi superinfeksi, hentikan penggunaan dan diganti dengan terapi lain
–
Hentikan penggunaan jika timbul ruam pada kulit atau timbul hipesensitivitas lain dan segera hubungi dokter
–
Hindari kontaminasi pada ujung penetes dengan mata, jari tangan atau yang lainnya
–
Penggunaan pada kehamilan keamanan penggunaan belum ditetapkan, pemberian pada wanita hamil atau wanita yang diduga hamil hanya diperlukan dan dipertimbangkan dengan segala resikonya
PT. Konimex adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Djoenaedi Joesoef (Djoe Djioe Liang) pada 8 Juni 1967 di kota Solo, Jawa Tengah. Djoenaedi Joesoef adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara dimana orang tuanya adalah pemilik dari toko obat tradisional Cina Eng Thay Hoo yang juga memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit. Nama konimek merupakan kependekan dari "Kondang Import Export". Menurut pendirinya, nama itu adalah suatu harapan agar produk perusahaan ini bisa "kondang" atau "terkenal" di mana-mana. Awalnya perusahaan ini berfokus pada usaha penjualan produk obat, bahan kimia, alat laboratorium, dan alat kedokteran. Pada 1971 PT. Konimex memperoleh dukungan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri). Perusahaan ini memproduksi banyak jenis produk yang menurut pendirinya berpegang pada falsafah 3MU yaitu Mutu, Mudah, dan Murah. Produknya meliputi produk obat resep, obat OTC, vitamin, suplemen, permen, herbal, makanan ringan, minyak telon dan kayu putih, dan masih banyak lagi. Produk yang dihasilkan seperti Paramex, Konidin, Konicare, Inzana, Feminax, Zeropain, Siladex, Fungiderm, Braito, Renofit, Konilife, permen Hexos, Nano Nano, dan masih banyak lagi. Perusahaan ini cukup aktif mengiklankan produknya di televisi, radio, dan media cetak. Fasilitas produksi PT. Konimex berlokasi di desa Sanggrahan, kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, negara Asia Tenggara, dan negara Timur Tengah. Untuk pemasarannya, perusahan ini mendirikan dua perusahaan distributor yakni PT. Sinar Intermark dan PT. Marga Nusantara. |