Wiros


Apa Kandungan dan Komposisi Wiros?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Wiros adalah:

Piroxicam 20 mg

Sekilas Tentang Piroxicam Pada Wiros
Piroxicam atau piroksikam adalah turunan oksikam nonsteroid dengan sifat anti-inflamasi, antipiretik dan analgesik. Sebagai obat non-selektif, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), piroksikam mengikat dan mengkelat kedua isoform siklooksigenase (COX1 dan COX2), sehingga menghentikan aktivitas fosfolipase A2 dan konversi asam arakidonat menjadi prekursor prostaglandin pada tingkat yang membatasi langkah enzim siklooksigenase. Hal ini menyebabkan penghambatan biosintesis prostaglandin. Sebagai efek independen kedua, piroksikam menghambat aktivasi neutrofil sehingga berkontribusi pada efek anti-inflamasi secara keseluruhan.

Piroxicam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang umum digunakan yang hanya tersedia dengan resep dokter dan digunakan dalam terapi artritis kronis. Piroksikam dapat menyebabkan peningkatan serum aminotransferase ringan dan, dalam kasus yang jarang terjadi, menyebabkan cedera hati akut yang nyata secara klinis yang dapat menjadi parah dan bahkan fatal.

Penyerapan

Diserap dengan baik setelah pemberian oral.

Farmakologi

Efek antiinflamasi Piroksikam dapat dihasilkan dari penghambatan siklooksigenase yang reversibel, menyebabkan penghambatan perifer sintesis prostaglandin. Prostaglandin diproduksi oleh enzim yang disebut Cox-1. Piroksikam memblokir enzim Cox-1, yang mengakibatkan gangguan produksi prostaglandin. Piroksikam juga menghambat migrasi leukosit ke tempat peradangan dan mencegah pembentukan tromboksan A2, agen agregasi, oleh trombosit.

Rute eliminasi

Piroksikam dan produk biotransformasinya diekskresikan dalam urin dan feses, dengan sekitar dua kali lebih banyak muncul dalam urin dibandingkan dengan feses. Sekitar 5% dari dosis piroksikam diekskresikan tidak berubah. Namun, sebagian besar eliminasi piroksikam terjadi oleh metabolisme hati. Piroksikam diekskresikan ke dalam ASI.

Penggunaan Piroksikam dapat menyebabkan toksisitas gastrointestinal, tinitus, pusing, sakit kepala, ruam, dan pruritus. Efek samping yang paling parah adalah ulkus peptikum dan perdarahan gastrointestinal. Sekitar 30% dari semua pasien yang menerima dosis harian 20 mg piroksikam mengalami efek samping.

Efek samping

Piroxicam dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Menghindari sinar matahari dan penggunaan tabir surya dianjurkan.

Wiros Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Wiros?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Wiros adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Lihat dosis.

Sekilas Tentang Obat Analgesik (Non Opiat) & Antipiretik
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit atau nyeri. Analgesik ada beberapa tipe diantaranya analgesik non opiat (non opioid) yang bisa digunakan tanpa resep dokter dan analgesik opioid yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter karena efek sampingnya lebih besar. Analgesik non opioid contohnya seperti paracetamol (acetamonophen) dan ibuprofen. Sedangkan yang termasuk analgesik opioid contohnya morphine dan oxycodone.

Analgesik non opioid biasanya digunakan untuk meredakan berbagai macam nyeri seperti pada arthritis, migrain, nyeri haid, dan kondisi lainnya berdasarkan tingkat sakit dan nyerinya. Dokter akan menggunakan analgesik opioid jika nyeri yang terjadi berada pada tingkat akut seperti pada pembedahan dan patah tulang. Penggunaan analgesik opioid sangat dibatasi hanya untuk kondisi tertentu karena dapat menimbulkan risiko adiksi dan penyalahgunaan.

Selain dengan pemberian oral dan injeksi, ada juga analgesik yang diterapkan langsung pada kulit dan analgesik ini disebut analgesik topikal. Biasanya analgesik topikal ini digunakan untuk meredakan nyeri otot dan keseleo.

Antipiretik adalah obat yang berfungsi menurunkan demam. Antipiretik akan menurunkan panas demam akibat hipotalamus yang diinduksi oleh prostaglandin. Antipiretik yang banyak digunakan di dunia adalah paracetamol, ibuprofen, dan aspirin yang termasuk dalam obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Selain sebagai antipiretik, obat-obat tadi juga memiliki efek analgesik untuk meredakan nyeri yang menyertainya.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Wiros?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Wiros:

Rematoid arthritis dan ankilosing spondilitis: Dosis awal 20 mg sebagai dosis tunggal. Dosis pemeliharaan pada umumnya sehari 20 mg atau jika diperlukan dapat diberikan dalam dosis terbagi. Dosis > 20 mg sehari meningkatkan efek samping gastrointestinal. Gout akut: Mula-mula sehari 40 mg sebagai dosis tunggal, diikuti 4-6 hari berikutnya sehari 40 mg dosis tunggal atau terbagi. Gangguan muskuloskeletal akut: Awal sehari 40 mg sebagai dosis tunggal atau terbagi selama 2 hari, selanjutnya sehari 20 mg selama 7-14 hari.

Izin BPOM, Kemasan, & Sediaan

  • DKL9110901801B1: DUS,10 STRIP @ 10 KAPSUL 20 mg
  • DKL9110901801B2: BOTOL @ 100 KAPSUL 20 mg
  • DKL9110901801B2: BOTOL @ 100 KAPSUL 20 mg

Apa Nama Perusahaan Produsen Wiros?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Wiros:

Itrasal