Vaksin Poliomyelitis Oral


DESKRIPSI

Vaksin Polio Oral (OPV)  adalah  vaksin tri- valen merupakan cairan berwarna kuning kemerahan  dikemas dalam  vial gelas yang mengandung suspensi  dari tipe 1,2, dan  3 virus Polio hidup  (strain Sabin) yang  telah dilemahkan. Vaksin Polio Oral ini merupakan suspensi  “drops” untuk  diteteskan   melalui droper (secara oral).

Apa Kandungan dan Komposisi Vaksin Poliomyelitis Oral?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Vaksin Poliomyelitis Oral adalah:

Tiap dosis (2 tetes = 0,1 mL) mengandung :

Zat berkhasiat :

•    Virus  Polio hidup  dilemahkan  (strain Sa- bin) tipe 1 ≥ 106.0   CCID50* tipe 2 ≥ 105.0   CCID50 tipe 3 ≥ 105.8 CCID50

Zat tambahan :

•  Eritromisin tidak lebih dari 2 mcg
•  Kanamisin tidak lebih dari 10 mcg
•  Sukrosa 35 % (v/v) (sebagai zat penstabil)

* CCID50  = Cell Culture Infective Dose 50

Vaksin Poliomyelitis Oral Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Vaksin Poliomyelitis Oral?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Vaksin Poliomyelitis Oral adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Vaksin digunakan  untuk pencegahan terha- dap Poliomyelitis.

CARA KERJA OBAT

Merangsang   tubuh   membentuk  antibodi terhadap Poliomyelitis.

POSOLOGI

  • OPV hanya  diberikan  secara  oral. Diteteskan  langsung  ke dalam  mulut dari vial dosis ganda melalui droper se- banyak 2 tetes
  • Hati-hati jangan sampai droper terkon- taminasi dengan air liur anak yang di vaksinasi
  • Bayi-bayi sedikitnya harus mendapat- kan 3 dosis OPV dengan interval wak- tu 4 minggu pada usia 2 bulan
  • Imunisasi ulangan diberikan 1 dan 3 tahun kemudian ; 1 dosis


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Vaksin Poliomyelitis Oral Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Vaksin Poliomyelitis Oral, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Vaksin Poliomyelitis Oral?

Jika Anda lupa menggunakan Vaksin Poliomyelitis Oral, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Vaksin Poliomyelitis Oral Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Vaksin Poliomyelitis Oral?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Vaksin Poliomyelitis Oral yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Vaksin Poliomyelitis Oral?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Vaksin Poliomyelitis Oral yang mungkin terjadi adalah:


Umumnya tidak terdapat efek sam- ping. Sangat jarang terjadi kelum- puhan (paralytic poliomyelitis), yang diakibatkan karena vaksin (perban- dingan 1 / 1.000.000 dosis).

Individu yang kontak dengan anak yang telah divaksinasi, jarang sekali beresiko mengalami lumpuh polio (paralytic poliomyelitis) akibat vaksi- nasi (perbandingan 1 / 1.400.000 dosis sampai 1 / 3.400.000 dosis). Dan hal ini terjadi bila kontak belum mempunyai kekebalan terhadap virus polio atau belum pernah diimunisasi.
Sindroma Guillain Barré.

Apa Saja Kontraindikasi Vaksin Poliomyelitis Oral?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Vaksin Poliomyelitis Oral dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Apabila sedang mengalami diare, dosis OPV yang diberikan tidak akan dihitung sebagai bagian dari jadwal imunisasi, dan harus diulang setelah sembuh
  • Penderita leukemia dan disgamma- globulinemia
  • Anak dengan infeksi akut yang disertai demam
  • Anak dengan defisiensi sistem keke- balan
  • Anak dalam pengobatan imunosu- presif

Apa Saja Interaksi Obat Vaksin Poliomyelitis Oral?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Vaksin Poliomyelitis Oral antara lain:


Obat yang bersifat imunosupresif.

PERINGATAN & Perhatian

  • Harus diberikan secara oral
  • Pemberian secara bersama-sama de- ngan vaksin hidup lainnya harus di- lakukan secara terpisah
  • Perhatikan petunjuk pemakaian vak- sin (halaman 17)

PENYIMPANAN

  • Potensi vaksin akan terjaga sampai dengan waktu daluarsa yang terda- pat pada vial jika disimpan pada suhu tidak lebih dari -20°C. Dan hanya dapat disimpan selama 6 bulan pada suhu antara +2°C dan +8°C
  • Masa daluarsa 2 tahun

Penggunaan vaksin dalam vial dosis ganda yang sudah dibuka
Vaksin OPV dalam kemasan vial dosis ganda yang telah diambil satu dosis atau lebih untuk imunisasi dapat disimpan dan dapat digunakan untuk sesi imunisasi beri- kutnya sampai dengan 4 minggu, jika semua kondisi yang dipersyaratkan dipenuhi. (Lihat keterangan petunjuk penyimpanan, hal. 11).

Izin, Kemasan & Sediaan Vaksin Poliomyelitis Oral


• Dus : 10 vial @ 1 mL (10 dosis)
• Dus : 10 vial @ 2 mL (20 dosis)
• Dus : 50 vial @ 2 mL (20 dosis)