Urica


Komposisi    

Tiap tablet URICA® 100 mengandung: Allopurinol 100 mg
Tiap tablet URICA® 300 mengandung: Allopurinol 300 mg

Deskripsi

Allopurinol dan metabolitnya oxipurinol (alloxanthine) dapat menurunkan produksi asam urat dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin dan mengubah xantin menjadi asam urat. Dengan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urin, allopurinol mencegah atau menurunkan endapan urat sehingga mencegah terjadinya gout arthritis dan urate nephropathy.

Indikasi   

  • Hiperurisemia primer: gout
  • Hiperurisemia sekunder: mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik

Sekilas tentang rematik
Rematik (Radang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA)) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.

Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa rasa nyeri atau radang pada otot, sendi-sendi atau jaringan -jaringan badan; encok, sakit pada tulang, demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus RA diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia.
Sekilas tentang obat antipirai
Antipirai adalah obat untuk mengobati pirai (artritis gout) atau sering disebut penyakit asam urat.

Gout (atau penyakit asam urat); merupakan kondisi medis yang biasanya ditandai dengan serangan berulang dari inflamasi artritis akut yang diakibatkan oleh kecacatan kimiawi tubuh (seperti adanya asam urat dalam cairan sendi). Kondisi yang menyakitkan ini paling sering menyerang sendi-sendi kecil, terutama jempol kaki. Gout biasanya dapat dikontrol dengan obat dan perubahan dalam diet.

Pirai atau gout (juga dikenal sebagai podagra bila terjadi di jempol kaki) adalah kondisi kesehatan yang biasanya ditandai oleh adanya serangan akut artritis inflamatori berulang—dengan gejala kemerahan, lunak yang terasa sakit dan panas pada pembengkakan sendi. Bagian sendi metatarsal-falangeal pada bagian dasar dari ibu jari merupakan tempat yang paling sering terserang (mendekati 50% kasus). Namun, gejala ini juga dapat timbul sebagai tofi, batu ginjal, atau nefropati urat. Keadaan ini disebabkan oleh adanya peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Asam urat mengkristal, dan kristal ini mengendap pada persendian, tendon, dan jaringan sekitanya.

Diagnosis klinis dipastikan dengan melihat adanya kristal yang khas pada cairan sendi. Pengobatan dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), steroid, atau kolkisin dapat mengurangi peradangan. Ketika serangan akut berkurang, kadar asam urat biasanya turun dengan cara mengubah gaya hidup, dan bagi mereka yang mengalami serangan berulang, allopurinol atau probenecid memberikan pencegahan dalam jangka waktu yang lama.

Frekuensi pirai telah meningkat pada beberapa dekade ini, memengaruhi sekitar 1-2% populasi Barat pada suatu saat kehidupan mereka. Peningkatan ini diperkirakan disebabkan oleh naiknya faktor risiko dalam populasi, seperti misalnya sindrom metabolik, harapan hidup yang lebih panjang dan perubahan pola makan. Dalam sejarahnya pirai dikenal sebagai "penyakit para raja" atau "penyakit orang kaya".

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Urica?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Urica:

Dewasa:

  • Dosis awal: 100 – 300 mg sehari
  • Dosis pemeliharaan: 200 – 600 mg sehari
  • Dosis tunggal maksimum 300 mg. Bila diperlukan dapat diberikan dosis yang lebih tinggi, maksimal 900 mg sehari. Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar asam urat dalam serum/ air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tercapai yaitu selama ± 1-3 minggu, atau:
  • Untuk kondisi ringan: 2 – 10 mg/kg BB sehari, atau 100-200 mg sehari
  • Kondisi sedang: 300 – 600 mg sehari. Kondisi berat: 700 mg – 900 mg sehari

Anak-anak:

10-20 mg/kg BB sehari atau 100 – 400 mg sehari. Penggunaan pada anak-anak khususnya pada keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan enzim tertentu, misalnya sindroma Lesch-Nyhan.

Penderita gangguan fungsi ginjal:

Jumlah dan interval pemberian perlu dikurangi disesuaikan dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum.

Untuk pasien dewasa berlaku dosis sebagai berikut:

  • Bersihan kreatinin: 2-10 mL/menit. Dosis: 100 mg sehari atau dengan interval lebih panjang
  • Bersihan kreatinin: 10-20 mL/ menit. Dosis: 100-200 mg sehari
  • Bersihan kreatinin: › 20 mL/menit. Dosis: normal
  • Dosis yang dianjurkan pada penderita dengan dialisa : Allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan dialisis ginjal. Jika dialisis perlu dilakukan lebih sering, dapat dipertimbangkan pemberian allopurinol dengan dosis alternatif 300-400 mg segera setelah dialisa tanpa pemberian lagi diantara interval waktu

Apa Saja Kontraindikasi Urica?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Urica dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol
  • Keadaan serangan akut gout

Efek samping      

  • Gejala hipersensitifitas seperti eksfoliatif, demam, limfodinopati, artralgia, eosinofrlia
  • Reaksi kulit: pruritis, makulopapular
  • Gangguan gastrointestinal, mual, diare
  • Sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa
  • Gangguan darah: leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Urica?

  • Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid
  • Hentikan penggunaan bila timbul gejala kemerahan pada kulit atau gejala alergi
  • Hindari penggunaan pada penderita kelainan fungsi ginjal atau penderita hiperurisemia asimptomatik
  • Pada penderita kerusakan fungsi hati, dianjurkan untuk melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan
  • Keuntungan dan resiko penggunaan allopurinol pada ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan terhadap janin, bayi atau ibunya
  • Allopurinol dapat menyebabkan kantuk. Hati-hati penggunaan pada penderita yang harus bekerja dengan konsentrasi penuh termasuk mengemudi dan menjalankan mesin
  • Sebaiknya allopurinol diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung
  • Dianjurkan untuk meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan allopurinol untuk menghindari terjadinya batu ginjal
  • Bila terjadi gatal-gatal, anoreksia, serta berkurangnya berat badan, harus dilakukan pemeriksaan fungsi hati

Apa Saja Interaksi Obat Urica?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Urica antara lain:

  • Allopurinol dapat meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain
  • Allopurinol dapat menghambat metabolisme obat di hati, misalnya warfarin
  • Allopurinol dapat meningkatkan efek dari azatioprin dan merkaptopurin, sehingga dosis perhari dari obat-obat tersebut harus dikurangi sebelum dilakukan pengobatan dengan allopurinol
  • Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh klorpropamid dan meningkatkan resiko hipoglikemia, terutama pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal
  • Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik, seperti probenesid

Over Dosis

Pernah dilaporkan penggunaan sampai 5 gram dan 20 gram allopurinol. Gejala dan tanda-tanda keracunan adalah pusing, mual, dan muntah.
Dianjurkan minum yang banyak sehingga memudahkan diuresis allopurinol dan metabolitnya. Jika dianggap perlu dapat dilakukan dialisa.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Urica?

    

URICA® 100, Tablet Dus @ isi 10 strip @ 10 tablet No. Reg.: DKL0731607910A1
URICA® 300, Tablet Dus @ isi 10 strip @ 10 tablet No. Reg.: DKL0731608004A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI TEMPAT YANG SEJUK DAN KERING

Apa Nama Perusahaan Produsen Urica?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Urica:

VITABIOTICS HEALTHCARE, Sandoz Indonesia

Sekilas Tentang Sandoz
Sandoz merupakan suatu unit usaha atau divisi dari Novartis AG. Sejarah perusahaan Sandoz sendiri berawal pada tahun 1886, Dr. Alfred Kern dan Mr. Edouard Sandoz membuat suatu perusahaan pembuat dan penjualan pewarna sintesis. Perusahaan itu mengalami kemajuan pesat dan kemudian membeli lahan seluas 11 ribu meter persegi untuk area pabrik di Basel, Swiss. kedua orang founder itu lantas mendaftarkan bisnis mereka dengan nama Kern & Sandoz.

Setelah Dr. Kern meninggal pada 1893 akibat gagal jantung, maka Sandoz memimpin dan menjalankan perusahaan ini yang kemudian dua tahun berselang pensiun dari jajaran manajemen dengan alasan kesehatan. Di tahun 1895, perusahaan ini merubah statusnya menjadi perusahaan terbatas dan manajemen menunjuk Edouard Sandoz (founder) sebagai chairman pertama. Perusahaan ini lantas merekrut manajer dan tenaga ahli kimia profesional yang membuat perusahaan ini mampu melakukan inovasi dan mengeluarkan produk-produk baru berupa pewarna belerang dan azo. Manajer handal perusahaan ini, Werner Stauffacher dan Georg Wagner mampu membawa perusahaan melewati masa-masa krisis akibat Perang Dunia I, bahkan perusahaan ini mampu berekspansi ke berbagai negara.

Pada 1920, industri tekstil mengalami masa-masa sulit dan pendapatan perusahaan menurun. Diperlukan diversifikasi usaha agar perusahaan dapat terus berjalan dan tidak bergantung dari hanya satu bidang industri. Kern & Sandoz lantas membuka unit usaha dibidang kulit, dan kertas, kemudian agrikultural. Sandoz memproduksi sabun pembersih, bahan pelembut, dan pemutih. Pada akhir Perang Dunia, Sandoz memproduksi fungisida, herbisida, insektisida, dan rodentisida. Pada 1931 nama perusahaan Kern & Sandoz berubah menjadi Sandoz Ltd.

Sandoz kemudian mendirikan unit usaha farmasi dimana dipimpin oleh Dr. Arthur Stoll, tokoh penting dalam penemuan ergotamine yang kemudian produk ini dijual dan memberikan banyak pendapatan bagi Sandoz. Pada 1949, Dr. Stoll ditunjung menjadi Direktur Umum Sandoz. Di masa kepemimpinannya Sandoz berkembang pesat dan unit usaha farmasi menajdi salah satu fokus utamanya. Unit usaha ini berhasil menemukan komponen sintetik dalam pengobatan gangguan mental dan migrain yang merupakan hasil pengembangan dari produk ergotamine. Salah satu produk hasil pengembangan ini adalah Methergin dan Gynergen. Pada 1951, ilmuwan perusahaan berhasil menemukan penisilin yang resisten terhadap asam dan juga menemukan kalsium Sandoz untuk keperluan terapi kalsium. Pada 1963. Sandoz Ltd mengakuisisi Biochemie GmbH dan memulai produksi produk antibiotik dan mengembangkan produk lainnya berbasis bioteknologi.

Singkatnya pada 1996. Sandoz Ltd melakukan merger dengan perusahaan farmasi Ciba-Geigy Ltd dan membentuk perusahaan baru bernama Novartis AG dengan tetap mempertahankan nama Sandoz sebagai salah satu unit usaha divisi obat generik yang hingga saat ini masih mengembangkan, membuat, dan memasarkan obat-obatan generik. Di Indonesia, Sandoz beroperasi dengan nama PT. Sandoz Indonesia.