Toramine


Apa Kandungan dan Komposisi Toramine?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Toramine adalah:

Ketorolac tromethamine.

Sekilas Tentang Ketorolac Pada Toramine
Ketorolac atau ketorolac tromethamine adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam keluarga asam propionat, sering digunakan sebagai analgesik, antipiretik (penurun demam), dan antiinflamasi. Ketorolak bekerja dengan menghambat sintesis tubuh dari prostaglandin. Ketorolak dalam sediaan oral dan intramuskularnya merupakan campuran rasemat (S)-(−)-ketorolak, isomer aktif, dan (R)-(+)-ketorolak. Sebuah solusi oftalmik ketorolak tersedia dengan nama Acular, dan digunakan untuk mengobati sakit mata dan untuk menghilangkan rasa gatal dan terbakar alergi musiman. Nama merek Toradol diciptakan oleh perusahaan Syntex dari Amerika Serikat.

Struktur dan komposisi kimia

Ketorolak, seperti turunan 2-arilpropionat lainnya (termasuk ketoprofen, flurbiprofen, naproxen, ibuprofen dll.) mengandung karbon kiral pada posisi dari bagian propionat. Dengan demikian ada dua kemungkinan enansiomer ketorolak dengan potensi efek biologis dan metabolisme yang berbeda untuk setiap enansiomer.

NSAID tidak dianjurkan untuk digunakan dengan NSAID lain karena potensi efek samping aditif. Efek pengikatan protein dari sebagian besar NSAID non-aspirin dihambat oleh adanya aspirin dalam darah.

Mekanisme aksi

Mekanisme kerja utama yang bertanggung jawab atas efek antiinflamasi/antipiretik/analgesik Ketorolak adalah penghambatan sintesis prostaglandin dengan penghambatan kompetitif enzim siklooksigenase (COX). Seperti kebanyakan NSAID, Ketorolak adalah inhibitor siklooksigenase non-selektif.

Seperti NSAID lainnya, mekanisme obat dikaitkan dengan bentuk S kiral. Konversi enansiomer R menjadi enansiomer S telah terbukti terjadi dalam metabolisme ibuprofen; tidak diketahui apakah itu terjadi dalam metabolisme ketorolak.

Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan

Ketorolak diindikasikan untuk manajemen nyeri jangka pendek (maksimal hingga lima hari).

Kontraindikasi

Ketorolak dikontraindikasikan terhadap pasien dengan hipersensitivitas yang ditunjukkan sebelumnya terhadap ketorolak, dan terhadap pasien dengan sindrom polip hidung lengkap atau parsial, angioedema, reaktivitas bronkospastik atau manifestasi alergi lainnya terhadap aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (karena kemungkinan anafilaksis berat). Seperti semua NSAID, ketorolak harus dihindari pada pasien dengan disfungsi ginjal. (Prostaglandin diperlukan untuk mendilatasi arteriol aferen; NSAID secara efektif membalikkan keadaan ini.) Pasien dengan risiko tertinggi, terutama pada orang tua, adalah mereka dengan ketidakseimbangan cairan atau dengan gangguan fungsi ginjal (misalnya, gagal jantung, penggunaan diuretik, sirosis, dehidrasi, dan insufisiensi ginjal).

Efek samping

Mirip dengan NSAID lainnya. Lihat sisipan "Efek samping ketorolak."

Peringatan dan pencegahan

Risiko paling serius yang terkait dengan ketorolak adalah, seperti NSAID lainnya, ulserasi gastrointestinal, perdarahan dan perforasi; kejadian ginjal mulai dari nefritis interstisial hingga gagal ginjal total; perdarahan, dan reaksi hipersensitivitas.

Seperti NSAID lainnya, retensi cairan dan zat terlarut dan edema telah dilaporkan dengan ketorolak; ketorolak meningkatkan kadar protein hati; itu juga menghambat agregasi trombosit dan mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko perdarahan.

Perlu dicatat bahwa ketika diberikan secara intravena melalui kateter IV yang sama dengan Morfin, kedua obat tersebut diketahui kadang-kadang bergabung untuk membentuk endapan di IV, yang dapat memblokir saluran tersebut. Pembilasan saluran dengan jarum suntik saline dapat mendorong penyumbatan.

Perhatian

Ketorolak tidak direkomendasikan untuk analgesia pra-operasi atau pemberian bersama dengan anestesi karena menghambat agregasi trombosit. Ketorolak tidak direkomendasikan untuk analgesia obstetrik karena belum diuji secara memadai untuk pemberian obstetrik dan memiliki toksisitas janin yang dapat dibuktikan pada hewan laboratorium. Ketorolak telah diberikan bersama dengan meperidin dan morfin tanpa efek samping yang jelas. Ketorolak tidak dianjurkan untuk pasien nyeri kronis jangka panjang.

Dosis, ketersediaan dan harga

Dosis oral adalah 10 mg; Harga Amerika Serikat untuk 20 tablet berkisar sekitar US$28. Harga Australia untuk 20 tablet adalah sekitar AU$43,39.

Dosis injeksi adalah 15, 30 dan 60 mg; Harga Amerika Serikat untuk 10 vial 30 mg masing-masing sekitar US$45, membuat sediaan intramuskular jauh lebih mahal per dosisnya. Satu dosis 60 mg akan memerlukan pemberian melalui suntikan dua botol, sekitar $9 per dosis. Harga Australia untuk 5 botol adalah sekitar AU$57,90, atau $23,16 per dosis. Ketorolak tidak tersedia di Skema Manfaat Farmasi.

Di Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan Australia obat ini tidak dapat dijual bebas dan harus diberikan hanya dengan resep dokter.

SYNTEX (U.S.A.) L.L.C., Palo Alto, California, U.S.A. mengembangkan solusi oftalmik Acular, dan memegang merek dagang terdaftar atas nama tersebut. Nama merek produk Acular diproduksi dan didistribusikan oleh Allergan, Inc., di bawah lisensi dari Syntex.

Apotex Products Group, produsen Kanada, menawarkan larutan tetes mata Ketorolac trometamin 0,5% generik dengan nama "APO-KETOROLAC" di Kanada dan beberapa negara lain.

Syntex dan Allergan menggugat Apotex atas pelanggaran paten US Patent No. 5.110.493 atas produk generik Ketorolac tomethamine. Pada bulan Mei 2005, pengadilan banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Federal memberikan kemenangan kepada Apotex, memutuskan bahwa pengadilan yang lebih rendah yang menegakkan paten Syntex salah menerapkan aturan untuk menilai apakah sebuah penemuan sudah jelas. Allergan mengklaim paten tersebut berlaku hingga 2009.

Toramine Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Toramine?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Toramine adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Penatalaksanaan jangka pendek utk nyeri sedang s/d berat ssdh op.

Sekilas Tentang Obat Analgesik (Non Opiat) & Antipiretik
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit atau nyeri. Analgesik ada beberapa tipe diantaranya analgesik non opiat (non opioid) yang bisa digunakan tanpa resep dokter dan analgesik opioid yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter karena efek sampingnya lebih besar. Analgesik non opioid contohnya seperti paracetamol (acetamonophen) dan ibuprofen. Sedangkan yang termasuk analgesik opioid contohnya morphine dan oxycodone.

Analgesik non opioid biasanya digunakan untuk meredakan berbagai macam nyeri seperti pada arthritis, migrain, nyeri haid, dan kondisi lainnya berdasarkan tingkat sakit dan nyerinya. Dokter akan menggunakan analgesik opioid jika nyeri yang terjadi berada pada tingkat akut seperti pada pembedahan dan patah tulang. Penggunaan analgesik opioid sangat dibatasi hanya untuk kondisi tertentu karena dapat menimbulkan risiko adiksi dan penyalahgunaan.

Selain dengan pemberian oral dan injeksi, ada juga analgesik yang diterapkan langsung pada kulit dan analgesik ini disebut analgesik topikal. Biasanya analgesik topikal ini digunakan untuk meredakan nyeri otot dan keseleo.

Antipiretik adalah obat yang berfungsi menurunkan demam. Antipiretik akan menurunkan panas demam akibat hipotalamus yang diinduksi oleh prostaglandin. Antipiretik yang banyak digunakan di dunia adalah paracetamol, ibuprofen, dan aspirin yang termasuk dalam obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Selain sebagai antipiretik, obat-obat tadi juga memiliki efek analgesik untuk meredakan nyeri yang menyertainya.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Toramine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Toramine:

Awal 10 mg scr IM/IV, lalu 10-30 mg tiap 4-6 jam bila perlu. Maks: 90 mg/hr (Pd lansia & pasien dg ggn ginjal & pasien dg BB <50 kg Maks: 60 mg/hr). Lama terapi maks 2 hr.

Kontraindikasi

Hipersensitif thd aspirin atau AINS. Tukak peptik, kolitis ulseratif, ggn fungsi ginjal berat, hipovolemia, op dg risiko tinggi pendarahan atau hemostasis inkomplit, asma, polip nasal, hamil (sampai melahirkan), diketahui atau diduga tjd pendarahan serebrovaskular, diatesis hemoragik.

Perhatian

Anak <16 thn, gagal jantung, hipertensi atau kondisi lain yg berhubungan dg adanya retensi cairan.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Toramine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Toramine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Toramine?

Jika Anda lupa menggunakan Toramine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Toramine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Toramine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Toramine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Toramine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Toramine yang mungkin terjadi adalah:

Dispepsia, nyeri GI, mual, sakit kepala, diare, mengantuk, edema, nyeri pd tempat inj.

Interaksi Obat

Warfarin, ACE inhibitor, diuretik, obat yg bersifat nefrotoksik, obat antiepilepsi, obat psikoaktif, litium, metotreksat, & probenesid.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Toramine Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Toramine untuk digunakan oleh wanita hamil:

C:

Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

(pd trimester 3 atau menjelang persalinan)

D:

Ada bukti positif mengenai risiko pada janin manusia, tetapi manfaat dari penggunaan obat ini pada wanita hamil dapat diterima meskipun berisiko pada janin (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Izin BPOM, Kemasan, & Sediaan, Harga

  • DKL0518819743A1: DUS, 5 AMPUL @ 1 ML, INJEKSI 10 mg/ml, Rp 100.000
  • DKL0518819743B1: DUS, 5 AMPUL @ 1 ML, INJEKSI 30 mg/ml, Rp 180.000

Apa Nama Perusahaan Produsen Toramine?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Toramine:

Otto Pharmacetical Industries

 

Otto Pharmaceutical merupakan suatu perusahaan farmasi yang berdiri pada tahun 1963 di kota Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1981, perusahaan ini diakuisisi oleh Mensa (Menjangan Sakti Group) sekaligus menjadi perusahaan farmasi pertama dalam lini perusahaan Mensa Group.

Pada tahun 1991, Otto Pharmaceutical berhasil mendapatkan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Kemudian pada Juni 2005 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dari RWTUV GmbH Jerman sebagai pengakuan atas standar manajemen kualitas yang diterapkan dalam perusahaan.

Otto Pharmaceutical memiliki area produksi seluas dua hektar yang digunakan untuk memproduksi produk betalaktam dan non-betalaktam serta sefalosporin. Fasilitas itu dilengkapi dengan gudang penyimpanan, riset and development, quality control, dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki total karyawan sebanyak 600 orang dengan cakupan pemasaran produk tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2015, Otto Pharmaceutical bersama CKD Pharma (perusahaan asal Korea Selatan) membuat suatu perusahaan joint venture bernama PT. CKD Otto Pharma untuk memproduksi obat-obatan onkologi dan telah selesai membangun area fasilitas produksi obat kanker yang sesuai dengan standar Eropa (EU-GMP) yang produknya selain dapat dipasarkan di Indonesia juga dapat diekspor ke mancanegara. Fasilitas produksi baru ini mencakup area seluas 12.588 meter persegi dengan total investasi $ 30 juta dengan total kapasitas produksi 1,6 juta vial per tahun. Beberapa obat yang diproduksi seperti Oxaliplatin, Gemcitabine dan Docetaxel. Produk obat anti-kanker yang diproduksi telah mandapatkan sertifikat halal dari MUI