Tizos


Produsen

Dexa Medica

Apa Kandungan dan Komposisi Tizos?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Tizos adalah:

Ceftizoxime.

Tizos Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Tizos?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Tizos adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Septikemia, endokarditis bakterial, infeksi sekunder akibat luka atau luka bakar, bronkitis, bronkiektasis yang terinfeksi, infeksi sekunder akibat penyakit saluran napas kronik, pneumonia, supurasi pulmonal, piotoraks, kolangitis, kolesistitis, peritonitis, pielonefritis, sistitis, prostatitis, meningitis yang disebabkan krn H influenzae.

Dosis

IV injeksi Dws 0.5-2 g/hari dalam 2-4 dosis terbagi. Pd infeksi berat, dosis dapat dinaikkan s/d 4 g/hari. Anak ≥6 bln 40-80 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis terbagi. Pd infeksi berat, dosis dapat dinaikkan s/d 120 mg/kg/hari. IM Dws 0.5-2 g/hari dalam 2-4 dosis terbagi.

Apa Saja Kontraindikasi Tizos?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Tizos dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Pasien dengan riwayat syok krn ceftizosime Na & hipersensitif terhadap sefalosporin lain. Riwayat hipersensitif terhadap lidokain atau anestesi lokal tipe anilide.

Apa saja Perhatian Penggunaan Tizos?

Lakukan tes kulit (skin test) sblm terapi. Hipersensitif terhadap penisilin atau sefem. Riwayat alergi perorangan atau keluarga, seperti asma bronkial, ruam kulit, atau urtikaria. Gangguan ginjal yang serius. Nutrisi oral yang buruk, nutrisi parenteral, lanjut usia, pasien dalam kondisi lemah. Bayi baru lahir atau bayi prematur, anak <6 bln. Hamil.

Efek Samping yang Mungkin Timbul

Syok, ruam kulit, urtikaria, eritema, pruritus, demam, pembesaran kelenjar getah bening, granulositopenia, eritrositopenia, anemia hemolitik, trombositopenia, peningkatan SGOT/SGPT, fosfatase alkalin atau bilirubin, gangguan fungsi ginjal, kolitis pseudomembran, stomatitis, kandidiasis, defisiensivitamin K atauvitamin B, sakit kepala.

Apa Saja Interaksi Obat Tizos?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Tizos antara lain:

Probenesid, aminoglikosida.

Kategori Keamanan Kehamilan

B: Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Form

Kemasan/Harga

Tizos powd for injeksi 1 g

1’s (Rp185,000/vial)


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.