Theobron


Apa Kandungan dan Komposisi Theobron?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Theobron adalah:


Theophylline 130 mg perkapsul.
Sekilas Tentang Theophylline Pada Theobron
Theophylline merupakan suatu obat yang digunakan dalam terapi pengobatan gejala asma atau kondisi paru lainnya yang menghalangi atau memblokir saluran pernapasan seperti emfisema atau bronkhitis kronis. Theophylline umumnya digunakan bersama dengan obat lainnya. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot dan menurunkan respon substansi yang dapat menyebabkan penyempitan saluran napas sehingga membuka saluran pernapasan dan memudahkan proses bernapas.

Selain membuka saluran napas, Theophylline memiliki efek lainnya seperti meningkatkan kontraksi otot jantung dan efisiensinya, meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah ginjal, memiliki aktivitas anti inflamasi, dan stimulan sistem saraf pusat.

Theophylline masuk dalam kelas obat methylxanthine. Theophylline bekerja dengan cara melemaskan atau merilekskan otot polos bronkial dan pembuluh darah paru serta mengurangi respon saluran napas terhadap histamin, methacholine, adenosine, dan allergen. Theophylline menghambat phosphodiesterase tipe II dan IV, enzim yang bertanggung jawab untuk pemecahan cAMP pada otot polos yang dapat menghasilkan bronkodilasi. Theophylline juga terikat pada reseptor adenosine A2B dan menghalangi adnosine yang memediasi bronkokonstriksi.

Obat ini dengan cepat dan lengkap diserap setelah pemberian oral dalam bentuk solid ataupun solution. Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan theophylline meliputi nausea, diare, peningkatan denyut jantung, denyut jantung tidak normal, sakit kepala, insomnia, pusing, dan kemungkinan efek lainnya yang tidak disebutkan dalam tulisan ini.

Theophylline pertama kali diekstraksi dari daun tanaman teh oleh ahli biologi asal Jerman Albrecht Kossel pada 1888. kemudian pada 1895, Hermann Emil Louis Fischer dan Lorenz Ach mulai melakukan sintesis kimia pada theophylline dan menghasilkan 1,3-dimethyluric acid. Pada tahun 1900, ilmuwan Jerman lainnya, Wilhelm Traube mensintesa Theophylline dan menghasilkan purin. Theophylline pertama kali digunakan didunia medis pada 1902 sebagai zat diuretik. Dua puluh tahun kemudian baru digunakan untuk pengobatan asma dan pada 1970 diproduksi dalam sediaan sirup dengan nama brand Theostat 20 dan Theostat 80 serta dalam sediaan tablet pada tahun 1980 dengan nama Quibron. Studi yang dilakukan pada 2004 mendapati bahwa penggunaan theophylline dapat membantu pengobatan ADHD pada anak dan remaja. Studi lain yang dilakukan pada 2008 menemukan data bahwa theophylline mampu meningkatkan kepekaan indera penciuman pada mereka yang menderita anosmia dimana hidung mereka kurang bisa merasakan aroma atau bau.

Theobron Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Theobron?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Theobron adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Asma bronkhial & kondisi bronkospastik lain.

Perhatian

Penderita penyakit hati dan ginjal. Hamil dan menyusui.

Efek Samping

Gangguan saluran pencernaan, cemas, sering kencing.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Theobron?


Strip @ 10 kapsul sul.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Theobron?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Theobron:


Dewasa : 3 kali sehari 1 kapsul .

Bagaimana Cara Pemberian Obat Theobron?


Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan

Apa Nama Perusahaan Produsen Theobron?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Theobron:


PT.Interbat.

HARGA

Rp 25.000

Interbat adalah suatu perusahaan farmasi asal Indonesia yang didirikan pada 1948 oleh Bapak Djoko Sukamto yang awalnya sebagai distributor produk-produk obat buatan perusahaan Eropa seperti Crinos S.p.A., Zambon, Gentili S.p.A., dan Cipan Pharmaceutical. Pada tahun 1959 perusahaan ini mendapatkan ijin untuk untuk memproduksi obat sendiri dan pada 1971 perusahaan ini mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacture Practises) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk fasilitas produksinya sehingga sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan pada waktu itu.

Pada tahun 1977, Interbat memindahkan semua kegiatan produksinya ke lokasi di Sidoarjo seluas dua hektar dimana di sana berdiri pabrik baru mereka. Kemudian setelah itu Interbat kembali melakukan ekspansi pabriknya hingga mencapai empat hektar untuk berbagai macam unit produksi seperti fasilitas produksi, peralatan, laboratorium mutu, dan fasilitas lainnya sehingga sesuai dengan standar WHO. Hingga saat ini Interbat telah menerima setidaknya 31 sertifikat GMP/CPOB.

Saat ini Interbat memiliki sekira 270 produk obat yang terdiri dari berbagai macam kategori mulai dari produk obat hingga suplemen. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara.