Termisil


TERMISIL® 1 % 
KRIM 

Apa Kandungan dan Komposisi Termisil?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Termisil adalah:


Tiap gram krim mengandung:
Terbinafine HCl …………………. 10 mg

Bagaimana Farmakologi Termisil?


Terbinafine HCl merupakan suatu senyawa antifungal allylamine yang mempunyai mekanisme kerja menghambat biosintesis ergosterol dan jamur (fungal) melalui penghambatan yang spesifik dan selektif dari epoksidasi squalen pada tingkat awal dari jalur ergosterol.
Penghambatan epoksidasi squalen oleh Terbinafine HCl menyebabkan penurunan kandungan ergosterol dan peningkatan kandungan squalen dalam sel fungal.
Pada spesies protozoa, mekanisme kerja Terbinafine HCl juga menghambat sintesis sterol.
Ergosterol merupakan bagian yang esensial dari membran sel fungal dan tergantung pada biosintesis sterol.

Termisil Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Termisil?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Termisil adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Untuk pengobatan topikal infeksi jamur pada kulit seperti:
Tinea pedis, Tinea kruris dan Tinea korporis yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, Epidermophyton floccosum.

Apa Saja Kontraindikasi Termisil?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Termisil dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


TERMISIL® krim dikontraindikasikan pada pasien yang menunjukkan hipersensitif terhadap obat ini.

Posologi:
1 – 2 kali sehari. TERMISIL® krim digosokkan secukupnya dan secara perlahan pada bagian kulit yang sakit.

Lamanya pengobatan:
– Tinea pedis : 2 – 4 minggu .
– Tinea korporis/ Tinea kruris : 1 – 2 minggu.

Hilangnya gejala klinis biasanya terjadi dalam beberapa hari. Pemakaian secara tidak teratur atau penghentian terlalu dini dapat menyebabkon risiko kekambuhan. Jika tidak timbul tanda-tanda perbaikan setelah 2 minggu, diagnosis harus dipastikan kembali.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Termisil Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Termisil, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Termisil?

Jika Anda lupa menggunakan Termisil, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Termisil Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Termisil?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Termisil yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Termisil?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Termisil yang mungkin terjadi adalah:


TERMISIL® krim memberikan toleransi yang baik pada uji klinis. Adapun efek samping yang dilaporkan seperti iritasi lokal, eritema, kulit terasa terbakar dan kering, walaupun kemungkinannya sangat kecil.

Peringatan dan perhatian:

  • Jika terjadi iritasi dan sensitivitas pada pasien maka pengobatan harus dihentikan
  • TERMISIL® krim tidak dimaksudkan untuk pengobatan mata, intravagin4l atau peroral
  • Hindarkan kontak dengan hidung, mulut atau membran mukosa lainnya
  • Jangan digunakan pada kehamilan kecuali jika keuntungan yang didapat melebihi risikonya

Kemasan dan nomor registrasi:
Kotak, tube @ 10 g, DKL9605020829A1
Kotak. tube @ 5 g, DKL9605020829A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

SIMPAN PADA SUHU DI BAWAH 30°C, TERLINDUNG DARI CAHAYA.

Diproduksi dan dipasarkan oleh
PT Ferron Par Pharmaceuticals
Cikarang-Indonesia

untuk
PT. DEXA MEDICA
PALEMBANG-INDONESIA


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.