Taceral


Apa Kandungan dan Komposisi Taceral?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Taceral adalah:

Capecitabine

Taceral Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Taceral?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Taceral adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Terapi pendukung pada pasien setelah operasi stadium III (Dukes stage C) kanker usus besar. Pengobatan lini pertama karsinoma kolorektal metastatik. Kanker lambung stadium lanjut. Dalam kombinasi dgn docetaxel untuk pengobatan kanker payudara stadium lanjut atau metastatik setelah kegagalan kemoterapi sitotoksik. Monoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut atau metastatik lokal setelah kegagalan taxanes & rejimen kemoterapi yg mengandung anthracycline atau yang tidak diindikasikan melanjutkan terapi anthracycline.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Taceral?

Sebaiknya diberikan bersama makanan: Berikan ½ jam setelah makan.

Apa Saja Kontraindikasi Taceral?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Taceral dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitivitas terhadap capecitabine atau fluorouracil. Riwayat reaksi berat & tak terduga terhadap terapi fluoropirimidine. Pasien kekurangan defisiensi dihidropirrimidin dehidrogenase (DPD). Leukopenia berat, neutropenia, trombositopenia. Terapi dengan sorivudine atau analognya yang berhubungan dengan kimiawi (misalnya, brivudine). Gangguan hati dan ginjal berat. Hamil & laktasi.

Perhatian 

Toksisitas terkait dosis (diare, sakit perut, mual, stomatitis & sindrom kaki tangan). Pantau pasien dengan diare berat; berikan penggantian cairan & elektrolit jika mengalami dehidrasi. Pasien dengan riwayat penyakit jantung yang signifikan, aritmia & angina pektoris; hipotensi atau hiperkalsemia yang sudah ada sebelumnya; Penyakit sistem saraf pusat atau perifer misalnya, metastasis otak atau neuropati; Gangguan DM atau elektrolit; Masalah herediter langka intoleransi galaktosa, defisiensi Lapp laktase atau malabsorpsi glukosa-galaktosa. Penggunaan bersamaan dengan terapi antikoagulan derivat kumarin. Gangguan hati ringan sampai sedang. Gangguan ginjal sedang. Mempengaruhi kemampuan menyetir & menggunakan mesin. Hamil & laktasi. Anak <18 thn. Lansia.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Taceral Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Taceral, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Taceral?

Jika Anda lupa menggunakan Taceral, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Taceral Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Taceral?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Taceral yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Taceral?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Taceral yang mungkin terjadi adalah:

Anoreksia; diare, muntah, mual, stomatitis, sakit perut; sindrom erythrodysesthesia palmar-plantar; kelelahan, astenia; penurunan hemoglobin, neutrofil / granulosit, plateletes, limfosit, Na, K & Ca; peningkatan alkalin fosfatase, SGPT, SGOT & bilirubin, lakrimasi; neutropenia, leukopenia, anemia, demam neutropenia (kelas 3-4); gangguan indera perasa; edema ekstremitas bawah; sakit tenggorokan; sembelit; dispepsia; pireksia, kelemahan; alopesia, kelainan kuku; mylagia, arthralgia; Herpes simpleks, nasofaringitis, infeksi saluran pernapasan bagian bawah; dehidrasi, penurunan nafsu makan; insomnia, depresi; sakit kepala, lesu, pusing, parestesi, dysgeusia; peningkatan lakrimasi, konjungtivitis, iritasi mata; tromboflebitis; dyspnoea, epistaksis, batuk, rhinorrhea; GI perdarahan, konstipasi, sakit perut bagian atas, dispepsia, perut kembung, mulut kering, feses lunak; hiperbilirubinemia; ruam, alopesia, eritema, kulit kering, pruritus, hiperpigmentasi kulit & deskuamasi, ruam makula, dermatitis kulit, pigmentasi & kelainan kuku; nyeri pada ekstremitas & punggung, artralgia, pireksia, kelesuan, edema perifer, malaise, nyeri dada tidak terkait penyakit jantung; penurunan BB, test kelainan fungsi hati; trombositopenia, depresi sumsum tulang; gangguan tidur; tinnitus, hyperacussis; hiperhidrusis; ulserasi mulut, gatritis, peradangan mukosa.

Apa Saja Interaksi Obat Taceral?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Taceral antara lain:

Alterasi parameter koagulasi dan / atau perdarahan dengan antikoagulan derivat kumarin misalnya, warfarin & phenprocoumon. Peningkatan konsentrasi fenitoin plasma. Peningkatan toksisitas fluoropyrimidin dengan sorivudine & analog. Peningkatan konsentrasi plasma dengan antasida yang mengandung Al & Mg hidroksida. Kemungkinan penurunan khasiat 5-FU dgn allopurinol. Penurunan dosis toleransi maksimum dgn asam folinat, interferon α & radioterapi. Penurunan daya absorpsi dgn makanan.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Taceral Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Taceral untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko pada janin manusia, tetapi manfaat dari penggunaan obat ini pada wanita hamil dapat diterima meskipun berisiko pada janin (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Sekilas Tentang Obat Kemoterapi Sitotoksik
Kemoterapi sitotoksik adalah kemoterapi menggunakan agen sitotoksik untuk membunuh atau merusak sel-sel kanker yang bereproduksi. Terapi ini secara spesifik menargetkan sel kanker yang membelah dengan cepat.

Kemoterapi dapat dianggap sebagai cara untuk merusak atau menekan sel, yang kemudian dapat menyebabkan kematian sel jika apoptosis dimulai. Efek samping dari kemoterapi seperti dapat merusak sel-sel normal yang membelah dengan cepat dan karenanya sensitif terhadap obat-obatan anti-mitosis: sel-sel di sumsum tulang, saluran pencernaan dan folikel rambut. Hal ini menghasilkan efek samping kemoterapi yang paling umum seperti: myelosuppression (penurunan produksi sel darah, karenanya juga imunosupresi), mukositis (peradangan pada lapisan saluran pencernaan), dan alopesia (kerontokan rambut). Karena efeknya pada sel-sel kekebalan tubuh (terutama limfosit), obat-obat kemoterapi sering digunakan dalam sejumlah penyakit yang diakibatkan oleh aktivitas berlebih yang berbahaya dari sistem kekebalan terhadap diri sendiri (disebut autoimunitas). Ini termasuk rheumatoid arthritis, systemic lupus erythematosus, multiple sclerosis, vasculitis dan lain-lain.
Sekilas tentang kanker dan tumor
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal atau sering dikenal sebagai tumor ganas. Selain itu gejala ini juga dikenal sebagai neoplasma ganas dan seringkali ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

  • Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)

  • Menyerang jaringan biologis di dekatnya

  • Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.

Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).

Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Taceral?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Taceral:

Monoterapi untuk kanker kolon, kanker kolorektal & kanker payudara:

1,250 mg/m2 2x /hr (pagi & sore) selama 14 hari diikuti dengan masa istirahat-obat 7 hari. Terapi pendukung pada pasien dengan kanker usus besar III direkomendasikan selama 6 bln total pemakaian; diberikan dalam siklus 3 minggu untuk total 8 siklus.

Terapi kombinasi dgn senyawa berbasis platinum untuk kanker lambung stadium lanjut:

1,000 mg / m2 2x /hr selama 14 hari diikuti dengan masa istirahat-obat 7 hari. Dosis pertama diberikan pada malam hari 1 & dosis terakhir diberikan pagi hari 15.

Terapi kombinasi untuk kanker payudara:

1,250 mg/m2 2x/hr selama 14 hari diikuti dengan waktu istirahat 7 hari, dikombinasikan dgn docetaxel pada 75 mg / m2 dalam bentuk infus IV selama 1 jam setiap 3 minggu.

Lansia ≥60 thn:

Dalam kombinasi dgn docetaxel, dosis awal dikurangi hingga 75% (950 mg / m2 2x/hr). Mungkin secara hati-hati meningkat menjadi 1,250 mg / m2 2x/hr.

Gangguan ginjal sedang:

Dosis dikurangi hingga 75% untuk dosis awal 1,250 mg / m2.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Taceral?

Dus,12 blister @ 10 tablet salut selaput 500 mg

Berapa Nomor Izin BPOM Taceral?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Taceral:

DKI1735400217A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Taceral?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Taceral:

Intas Pharmaceutical Limited – India

Pendaftar

PT Kalbe Farma

PT Kalbe Farma merupakan suatu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada 10 September 1966 oleh Khouw Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Produk dari perusahaan ini sangat banyak mencakup produk obat resep, obat bebas, minuman energi, susu, suplemen, minuman kesehatan, distribusi produk dan pengemasan, dan sebagainya.

Diperkirakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini memiliki grup perusahaan (kalbe Group) yang bergerak dalam berbagai bidang divisi usaha diantara seperti divisi obat resep (PT Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories, PT Dankos Farma, dll), divisi consumer health (PT Bintang Toedjoe, PT Saka farma Lab, PT Hale International, dll), divisi nutrisi (PT Sanghiang Perkasa, PT Kalbe Morinaga Indonesia, dll), divisi distribusi dan kemasan (PT Enseval Putra Megatrading, PT Enseval Medika Prima, PT Milenia Dharma Insani, dll).

Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu negara-negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan.