Sertralin


NAMA GENERIK
Sertralin

NAMA KIMIA
(1S-cis)-4-(3.4-dichlorophenyl)-1,2,3,4-tetrahydro-N-methyl-1-naphthalenamine hydrochloride

GB STRUKTUR KIMIA
272

SIFAT FISIKOKIMIA
sertraline hydrochloride berwujud serbuk kristal putih yang sedikit larut dalam air dan isopropil alkohol, dan sukar larut dalam ethanol. AHFS 2005, p 2246

SUB KELAS TERAPI
Anti depresi dan anti mania

KELAS TERAPI
Psikofarmaka

Dosis PEMBERIAN OBAT
Oral : Anak dan Remaja : Obsessive-compulsive disorder : 6-12 tahun : dosis awal 25 mg sehari sekali, 13-17 tahun : dosis awal 50 mg sehari sekali. Catatan : dosis harian dapat ditingkatkan dengan jarak tidak kurang dari satu minggu, hingga dosis maksimum 200 mg/hari. Bila timbul efek samping ngantuk, dosis diberikan menjelang tidur malam. Dewasa : Depresi/Obsessive-compulsive disorder : oral : dosis awal 50 mg sehari sekali (lihat Catatan). Gangguan ketakutan/kecemasan berlebihan (panic disorder), gangguan stress post-traumatik, gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder): dosis awal 25 mg sehari sekali, ditingkatkan sampai 50 mg sehari sekali setelah satu minggu terapi (lihat Catatan). Gangguan kecemasan premenstrual (Premenstrual dysphoric disorder) : 50 mg/hari sepanjang siklus menstruasi atau terbatas pada fase luteal dari siklus menstruasi (tergantung dari pemeriksaan dokter). Pasien yang tidak menunjukkan respon dengan dosis 50 mg/hari :dosis ditingkatkan (kenaikan 50 mg per siklus menstruasi) hingga 150 mg/hari. Cara peningkatan dosis menjadi 100mg/hari hanya berlaku pada fase luteal. Penggunaan sertraline pada fase luteal yang mencapai dosis 100 mg/hari :melalui titrasi 50 mg/hari dalam waktu 3 haridan harus dilakukan di awal masing-masing periode fase luteal. Lansia : Depresi/obsessive-compulsive disorder : terapi diawali dengan dosis 25 mg/hari setiap pagi dan ditingkatkan tiap 2-3 hari (bila dapat ditoleransi) menjadi 50-100mg/hari dengan dosis maks 200mg/hari. ;Catatan : pasien alzeimer dengan dimensia terkait depresi memerlukan dosis awal lebih rendah yaitu 12.5mg/hari dengan interval titrasi 1-2minggu hingga dosis maksimal 150-200mg/hari. Penyesuaian dosis : gangguan fungsi liver : dosis rendah atau memgurangi frekuensi.

FARMAKOLOGI
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI’s)

STABILITAS PENYIMPANAN
Tablet dan larutan oral. Harus disimpan pada ruang yang temperaturnya terkontrol (15-30oC)

Apa Saja Kontraindikasi Sertralin?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Sertralin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


hipersensitifitas pada sertralin atau komponen lain yang ada dalam formulasi. Penggunaan bersama MAOI dalam 14 hari dan penggunaan berturut-turut dengan pirnozide. Penggunaan berturut turutsertraline sediaan oral dengan konsentrasi tinggi (jika tersedia) dengan disulfiram


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Sertralin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Sertralin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Sertralin?

Jika Anda lupa menggunakan Sertralin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Sertralin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Sertralin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Sertralin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Sertralin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Sertralin yang mungkin terjadi adalah:


Pusing, lelah, sakit kepala, insomnia, somnolent, penurunan libido, anorexia, diare, mual, mulut kering, ganguan ejakulasi, tremor, pengeluaaran keringat berlebihan, nyeri dada, palpitasi, gangguan kecemasan luar biasa, gugup, nyeri, gatal, perasaan ketidaknyamanan (malaise), peningkatan nafsu makan, konstipasi, dispepsia, flatulensi, muntah, penambahan berat badan. Nyeri punggung, hipertonia (kaku otot), nyeri otot, rasa tebal dan kesemutan, lemah,gangguan penglihatan, tinitus, rhinitis;> 10% Susunan saraf pusat : pusing, lelah, sakit kepala, insomnia, somnolent. Endokrin dan metabolisme : penurunan libido. Gastrointestinal : anorexia, diare, mual, xerostomia. Genitourinari : gangguan ejakulasi. Neuromuskular dan skeletal : tremor 1%-10% Kardiovaskular: nyeri dada, palpitasi, Susunan saraf pusat : gangguan kecemasan luar biasa, hipoestesia, malaise, gugup, nyeri, Dermatologi : rash/gatal. Endokrin dan metabolik : Impoten, Gastrointestinal : peningkatan nafsu makan, konstipasi, dispepsia, flatulensi, muntah, penambahan berat badan, Neuromuskuler dan skeletal : Nyeri punggung, hipertonia (kaku otot, mialgia, paresthesia, lemah, Penglihatan: gangguan penglihatan, penglihatan tidak normal. Pendengaran : Tinitus. Pernapasan Rhinitis. < 1% Nyeri abdominal, gangguan ginjal akut, agranulositosis, reaksi alergi, anafilaksis, angiodema, anemia aplastik, atrial aritmia, blok av, peningkatan bilirubin, buta, bradikardia, katarak, distonia, ekstrapiramidal, halusinasi, galaktorea, gynecomastia, halusinasi, kelainan hati, hepatitis, hepatomegali, hiperglikemia, hiperprolaktinemia, hipotiroid, jaundice, leukopenia, sindrom lupus, sindrom neroleptic malignat, sindrom serotonin, steven-johnson sindrom, peningkatan transaminase, vaskulitis, takikardia.

INTERAKSI MAKANAN
Hindari ethanol dan St. John’s wort (meningkatkan depresi SSP). Rata-rata level serum setralin mungkin meningkat jika diberikan bersamaan dengan makanan

Apa Saja Interaksi Obat Sertralin?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Sertralin antara lain:


Meningkatkan efek/toksik : sertralin tidak boleh digunakan dengan MAOI non selektif (phenelzine, isocarboxazid) atau obat dgn efek inhibisi MAOI (linezolid). Tunggu sampai 2 minggu setelah penghentian MAOI sebelum memulai terapi sertralin. Pemberian tambahan selegiline berkaitan dengan mania, hipertensi atau serotonin sindrom (risiko berkurang dengan menggunakan MAOI non selektif). Sertralin meningkatkan konsentrasi pirmozide. Hindari penggunaan sertraline konsentrasi bersamaan dengan disulfiram. Sertralin menghambat metabolisme tioridazine atau mesoridazine sehingga meningkatkan konsentrasi plasma dan risiko perpanjangan interval QTc sehingga menyebabkan aritmia ventrikular seperti Torsade de point dan kematian (tunggu minimal 5minggu setelah penghentian sertralin sebelum memulai terapi tioridazine). Sertraline meningkatkan konsentrasi/efek amfetamin, beta blocker, bupropion, benzodiazepin, CCB, cisapride, cyclosporin, dexromethorphane, alkaloid ergot, fluoxetine, inhibitor HMG coA reductase. Lidocaine, mesoridazine, mirtazapine, nateglinide, nefazodone, paroxetine, phenytoin, prometazine, propofol, risperidon, ritonavir, selegiline, sildenafir (inhib PDE5), tacrolinus, tioridazine, TCA dan substrat CYP2B6, CYP2D6, CYP3A4. sertraline meningkatkan respon hipoprothrombinemia warfarin. Inhibitor CYP2C19 dan CYP2D6 (delavirdine, fluconazole, fluvoxamine, gemfibrozil, omeprazole, ticlopidine, fluoxetine, miconazole, paroxetine, pergolide, quinidine, quinine, ritonavir, ropinirole) meningkatkan efek sertraline. Kombinasi dengan SSRI dan ampulhetamin, buspiron, meperidin, nefazodon, agonis serotonin (sumatriptan), sibutramin, SSRI atau SNRI, simpatomimetik, ritonavir, tramasol dapat meningkatkan risiko serotonin sindrom. Kombinasi dgn sumatritan (dan agonis serotonin lain) menyebabkan toksisitas lemas, refleks berlebih dan inkoordinasi. Peningkatan nefrotoksisitasa bila digunakan bersama Lithium. Risiko hiponatremi meningkat bila digunakan bersama loop diuretik (bumetanide, furosemid, torsemid). Penggunaan bersama NSAID, aspirin dan obat lain yang mempengaruhi koagulasi diasosiasikan dengan peningkatan risiko perdarahan. Menurunkan efek : Efek Sertralin diturunkan oleh aminoglutetimide, carbamazepin, phenytoin, rifampulicin dan inducer CYP2C19. Sertralin menurunkan metabolisme tolbutamid dan efek substrad CYP2D6 (codein, hydrocodone, oxycodone, tramadol)

PENGARUH ANAK
Tiadak ada data

PENGARUH HASIL LAB
Tidak ada data

PENGARUH KEHAMILAN
C. Non teratogenik efek : respiratory distres, cyanosis, apnea, seizure, temperatur tidak stabil

PENGARUH MENYUSUI
terkandung dalam air susu ibu. Tidak direkomendasikan untuk digunakan saat menyusui

PARAMETER MONITORING
Berat Badan, asupan nutrisi, test perdarahan, EKG, kadar gula darah, status mental depresi, keinginan bunuh diri (awal terapi, perubahan dan kenaikan dosis), kecemasan, fungsi sosial, mania, panik, akatesia (kegelisahan motorik), pertumbuhan pada anak

BENTUK SEDIAAN
tablet

PERINGATAN
dapat meningkatkan keinginan bunuh diri orang dewasa dan perilaku pada anak, remaja, dewasa muda (18-24 tahun) dgn gangguan depresi mayor dan gangguan psikiatrik lain

KASUS TEMUAN
Tidak ada data

INFORMASI PASIEN
peningkatan konsentrasi jika digunakan bersama makan

MEKANISME AKSI
inhibitor selektif pada pengambilan kembali (reuptake) serotonin presynaptik dan memiliki efek lemah terhadap pengambilan norepinephrine dan dopamin. Penelitian in vitro menunjukkan tidakadanya afinitas bermakna pada reseptor adrenergik, kolinergik, GABA, dopaminergik,histaminergik, serotonergik atau benzodiazepin

DAFTAR PUSTAKA
1.DIH, 17th ed, p1420- 23; 2. MIMS 112, 2009 3. AHFS 2005, p 2246