Salep Wasiat Guci Pusaka


Apa Kandungan dan Komposisi Salep Wasiat Guci Pusaka?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Salep Wasiat Guci Pusaka adalah:

  • Curcuma Domestica Rhizoma 10%
  • Tinospora Cortex 7.5%
  • Andrographis Folium 7.5%
  • Stytrychnos Ligustrina 5%
  • Amaranthus Spinosus 15%
  • Centella Asiatic 15%
  • Oleum Sesame 30%

Sekilas Tentang Andrographis Paniculata (Sambiloto) Pada Salep Wasiat Guci Pusaka
Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Memiliki kandungan antara lain andrografin, andrografoloid, panikulin. Berkhasiat sebagai antiinflamasi, antipiretik, analgesik, diuretik,  stomatik, antibengkak. Biasa digunakan untuk mengobati gatal-gatal, kudis, demam digigit serangga atau binatang berbisa, kencing manis, radang usus buntu, tifus, kaki bengkak.
Sekilas Tentang Centella Asiatica (Pegagan) Pada Salep Wasiat Guci Pusaka
Centella terdiri dari sekitar 40 spesies dengan ragam yang berbeda-beda di Indonesia, dimana penyebarannya terbatas, kecuali Centella Asiatica yang penyebarannya sampai Asia Tenggara dan meluas ke berbagai negara subtropis. Tanaman ini telah digunakan untuk proses penyembuhan agar lebih baik, perbaikan ingatan, kanker, kekebalan, jamu, penyakit pernafasan, perawatan penyakit pada kulit (seperti psoriasis dan eczema), memperbaiki bekas luka, nyeri haid, menguatkan urat, pembersih darah, tekanan darah tinggi, obat penenang, obat anti-stress, anti-cemas, dan perangsang, peningkat kekebalan, dan penyesuaian tubuh, dan lain-lain.

Tanaman ini memiliki Kandungan antara lain Asiaticoside, thankunside, isothankunside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, mesoinosetol, centellose, carotenoids, garam K, Na, Ca, Fe, vellarine, tatin, mucilago, resin, pektin, gula, vitamin B.
Sekilas Tentang Tinospora Tuberculata (Brotowali) Pada Salep Wasiat Guci Pusaka
Tinospora Tuberculata / Tinospora crispa caulis (Brotowali) merupakan suatu tanaman perdu dengan batang sebesar jari manis, dengan banyak mata dan kutil, tidak beraturan, pahit, tidak keras dan berair. Daun berbentuk jantung atau panah dengan tangkai panjang dan besar. Bunga berwarna hijau muda, tiga seuntai dalam lembaga dan tidak sempurna. Buah terdapat dalam tandan berwarna merah muda. Tanaman ini tumbuh liar di hutan dan di ladang. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah batang dan daunnya.

Kandungan kimia yang dimiliki oleh Tinospora Tuberculata antara lain retine, alkaloida, berberin, dan columbine. Khasiat dari Tinospora Tuberculata adalah sebagai antipiretikum, tonikum, antiperiodikum, diuretikum, dan antidiabetik. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tanaman ini seperti demam, gatal, dan rematik.
Sekilas Tentang Curcuma Domestica (Kunyit) Pada Salep Wasiat Guci Pusaka
Kunyit (curcuma domestica) merupakan tumbuhan yang biasa tumbuh di ladang dan di hutan, terutama di hutan jati. Banyak juga ditanam di perkarangan. dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang dan bagian rimpang inilah yang banyak dijadikan obat.

Khasiatnya antara lain sebagai kholagog, stomakik, antispasmodik, anti inflamasi, anti bakteria, dan kholeretik. Kunyit biasa dipakai untuk menyembuhkan luka dan kurap, mencret, nyeri haid, dan sakit perut.

Salep Wasiat Guci Pusaka Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Salep Wasiat Guci Pusaka?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Salep Wasiat Guci Pusaka adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mencegah/mengobati penyakit kulit dan membersihkan bekas-bekasnya.

Sekilas tentang kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh yang memiliki luasnya sekitar 2 m2 dengan ketebalan rata-rata 1-2 mm. Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan hipodermis atau subkutis.

Sebagai organ yang sangat penting bagi kelangsungan hidup, kulit memiliki fungsi menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya, mencegah infeksi, mengatur suhu tubuh, mengekskresi zat buangan, mensintesis vitamin D, dan menjadi sensor peraba.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Salep Wasiat Guci Pusaka?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Salep Wasiat Guci Pusaka:

Oleskan pada bagian tubuh yang kasar / pecah pecah, bekas luka / noda, alergi atau bagian lainnya yang bermasalah, ratakan dan biarkan hingga meresap. – Pakai 2 3x sehari, pagi, siang dan sore sehabis mandi.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Salep Wasiat Guci Pusaka?

Dus @ pot @ 10 gr

Berapa Nomor Izin BPOM Salep Wasiat Guci Pusaka?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Salep Wasiat Guci Pusaka:

TR183718731

Berapa Harga Salep Wasiat Guci Pusaka?

Rp 10.000/dus

Apa Nama Perusahaan Produsen Salep Wasiat Guci Pusaka?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Salep Wasiat Guci Pusaka:

Alam Subur Manjur – Jawa barat