Salbutamol (Tablet & Sirup)


Apa Kandungan dan Komposisi Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Salbutamol (Tablet & Sirup) adalah:

  • Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg
  • Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol  4 mg
  • Tiap sendok takar (5ml) mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan salbutamol 2 mg

Cara Kerja Obat

Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang selektor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang produksi AMP siklikdengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase.

Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin , salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bisa digunakan untuk pengobatan  kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Sekilas Tentang Salbutamol Pada Salbutamol (Tablet & Sirup)
Salbutamol atau yang dikenal juga dengan nama albuterol adalah suatu zat atau obat yang digunakan untuk memperlebar jalan udara di paru-paru atau biasa disebut sebagai obat bronkodilator. Obat ini digunakan untuk perawatan dan pengobatan asma, serangan asma, dan COPD (chronic obstructive pulmonary disease). Selain itu salbutamol juga digunakan untuk mengatasi tingginya kadar potasium dalam darah atau hiperkalemia. Sebagai reseptor beta2 antagonis, salbutamol juga digunakan sebagai tokolitik untuk melemaskan otot polos uterus untuk menunda kelahiran prematur.

Salbutamol pertama kali ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh David Jack, seorang ahli farmakologi dan kimia di Allen and Hanburys laboratory di Inggris. Obat ini mulai dipatenkan pada 1966 di Inggris dan dijual secara komersial dengan nama Ventolin pada 1969. Di Amerika Serikat, obat ini mulai digunakan oleh dunia medis pada 1982. Selain dalam bentuk inhaler atau nebulizer, salbutamol juga tersedia dalam sediaan pil, liquid, dan cairan intravena.

Salbutamol bekerja dengan cara mengaktifkan reseptor beta2 yang menyebabkan adenylyl cyclase merubah ATP menjadi cAMP (cyclic-3′,5′-adenosine monophosphate) dimulai dengan menghambat fosforisasi miosin dan menurunkan konsentrasi ion kalsium intraseluler yang sebelumnya diperlukan oleh otot untuk berkontraksi. Peningkatan cAMP juga menghambat inflamasi sel di jalan nafas sepersi basofil, eosinofil, dan sel mast untuk melepaskan mediator inflamasi and sitokin. Salbutamol dan reseptor β2 agonis lainnya meningkatkan konduktansi saluran yang sensitif terhadap ion kalsium dan kalium sehingga dapat merelaksasi dan menghiperpolarisasi otot polos pada bronkus. Salbutamol dapat mengatasi hiperkalemia dengan menstimulasi potasium masuk ke dalam sel sehingga menurunkan kadar potasium dalam darah. Salbutamol akan disaring di dalam ginjal kemudian dimetabolisme menjadi 4'-O-sulfate dan diekresikan di dalam urin.

Pada pemberian melalui inhalasi, efek pada jalan nafas biasanya mulai teramati pada 5 hingga 15 menit setelah pemberian. Peningkatan fungsi paru secara maksimum biasanya akan terjadi dalam 60 hingga 90 menit setelah pemberian. Aktivitas bronkodilator salbutamol yang signifikan dapat bertahan antara 3 hingga 6 jam.

Efek samping yang umum terjadi setelah penggunaan salbutamol adalah sakit kepala, denyut jantung cepat, pusing, ansietas, ketidakseimbangan tubuh. Efek yang lebih serius seperti denyut jantung tidak teratur, kadar potasium dalam darah terlalu rendah (hipokalemia), dan bronkospasme yang memburuk.

Oleh FDA, keamanan penggunaan salbutamol pada wanita hamil dimasukkan dalam kategori C.

Salbutamol (Tablet & Sirup) Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Salbutamol (Tablet & Sirup) adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial , bronkitis kronis dan emphysema.

Apa Saja Kontraindikasi Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Salbutamol (Tablet & Sirup) dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Salbutamol (Tablet & Sirup) Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Salbutamol (Tablet & Sirup), yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Jika Anda lupa menggunakan Salbutamol (Tablet & Sirup), segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Salbutamol (Tablet & Sirup) Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Salbutamol (Tablet & Sirup) yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Salbutamol (Tablet & Sirup) yang mungkin terjadi adalah:

Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis besar  dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot , takikardia,sakit kepala dan ketegangan. Efek ini terjadi pada semua perangsang adrenoreseptor beta. Vasodilator periver, gugup,hiperaktif,epitaxis (mimisan),susah tidur.

Peringatan dan Perhatian

  • Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler, hipertiroid, dan diabetes mellitus
  • Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trimester  pertama, hanya jika benar-benar diperlukan
  • Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresikan melalui air susu
  • Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti
  • Pemberian intravena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darah

Apa Saja Interaksi Obat Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Salbutamol (Tablet & Sirup) antara lain:

  • Efek salbutamol dihambat oleh β2- antagonis
  • Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat
  • Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non-selektif seperti propranolol, tidak bisa diberikan bersamaan

Overdosis

  • Tanda-tanda over dosis adalah tremor dan tachycardia. Pemberian suatu alpha-adrenergic bloker melalui injeksi intravena dan suatu beta-blocking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus
  • Hypokalemia

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Salbutamol (Tablet & Sirup):

Tablet :

Dewasa (>12 tahun) : 2 – 4 mg , 3-4 kali sehari.
Dosis dapat dinaikkan secara berangsur.
Utuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah .
Anak- anak :
2- 6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali sehari.
6 – 12 tahun : 2 mg, 3-4 kali sehari.

Sirup :

Dewasa (>12 tahun) :1-2 sendok ( 5- 10 ml), 3-4 kali sehari.
2-6 tahun : ½ – 1 sendok ( 0,25-0,5 ml), 3-4 kali sehari.
6 – 12 tahun : 1 sendok ( 5 ml ), 3-4 kali sehari.

Bagaimana Cara Penyimpanan Salbutamol (Tablet & Sirup)?

  • Tablet: simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
  • Sirup : Simpan dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar (15-30°C)

Kemasan, Sediaan, Izin BPOM Salbutamol (Tablet & Sirup)

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Salbutamol (Tablet & Sirup):

  • Salbutamol 2 mg tablet , kotak 10 strip @ 10 tablet, No.Reg. GKL8920903310A1
  • Salbutamol 4 mg tablet , kotak 10 strip @ 10 tablet, No.Reg. GKL8920903310B1
  • Salbutamol 2 mg/5ml sirup, botol @ 100 ml, No.Reg. GKL0920936937A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Salbutamol (Tablet & Sirup)?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Salbutamol (Tablet & Sirup):

Indofarma