Rizonax


RIZONAX®
Tablet Salut Selaput

Apa Kandungan dan Komposisi Rizonax?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Rizonax adalah:


Tiap tablet salut selaput mengandung:
Eperisone HCl 50 mg.

CARA KERJA OBAT
Eperisone HCl adalah suatu relaksan otot yang menstimulasi Susunan Saraf Pusat (SSP). Obat ini bekerja pada medula spinalis dan SSP tanpa menyebabkan efek sedatif atau hipnotik. Obat ini juga memperbaiki gejala paralisis serebral atau spinal spastis seperti rigiditas, rasa kaku dan kesulitan berjalan, dengan cara menghambat refleks monosinaptik dan polisinaptik. Obat ini akan membantu rehabilitasi dari pasien-pasien dengan paralisis spastis terutama bila dikombinasikan dengan fisioterapi.
Eperisone HCl menghambat refleks spinal dan kontraktur eksperimental tanpa menimbulkan efek sedasi atau hipnotik.

  • Efek penghambatan pada kontraktur eksperimental. Eperisone HCl menimbulkan efek penghambatan yang tergantung dosis pada rigiditas akibat deserebrasi (γ-rigiditas) yang diinduksi oleh pemotongan interkolikular dan pada rigiditas deserebrasi iskemik (α-rigiditas) pada kucing dan tikus
  • Efek penghambatan pada refleks spinal
    • Eperisone HCl menimbulkan efek penghambatan yang tergantung dosis, baik pada refleks potensial monosinaptik maupun polisinaptik dengan cara merangsang radiks postenor saraf spinal pada spinal kucing. Lebih jauh lagi, juga menghambat refleks saraf γ-motor secara spontan dengan cara menekan potensial refleks radiks posterior saraf spinal
    • Eperisone HCl menghambat fleksibilitas atau refleks dan refleks ekstensi menyilang pada tingkat yang lebih besar bila dibandingkan dengan refleks “Knee-Jerk” pada kucing. Hambatan pada refleks spinal (refleks fleksor) oleh Eperisone HCl berkurang bila medula spinalis dipotong di daerah servikal. Eperisone HCl menghambat baik perangsangan maupun penekanan refleks “Knee-Jerk” yang diinduksi oleh perangsangan pembentukan retikular batang otak
  • Efek penghambatan pada refleks vestibulo-okuler. Eperisone HCl menimbulkan efek penghambatan yang tergantung dosis pada rotasi nistagmus pada kelinci
  • Efek pada reseptor perifer. Pada tikus, dosis eperisone HCl yang menekan refleks spinal dan refleks potential sinaptik spinal tidak mempengaruhi refleks spindel otot atau konduksi neuromuskular tetapi menekan konduksi neuromuskular yang disebabkan oleh neostigmin
  • Efek analgesik. Eperisone HCl menghambat sindrom writhing yang diinduksi oleh asam asetat pada tikus dan rasa sakit yang diinduksi oleh bradikinin
  • Eperisone HCl tidak mempunyai efek sedatif dan hipnotik. Dosis tinggi dari eperisone HCl menghasilkan efek relaksasi otot seperti ataksia motoris, hipokinesia dan hipotonia, dan menghambat koordinasi pada tikus, kelinci, kucing, anjing dan monyet; tetapi tidak mempengaruhi efek antimetrazol, efek antistriknin atau efek sedatif obat-obat lain atau anestesia dengan phenobarbital. Eperisone HCl mempunyai suatu mekanisme kerja yang berbeda dengan relaksan otot konvensional yang merangsang SSP serta memiliki efek sedatif dan hipnotik, Eperisone HCl tidak menurunkan miodinarnia
  • Memperhalus gerakan volunter. Pada pasien-pasien dengan paralisis spastis yang dihubungkan dengan suatu penyakit seperti apopleksia serebral, eperisone HCl memperbaiki kurva torque Cybex dan elektromiogram. Eperisone HCl menyokong gerakan spontan tanpa mengurangi kejang otot miodinamia dengan cara memperhalus ekstensi dan fleksi anggota gerak dan memperbesar sudut gerak sendi. Juga diketahui bahwa eperisone HCl memperbaiki refleks ekstensi dan klonus pergelangan kaki dan menormalkan kurva pemulihan gelombang H dan kurva frekuensi hambatan gelombang H

Rizonax Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Rizonax?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Rizonax adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Untuk pengobatan simtomatik terhadap keadaan-keadaan yang berhubungan dengan spasme muskuloskeletal.

Dosis DAN CARA PEMBERIAN
Dewasa: 1 tablet (50 mg eperisone HCl) 3 kali sehari, diberikan secara oral setelah makan. Dosis hendaknya disesuaikan dengan umur pasien dan berat ringannya gejala.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Rizonax Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Rizonax, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Rizonax?

Jika Anda lupa menggunakan Rizonax, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Rizonax Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Rizonax?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Rizonax yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Rizonax?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Rizonax yang mungkin terjadi adalah:

  • Hati: Gangguan fungsi hati kadang-kadang dapat terjadi. Fungsi hati hendaknya diawasi. Hentikan pengobatan bila timbul kelainan
  • Ginjal: Gangguan fungsi ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Fungsi ginjal hendaknya diawasi. Hentikan pengobatan bila timbul kelainan
  • Darah: Jumlah eritrosit dan hemoglobin kadang-kadang dapat menjadi abnormal. Hendaknya dilakukan pemeriksaan hematologi. Hentikan pengobatan bila timbul kelainan
  • Dermatologi: Eperisone HCl terkadang dapat menimbulkan ruam kulit
  • Psikoneurotik: Beberapa gejala seperti insomnia, sakit kepala, mengantuk, kekakuan atau rasa baal, dan gemetar pada anggota gerak kadang-kadang dapat terjadi
  • Gastrointestinal: Mual dan muntah, anoreksia, perasaan tidak enak pada lambung, mulut kering, konstipasi, diare, nyeri abdomen, rasa penuh di abdomen, feses yang lunak, atau gejala gangguan gastrointestinal lain kadang-kadang dapat terjadi
  • Saluran Kemih: Anuresis, inkontinensia nokturnal, perasaan adanya residu urine atau gejala-gejala lain dari gangguan saluran kemih kadang-kadang dapat terjadi
  • Sistemik: Rasa lemah, pusing, atau rasa lelah kadang-kadang dapat terjadi
  • Lain-lain: Kadang-kadang dapat timbul kemerahan pada muka dan perspirasi

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Rizonax?

  • Umum: Lemah, pusing atau mengantuk dapat terjadi pada penggunaan obat ini. Hentikan penggunaan atau kurangi dosis bila timbul salah satu dari gejala diatas. Pasien yang menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan mesin
  • Pasien dengan gangguan hati perlu perhatian khusus
  • Penggunaan selama kehamilan dan menyusui
    • Keamanan penggunaan pada kehamilan belum diketahui. Eperisone HCl hanya digunakan apabila keuntungan yang didapatkan dari penggunaan obat ini melebihi resiko yang mungkin timbul
    • Dianjurkan agar obat ini tidak digunakan selama menyusui. Bila harus digunakan selama menyusui, pasien harus berhenti menyusui
  • Keamanan penggunaan untuk anak-anak belum diketahui

Apa Saja Interaksi Obat Rizonax?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Rizonax antara lain:


Pernah dilaporkan terjadinya gangguan akomodasi okuler setelah penggunaan metokarbamol dan tolperison HCl (suatu senyawa yang secara struktur mirip dengan eperisone HCl).

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30°C).

Izin, Kemasan & Sediaan Rizonax


Dus @ 3 strip @ 10 tablet salut selaput.
No. Reg.: DKL0433510817A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Apa Nama Perusahaan Produsen Rizonax?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Rizonax:


NOVELL
PHARMACEUTICAL
LABORATORIES
BOGOR-INDONESIA

Novell Pharma adalah suatu perusahaan farmasi yang merupakan hasil penggabungan antara Glaxo International dengan Borroughs Wellcome pada tahun 1996 kemudian didirikanlah PT. Novell Pharma ini pada 1998. Perusahaan ini telah terdaftar di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman modal) Indonesia. Menurut informasi, kata "Novell" pada perusahaan memiliki arti "sesuatu yang baru, segar, dan juga memiliki makna inovasi".

Perusahaan ini telah menerima berbagai sertifikat dan penghargaan seperti TGA dari Australia, pengakuan MCC dari Afrika Selatan, GMP dari Lageso Uni Eropa, GCC dari negara timur tengah, dan sebagainya.

Perusahaan ini telah berekspansi dan memasarkan produksi ke berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Pakistan, Yaman, Taiwan, Australia, Uzbekistan, dan negara lainnya. Fasilitas produksi Novell Pharma ada di desa Tlajung Udik, kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.