Risina


Apa Kandungan dan Komposisi Risina?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Risina adalah:

Tablet:

Cetirizine HCl 10 mg

Sirup:

Cetirizine HCl 5 mg / 5 ml

Drops:

Cetirizine HCl 10 mg / ml

Sekilas Tentang Cetirizine Pada Risina
Cetirizine (cetirizine hydrochloride) adalah metabolit utama hidroksizin, dan antagonis reseptor H1 selektif rasemat yang digunakan dalam pengobatan alergi, demam, angioedema, dan urtikaria. Kesamaan struktural cetirizine dengan hidroksizin, dan turunannya dari piperazin, menyebabkan reaksi dan sifat merugikan yang serupa dengan turunan piperazin lainnya.

Penjelasan klinis

Metode administrasi dan metabolisme

Cetirizine dalam sediaan sirup maupun tablet diserap dengan cepat dan efektif. Makanan yang dimakan sangat mempengaruhi tingkat penyerapan yang menghasilkan tingkat serum puncak satu jam setelah pemberian; dalam sebuah penelitian terhadap sukarelawan sehat yang meresepkan tablet 10mg, sekali sehari selama 10 hari, tingkat puncak serum rata-rata 311 ng/mL diamati. Efek metabolik cetirizine bekerja lama; tetap berada dalam sistem selama maksimal 21 jam sebelum diekskresikan, waktu paruh eliminasi rata-rata adalah 8 jam. 70% obat diekskresikan atau dihilangkan oleh fungsi ginjal dalam waktu 72 jam, dan 10% dikeluarkan melalui urin atau kotoran; dari yang, setengah diamati sebagai senyawa cetirizine tidak berubah.

Seperti banyak obat antihistamin lainnya, cetirizine biasanya diresepkan dalam kombinasi dengan pseudoefedrin hidroklorida, dekongestan. Kombinasi ini dipasarkan menggunakan nama merek yang sama dengan cetirizine dengan akhiran "-D" (Zyrtec-D, Virlix-D, dll.)

Versi Levo

Levo, atau enansiomer aktif, versi Cetirizine dikenal sebagai Levocetirizine. Itu dipasarkan dengan nama Xyzal dan Xusal. Ini diklaim memiliki efek samping yang lebih sedikit.

Penggunaan klinis

Penyakit Kimura

Cetirizine adalah agen yang efektif dalam pengobatan penyakit Kimura, yang kebanyakan terjadi pada pria muda Asia, mempengaruhi kelenjar getah bening dan jaringan lunak kepala dan leher dalam bentuk lesi seperti tumor. Sifat Cetirizine yang efektif baik dalam pengobatan pruritus dan sebagai agen anti-inflamasi membuatnya cocok untuk pengobatan pruritus yang terkait dengan lesi ini.

Dalam sebuah penelitian tahun 2005, American College of Rheumatology melakukan perawatan yang awalnya menggunakan prednison, diikuti dengan dosis steroid dan suplemen azathioprine, omeprasole, dan kalsium dan vitamin D selama dua tahun. Kondisi kulit pasien mulai membaik dan lesi kulit berkurang. Namun, ada gejala cushingoid dan hirsutisme yang diamati sebelum pasien dikeluarkan dari steroid dan diberi cetirizine 10mg/hari untuk mencegah lesi kulit; agen yang cocok untuk pengobatan pruritus yang terkait dengan lesi tersebut. Tanpa gejala, lesi kulit pasien menghilang setelah pengobatan dengan cetirizine, jumlah eosinofil darah menjadi normal, efek kortikosteroid teratasi, dan remisi dimulai dalam waktu 2 bulan. Diperkirakan juga bahwa penghambatan eosinofil mungkin menjadi kunci pengobatan penyakit Kimura karena peran eosinofil, daripada sel lain yang berkaitan dengan lesi kulit.

Risina Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Risina?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Risina adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Unrtikaria idiopatik kronik, meredakan gejala bersin, gatal dan hidung berair pada rinitis alergi.

Sekilas tentang alergi
Alergi atau hipersensitivitas tipe I (1 dari 4) adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Simtomanya meliputi mata merah, gatal-gatal, rhinorrhea, eksem, urticaria, atau serangan asma. Pada sebagian orang, alergi berat terhadap lingkungan, atau alergi makanan atau alergi obat-obatan atau reaksi terhadap sengatan dari tawon mungkin dapat membahayakan jiwa dengan timbulnya anafilaksis. Tidak semua reaksi dari hipersensivitas adalah alergi.

Reaksi alergi dapat diduga dan berlangsung cepat. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE. Maka pembengkakan terjadi dari bersifat tidak nyaman hingga membahayakan.
Sekilas tentang imunitas
Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi normal. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Risina?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Risina:

Tablet:

Dewasa dan anak > 12 tahun: Sehari 1 x 10 mg

Sirup:

Dewasa dan anak > 6 tahun: Sehari 1 x 1-2 sdt, 2-6 tahun: Sehari 1 x 1 sdt.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Risina

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Risina:

  • DKL9522711817A1: DUS, 2 STRIP @ 10 TABLET SALUT SELAPUT 10 mg
  • DKL0322718537A1: DUS, BOTOL @ 60 ML, SIRUP 5 MG/5 ML
  • DKL1022721036A1: Dus @ Botol @ 20 ml, DROPS 10 mg/ml

Apa Nama Perusahaan Produsen Risina?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Risina:

Tempo Scan Pacific

Sekilas Tentang Tempo Scan Pacific
PT. Tempo Scan Pacific merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang didirikan pada 20 Mei 1970. Awalnya perusahaan ini bernama PT. PD Tempo yang berdiri pada 3 November 1953 yang bergerak di bidang perdagangan produk farmasi. Perusahaan ini kemudian berubah namanya menjadi PT. Scanchemie yang pada tahun 1991 menjalani proses restrukturisasi perusahaan dan berubah namanya menjadi PT. Tempo Scan Pacific. Sejak 1970 perusahaan ini telah mampu memproduksi produk farmasi dengan skala besar. Setelah sukses dengan bisnis farmasi, maka perusahaan ini mulai memproduksi produk kosmetik, vitamin, produk OTC, dan sebagainya. Perusahaan ini tergabung dalam Tempo Scan Group.

Status perusahaan berubah menjadi perusahaan publik pada 1994 seiring dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tahun 2007, perusahaan ini mendirikan cabangnya di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia. Beberapa produk yang cukup dikenal di masyarakat seperti Bodrex, Hemaviton, Neo Rheumacyl, Oskadon. Vitamin IPI, Contrexyn, Vidoran, Zevit, Neo Hormoviton, obat resep (Hospira, Ericaf, Triptagic), kosmetik (Revlon), dan lain sebagainya.

Saat ini fasilitas produksi PT. Tempo Scan Pacific ada di 9 lokasi seperti di Cikarang, Mojokerto, dan daerah lainnya. Kantor pusat perusahaan ini ada di gedung Tempo Scan Tower, Jakarta.

Perusahaan ini telah banyak memperoleh penghargaan seperti penghargaan The Indonesian Living Legend Companies Award, TOP Brand Award, Top Halal Award, dan lain-lain.