Restor 100


Restor® 100 
Acetylsalicylic acid 100 mg
Tablet salut enterik

Apa Kandungan dan Komposisi Restor 100?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Restor 100 adalah:


Tiap tablet salut enterik mengandung:
Acetylsalicylic acid ………………………………………………………….. 100 mg

CARA KERJA OBAT
Acetylsalicylic acid dalam dosis 100 mg mempunyai efek sebagai inhibitor agregat platelet. Acetylsalicylic acid mempengaruhi fungsi platelet dengan menghambat enzim prostaglandin siklooksigenase dalam platelet, akibatnya mencegah pembentukan bahan pengagregat (agregator). thromboxane A2, efek ini berlangsung irreversible.

Restor 100 Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Restor 100?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Restor 100 adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Untuk mencegah adhesi dan agregasi platelet.
Mengurangi resiko serangan ulang TIA atau stroke pada pria usia 50 tahun ke atas.

Apa Saja Kontraindikasi Restor 100?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Restor 100 dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Penderita yang peka terhadap salisilat atau aspirin
  • Penderita tukak lambung, hemofilia dan trombositopenia karena dapat meningkatkan resiko perdarahan


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Restor 100 Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Restor 100, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Restor 100?

Jika Anda lupa menggunakan Restor 100, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Restor 100 Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Restor 100?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Restor 100 yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Restor 100?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Restor 100 yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah, dan sakit lambung. Efek Samping ini dapat dikurangi dengan bentuk sediaan salut enterik ini
  • Dapat menginduksi bronkospasm, asma alergi
  • Efek Samping dapat berkurang bila penggunaan obat ini tidak melebihi 325 mg sehari

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Restor 100?

  • Jika terjadi gangguan lambung atau keracunan (overdosis), segera. hubungi dokter
  • Hentikan pengobatan bila terjadi tinitus, pusing atau gangguan pendengaran
  • Penggunaan untuk wanita hamil dan menyusui berdasarkan atas petunjuk dokter

Apa Saja Interaksi Obat Restor 100?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Restor 100 antara lain:

  • Dengan alkohol atau obat-obat analgetik/ antipiretik dapat meningkatkan efek samping iritasi saluran cerna
  • Dengan antikoagulansia (kumarin, heparin, streptokinase atau urokinase) memungkinkan terjadinya pendarahan saluran cerna

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Restor 100?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Restor 100:


Dosis lazim: sehari, 1 – 2 tablet salut enterik.
Pada keadaan MCI (Myocardial Infarction): 100 – 300 mg/ hari.
Pada keadaan TIA (Transient Ischemic Attack): sehari sampai dengan 1000 mg dalam 3 – 4 dosis terbagi rata.
Atau menurut petunjuk dokter.

Catatan:
Karena bentuknya tablet salut enterik, sebaiknya jangan diracik.

Izin, Kemasan & Sediaan Restor 100


Dus @ 10 strip @ 10 tablet salut enterik
No. Reg.: DKL0731605615A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER 

Simpan di tempat sejuk (15° – 25°C) dan kering.

Apa Nama Perusahaan Produsen Restor 100?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Restor 100:


PT. Sandoz Indonesia
Bandung – Indonesia

Sekilas Tentang Sandoz
Sandoz merupakan suatu unit usaha atau divisi dari Novartis AG. Sejarah perusahaan Sandoz sendiri berawal pada tahun 1886, Dr. Alfred Kern dan Mr. Edouard Sandoz membuat suatu perusahaan pembuat dan penjualan pewarna sintesis. Perusahaan itu mengalami kemajuan pesat dan kemudian membeli lahan seluas 11 ribu meter persegi untuk area pabrik di Basel, Swiss. kedua orang founder itu lantas mendaftarkan bisnis mereka dengan nama Kern & Sandoz.

Setelah Dr. Kern meninggal pada 1893 akibat gagal jantung, maka Sandoz memimpin dan menjalankan perusahaan ini yang kemudian dua tahun berselang pensiun dari jajaran manajemen dengan alasan kesehatan. Di tahun 1895, perusahaan ini merubah statusnya menjadi perusahaan terbatas dan manajemen menunjuk Edouard Sandoz (founder) sebagai chairman pertama. Perusahaan ini lantas merekrut manajer dan tenaga ahli kimia profesional yang membuat perusahaan ini mampu melakukan inovasi dan mengeluarkan produk-produk baru berupa pewarna belerang dan azo. Manajer handal perusahaan ini, Werner Stauffacher dan Georg Wagner mampu membawa perusahaan melewati masa-masa krisis akibat Perang Dunia I, bahkan perusahaan ini mampu berekspansi ke berbagai negara.

Pada 1920, industri tekstil mengalami masa-masa sulit dan pendapatan perusahaan menurun. Diperlukan diversifikasi usaha agar perusahaan dapat terus berjalan dan tidak bergantung dari hanya satu bidang industri. Kern & Sandoz lantas membuka unit usaha dibidang kulit, dan kertas, kemudian agrikultural. Sandoz memproduksi sabun pembersih, bahan pelembut, dan pemutih. Pada akhir Perang Dunia, Sandoz memproduksi fungisida, herbisida, insektisida, dan rodentisida. Pada 1931 nama perusahaan Kern & Sandoz berubah menjadi Sandoz Ltd.

Sandoz kemudian mendirikan unit usaha farmasi dimana dipimpin oleh Dr. Arthur Stoll, tokoh penting dalam penemuan ergotamine yang kemudian produk ini dijual dan memberikan banyak pendapatan bagi Sandoz. Pada 1949, Dr. Stoll ditunjung menjadi Direktur Umum Sandoz. Di masa kepemimpinannya Sandoz berkembang pesat dan unit usaha farmasi menajdi salah satu fokus utamanya. Unit usaha ini berhasil menemukan komponen sintetik dalam pengobatan gangguan mental dan migrain yang merupakan hasil pengembangan dari produk ergotamine. Salah satu produk hasil pengembangan ini adalah Methergin dan Gynergen. Pada 1951, ilmuwan perusahaan berhasil menemukan penisilin yang resisten terhadap asam dan juga menemukan kalsium Sandoz untuk keperluan terapi kalsium. Pada 1963. Sandoz Ltd mengakuisisi Biochemie GmbH dan memulai produksi produk antibiotik dan mengembangkan produk lainnya berbasis bioteknologi.

Singkatnya pada 1996. Sandoz Ltd melakukan merger dengan perusahaan farmasi Ciba-Geigy Ltd dan membentuk perusahaan baru bernama Novartis AG dengan tetap mempertahankan nama Sandoz sebagai salah satu unit usaha divisi obat generik yang hingga saat ini masih mengembangkan, membuat, dan memasarkan obat-obatan generik. Di Indonesia, Sandoz beroperasi dengan nama PT. Sandoz Indonesia.