Primavon


Apa Kandungan dan Komposisi Primavon?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Primavon adalah:

:

Tiap kaplet Primavon mengandung :

  • Trimetoprim   80 mg
  • Sulfametoksazol  400 mg

Tiap sendok takar (5 ml) mengandung :

  • Trimethoprim                               40 mg
  • Sulfamethoxazole                   200 mg

Bagaimana Farmakologi Primavon?

:

Cotrimoxazole merupakan kombinasi 2 macam kemoterapik yakni Trimethoprim dan Sulfamethoxazole dengan perbandingan 1 : 5 yang memberikan efek bakterisid dengan spektrum luas. Cotrimoxazole menghambat biosintesis asam folinat mikroorganisme pada tahap yang berbeda secara beruntun. Apabila kedua zat aktif tersebut dipergunakan masing – masing biasanya hanya memberi hasil yang bakteriostatik.

Cotrimoxazole seringkali efektif terhadap mikroorganisme yang resisten terhadap Sulfamethoxazole tunggal. Cotrimoxazole invitro efektif terhadap kuman – kuman gram positif dan negatif termasuk Staphylococcus, Streptococcus, Escherichia coli, Haemophilus influenza, Proteus, Salmonella, Shigella, Klebsiella, dan Entero-bacter.

Cotrimoxazole juga mempunyai khasiat sebagai antiprotozoa misalnya terhadap pneumocystis dan nocardia. Trimethoprim dan Sulfamethoxazole diabsorpsi dan dieliminasi dengan kecepatan yang sama. Setelah pemberian oral, konsentrasi puncak dalam darah tercapai setelah 1 – 4 jam dengan waktu paruh 12 jam. Cotrimoxazole diekskresikan melalui ginjal.

Sekilas Tentang Sulfamethoxazole Pada Primavon
Sulfamethoxazole termasuk dalam golongan obat antibiotik. Ia digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, bronkitis, dan prostatitis. Obat ini efektif untuk mengatasi bakteri gram negatif dan positif seperti Listeria monocytogenes dan E. coli.

Sulfamethoxazole pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat pada 1961 dan biasanya digunakan bersama dengan kombinasi trimethoprim. Nama lain sulfamethoxazole antara lain sulfamethalazole, sulfisomezole, dan sulfamethazole. Cara kerja sulfamethoxazole yaitu dengan mengganggu sintesis bakteri dari asam folat. Folat merupakan metabolit esensial untuk pertumbuhan dan replikasi bakteri sebab ia digunakan dalam sintesis DNA. Oleh karenanya penghambatan produksi folat akan menghambat pula proses metabolisme untuk pertumbuhan bakteri. Sulfamethoxazole dianggap sebagai antibiotik bakteriostatik.
Sekilas Tentang Trimethoprim Pada Primavon
Trimethoprim merupakan suatu obat antibiotik yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih. Selain itu obat ini juga digunakan dalam terapi pengobatan diare dan infeksi telinga bagian tengah. Jika dikombinasikan dengan sulfamethoxazole atau dapsone, obat ini akan efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Pneumocystis pneumonia (suatu bentuk pneumonia yang disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada penderita HIV/AIDS. Trimethoprim tidak efektif untuk digunakan pada pengobatan infeksi akibat bakteri anaerob seperti Clostridium difficile colitis yang menjadi salah satu penyebab diare.

Trimethoprim bekerja dengan cara mengikat pada enzim DHFR (dihydrofolate reductase) dan menghambat reduksi dihydrofolic acid (DHF) menjadi tetrahydrofolic acid (THF). THF ini adalah suatu bentuk asam folat yang mampu mengintervensi sintesa DNA bakteri. Zat ini akan menghalangi sintesa DNA bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat berkembang dan memperbanyak diri. Penggunaan bersamaan dengan sulfamethoxazole sering digunakan untuk mengatasi kemungkinan resistensi bakteri.

Efek samping yang umumnya dapat terjadi setelah penggunaan trimethoprim antara lain mual, muntah, perubahan rasa pada lidah, diare, ruam, sensitif pada cahaya matahari, dan gatal. Efek samping yang jarang terjadi antara lain trombositopenia (rendahnya kadar trombosit), anemia megaloblastik akibat penurunan asam folat. Penggunaan trimethoprim dikontraindikasikan pada mereka yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap trimethoprim dan pada penderita anemia megaloblastik. Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan hati sebab sekira 10 hingga 20 persen komponen obat ini dimetabolisme di dalam hati.

Trimethoprim akan cepat diserap di saluran pencernaan setelah pemberian secara oral, kemudian didistribusikan secara luas ke jaringan dan cairan tubuh seperti cairan telinga tengah, saliva, jaringan paru-paru, cairan mani, cairan prostat, empedu, dan tulang. Obat inijuga masuk ke dalam ASI, sehingga tidak direkomendasikan pada wnaita menyusui. Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal, sekira 50 hingga 70 persen dosis oral akan diekskresikan melalui urin dalam 24 hingga 72 jam. Sekira 80 persen sebagai komponen obat tidak berubah.

Keamanan penggunaan trimethoprim untuk digunakan oleh wanita hamil oleh FDA dimasukkan dalam kategori C. Penggunaan trimethoprim dapat menyebabkan bayi lahir cacat. Obat ini masuk menembus ke dalam ASI, sehingga tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita menyusui sebab berpotensi membahayakan bayi. Tidak diketahui keamanan obat ini untuk digunakan oleh anak dibawah usia dua bulan.

Trimethoprim pertama kali digunakan pada 1962 dan pada 1972 digunakan sebagai pengobatan profilaksis untuk infeksi saluran kemih.

Primavon Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Primavon?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Primavon adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:

  • Infeksi traktus urinarius seperti pielonefritis, pielitis, dan prostates akut dan kronis yang disebabkan oleh kuman sensitif seperti E. coli, Klebsiella, Enterobacter dan Proteus mirabilis
  • Infeksi traktus gastrointestinal, terutama yang disebabkan oleh kuman Salmonella dan Shigella seperti demam tifoid, paratifoid, dan disentri basiler
  • Infeksi traktus respiratorius seperti bronchitis akut dan sinusitis akut yang disebabkan oleh kuman H. Influenzae dan S. Pneumoniae
  • Infeksi THT seperti otitis media akut dan sinusitis akut yang disebabkan oleh kuman H. Influenzae atau S. Pneumoniae

Takaran Pemakaian :

KAPLET

  • Untuk 2 bulan atau lebih :

BB                           Setiap 12 jam

20 kg                      1 kaplet

30 kg                      1½ kaplet

40 kg                      2 kaplet

  • Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun :

Dosis lazim        : 2 x sehari 2 kaplet selama 10 – 14 hari.

Infeksi berat       : 2 x sehari 3 kaplet.

  • Untuk gonnorhoea tidak terkomplikasi : 2 x sehari 4 kaplet selama 2 hari
  • Untuk pengobatan jangka panjang : 2 x sehari 1 kaplet
  • Untuk pengobatan Shigellosis selama 5 hari

Kontraindikasi :

  • Penderita yang diketahui sensitif terhadap golongan sulfonamid atau trimetoprim
  • Bayi berumur kurang dari 2 bulan
  • Penderita anemia megaloblastik yang terjadi karena kekurangan folat
  • Wanita hamil dan menyusui, karena sulfonamida melewati plasenta dan diekskresikan pada air susu dan dapat menyebabkan kernicterus

Peringatan dan perhatian :

  • Saat menggunakan obat ini agar minum air yang banyak untuk mencegah kristaluria
  • Penderita dengan kegagalan fungsi ginjal, dosis harus dikurangi. Pemberiannya harus dijarangkan untuk menghindari efek kumulatif dalam darah
  • Pada pengobatan jangka panjang dianjurkan pemeriksaan darah yang teratur dan berkala, karena ada kemungkinan terjadi diskrasia darah
  • Tidak untuk mengobati faringitis yang disebabkan oleh β hemolitik streptococcus grup A
  • Hentikan penggunaan cotrimoxazole bila sejal awal penggunaan ditemukan ruam kulit atau tanda – tanda efek samping lain yang serius

Efek samping :

  • Mual, muntah, ruam kulit
  • Leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik, diskrasia darah
  • Pada penggunaan jangka panjang pernah dilaporkan adanya megaloblastik anemia dan hal ini dapat ditolerir dengan pengobatan asam folinat
  • Walaupun sifatnya jarang dapat terjadi reaksi hipersensitivitas yang fatal pada kulit atau darah seperti sindrom Steven johnson, toxic epidermal, necrosys fulminant, hepatic necrosis dan diskrasia darah lainnya

Interaksi obat :

  • Cotrimoxazole dapat menambah efek dari antikoagulan dan memperpanjang waktu paruh phenytoin juga dapat mempengaruhi besarnya dosis obat – obat hypoglikemia
  • Pernah dilaporkan adanya megaloblastik anemia apabila cotrimoxazole diberikan bersama-sama dengan obat yang dapat menghambat pembentukan folat misalnya pirimetamin
  • Pemberian bersama dengan diuretik terutama thiazid dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya trombositopenia

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Primavon?

, Sediaan, Izin BPOM

  • DUS 10 STRIP @ 10 KAPLET: POM DKL8527902204A1
  • DUS, BOTOL @60 ML: POM DKL9927910933A1

Bagaimana Cara Penyimpanan Primavon?

Simpan pada suhu di bawah 30 C dan di tempat yang kering.

Apa Nama Perusahaan Produsen Primavon?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Primavon:

Zenith Pharma

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Sekilas Tentang Zenith Pharmaceutical
PT Zenith Pharmaceutical merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Prof. Drs. Liem Hook Ie, seorang dosen farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1952. Perusahaan ini didirikan di kota Semarang, Jawa Tengah.

Perusahaan ini telah beberapa kali memindahkan lokasi pabriknya dengan tujuan untuk menghasilkan obat-obatan bermutu yang sesuai dengan sertifikat CPOB agar dapat menembus pasar ekspor. Tahun 1994 perusahaan ini menjalin kerjasama tool manufacturing dengan PT Bufa Aneka dimana sebagian produk PT Bufa Aneka diproduksi di Pabrik PT Zenith Pharmaceutical. Beberapa produk dan sediaan farmasi yang dihasilkan oleh PT Zenith Pharmaceutical diantaranya tablet, tablet salut, kapsul, cairan oral, suspensi, dan sebagainya.

Beberapa merek obat yang diproduksi perusahaan ini antara lain Dormi, Zeprazol, Zenti, Zelona, Gastulen, Ameda, Zenicyclin, Zenichlor, dan lain-lain.