Prednisolone


Apa Kandungan dan Komposisi Prednisolone?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Prednisolone adalah:

Prednisolone

Sekilas Tentang Prednisolone Pada Prednisolone
Prednisolone adalah metabolit aktif dari prednison. Prednisolon memiliki rasa yang sangat pahit sehingga sulit diberikan kepada anak-anak.

Penggunaan

Ini adalah obat kortikosteroid dengan aktivitas dominan glukokortikoid dan mineralokortikoid rendah, sehingga berguna untuk pengobatan berbagai kondisi inflamasi dan autoimun seperti asma, rheumatoid arthritis, kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, multiple sclerosis, sakit kepala cluster dan penyakit sistemik. Lupus Eritematosus. Ini juga dapat digunakan sebagai obat imunosupresif untuk transplantasi organ dan dalam kasus insufisiensi adrenal (Addison).

Suspensi mata prednisolon asetat adalah produk steroid adrenokortikal yang dibuat sebagai suspensi mata steril, digunakan untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi yang mempengaruhi mata. Kortikosteroid menghambat respon inflamasi terhadap berbagai agen pemicu dan mungkin menunda atau memperlambat penyembuhan. Mereka menghambat edema, deposisi fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit, proliferasi kapiler, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, dan pembentukan bekas luka yang terkait dengan peradangan. Tidak ada penjelasan yang diterima secara umum untuk mekanisme kerja kortikosteroid okular. Namun, kortikosteroid diperkirakan bekerja dengan menginduksi protein penghambat fosfolipase A2, yang secara kolektif disebut lipokortin. Dipostulasikan bahwa protein ini mengontrol biosintesis mediator inflamasi yang poten seperti prostaglandin dan leukotrien dengan menghambat pelepasan asam arakidonat prekursor umum mereka. Asam arakidonat dilepaskan dari fosfolipid membran oleh fosfolipase A2. Kortikosteroid mampu menghasilkan peningkatan tekanan intraokular.

Kemungkinan efek Samping

Kemungkinan efek samping termasuk retensi cairan pada wajah (wajah bulan, sindrom Cushing), jerawat, sembelit, dan perubahan suasana hati. Pemberian prednisolon yang lama dapat menyebabkan tinja berdarah atau hitam; mengisi atau membulatkan wajah; kram otot atau nyeri; kelemahan otot; mual; nyeri di punggung, pinggul, tulang rusuk, lengan, bahu, atau kaki; garis ungu kemerahan di lengan, wajah, kaki, batang tubuh atau selangkangan; kulit tipis dan berkilau; memar yang tidak biasa; buang air kecil di malam hari; penambahan berat badan yang cepat; dan luka yang tak kunjung sembuh. Pembengkakan pankreas juga telah dilaporkan. Efek lain termasuk penurunan atau penglihatan kabur, peningkatan rasa haus, kebingungan, dan gugup. Hal ini juga dilaporkan menyebabkan insomnia ketika kekuatan besar, atau dosis besar diambil.

Secara sistemik: Katarak subkapsular posterior & edema papil

Topikal: PSC & glaukoma

Kontraindikasi dengan herpes

Status dilarang di atletik

Sebagai glukokortikosteroid, prednisolon dilarang di bawah aturan anti-doping WADA.

Prednisolone Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Prednisolone?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Prednisolone adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Membantu mengendalikan inflamasi dan reaksi alergi
  • Menekan reaksi sistem kekebalan tubuh
  • Salah satu penanganan beberapa jenis kanker
  • Mencegah penolakan transplantasi organ

Cara Kerja Obat

Kelompok obat kortikosteroid bekerja dengan cara menekan reaksi sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Dengan demikian, obat ini mengurangi inflamasi, pembengkakan, dan rasa sakit. Prednisolone sendiri juga ada secara alami di dalam tubuh manusia dan dihasilkan oleh kelenjar adrenal.

Apa saja Peringatan Penggunaan Prednisolone?

  • Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini
  • Hindari berada di sekitar orang yang sakit atau terinfeksi oleh bakteri atau virus (misalnya cacar, campak, flu, herpes, TB) selama Anda mengonsumsi obat ini. Prednisolone bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terserang infeksi. Segera temui dokter jika Anda berinteraksi dengan orang yang mengalami infeksi campak atau cacar air
  • Bagi yang harus mengemudi atau mengoperasikan alat berat, Anda harus melihat reaksi obat ini terhadap tubuh Anda, lalu Anda bisa menentukan apakah aman untuk mengemudi atau mengoperasikan alat berat
  • Harap berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini bagi penderita hipertensi, gangguan ginjal, hati, diabetes, glaukoma, katarak, osteoporosis, gangguan kesehatan mental (depresi atau psikosis), epilepsi, tukak lambung, infeksi, penggumpalan darah, myasthenia gravis (kelainan otot), menopause, penyakit jantung, dan hipotiroid
  • Mengonsumsi minuman keras selagi mengonsumsi obat ini bisa meningkatkan risiko terjadinya pendarahan pada saluran pencernaan
  • Pada anak-anak, obat ini bisa menyebabkan penipisan tulang. Segera temui dokter jika Anda merasa pertumbuhan anak terganggu karena mengonsumsi obat ini
  • Jangan melakukan imunisasi atau vaksinasi apa pun selagi mengonsumsi prednisolone tanpa persetujuan dari dokter
  • Jangan mengonsumsi obat-obatan untuk pencernaan selama dua jam sebelum atau dua jam sesudah mengonsumsi obat ini
  • Bagi penderita diabetes, pastikan untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur karena obat ini bisa memengaruhi kadar glukosa Anda
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Prednisolone?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Prednisolone:

Dosis umum pemakaian prednisolone adalah 5-60 mg per hari. Dosis akan ditentukan dokter berdasarkan kondisi pasien. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. Dosis untuk anak-anak akan ditentukan oleh dokter dengan berat badannya turut dipertimbangkan.

Bagaimana Cara Pemberian Obat Prednisolone?

  • Prednisolone lebih baik dikonsumsi satu kali dalam sehari pada pagi hari setelah sarapan. Dosis harian bisa dibagi jika memang diperlukan. Sebagian besar prednisolone dikonsumsi dengan makanan untuk membantu melindungi dinding lambung dari iritasi
  • Jika Anda menerima pengobatan atau penanganan medis apa pun, pastikan dokter mengetahui Anda mengonsumsi prednisolone. Hal ini disebabkan karena Anda mungkin perlu meningkatkan atau menurunkan dosis obat untuk sementara. Jangan mengonsumsi obat lain, kecuali Anda sudah membicarakan dengan dokter
  • Obat ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, Anda akan lebih rentan terkena infeksi. Pastikan untuk selalu mencuci tangan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi
  • Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. Beberapa kondisi akan bertambah parah jika pengobatan dihentikan. Selain itu, Anda juga bisa mengalami gejala putus obat
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi prednisolone, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis prednisolone pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Prednisolone Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Prednisolone, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Prednisolone?

Jika Anda lupa menggunakan Prednisolone, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Prednisolone Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Prednisolone?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Prednisolone yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Prednisolone?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Prednisolone yang mungkin terjadi adalah:

Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat mengonsumsi prednisolone adalah:

  • Sakit perut atau gangguan pencernaan
  • Merasa mual
  • Sakit kepala
  • Berkeringat secara berlebih
  • Merasa cemas
  • Perubahan suasana hati atau perilaku
  • Susah tidur
  • Berat badan bertambah
  • Kekuatan otot melemah
  • Merasa letih atau lemah
  • Menstruasi tidak teratur

Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan atau mengalami reaksi alergi, segera temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat.

Sediaan

Tablet, injeksi, cair.