Praxbind


Apa Kandungan dan Komposisi Praxbind?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Praxbind adalah:

Setiap mL cairan injeksi mengandung:

Idarucizumab 50 mg

Praxbind Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Praxbind?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Praxbind adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Praxbind (idarucizumab) diindikasikan pada pasien yang menerima terapi Pradaxa saat pembalikan efek antikoagulan dabigatran diperlukan seperti pada operasi darurat dan prosedur penting serta kondisi dimana terjadi perdarahan yang tidak terkontrol yang mengancam nyawa.

Bagaimana Farmakologi Praxbind?

Praxbind (idarucizumab) merupakan suatu agen pembalik untuk dabigatran. Idarucizumab adalah fragmen antibodi monoklonal yang dapat berikatan dengan dabigatran dengan afinitas yang sangat tinggi sekira 300 kali lipat lebih kuat daripada afinitas pengikatan dabigatran pada trombin. Agen ini berpotensi secara spesifik berikatan dengan dabigatran dan metabolitnya dan menetralkan efek antikoagulannya.

Apa Saja Kontraindikasi Praxbind?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Praxbind dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Apa saja Peringatan Penggunaan Praxbind?

  • Pasien yang dirawat dengan dabigatran memiliki kondisi yang mendasari dan membuat mereka cenderung mengalami tromboemboli; untuk mengurangi risiko ini lanjutkan terapi antikoagulan secepatnya secara medis
  • Tidak ada laporan yang mencukupi mengenai risiko hipersensitivitas akibat penggunaan Praxbind, oleh sebab itu hentikan penggunaan Praxbind jika terjadi reaksi hipersensitivitas
  • Pemberian sorbitol pada pasien yang intoleran terhadap fruktosa herediter yang diterapi dengan Praxbind dapat menyebabkan reaksi negatif seperti hipoglikemia, hipofosfatemia, asidosis metabolik, peningkatan gout (asam urat), dan gagal hati akut dengan gangguan fungsi eksresi dan sintetik
  • Telah diamati bahwa 12-24 jam setelah pemberian Praxbind 5 g, terjadi peningkatan koagulasi (misalnya aPTT, ECT)
  • Jika terjadi perdarahan kembali dengan parameter koagulasi tinggi setelah pemberian Praxbind 5 g, maka dosis tambahan 5 g dapat dipertimbangkan. Demikian halnya pada pasien yang memerlukan operasi darurat kedua atau pada prosedur mendesak yang memiliki parameter koagulasi tinggi dapat diberikan dosis tambahan 5 g
  • Keamanan dan keefektifan pemberian berulang Praxbind belum ditetapkan


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Praxbind Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Praxbind, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Praxbind?

Jika Anda lupa menggunakan Praxbind, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Praxbind Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Praxbind?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Praxbind yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Praxbind?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Praxbind yang mungkin terjadi adalah:

Telah dilaporkan terjadinya sakit kepala, konstipasi, dan nausea pada pasien yang diberikan Praxbind.

Interaksi

Tidak ada penelitian formal yang mengungkap interaksi Praxbind dengan obat lainnya. Berdasarkan farmakokinetik dan keterikatan yang spesifik pada dabigatran, Praxbind tidak berinteraksi secara relevan dengan obat lainnya. Hasil investigasi praklinis menunjukkan Praxbind tidak berinteraksi dengan antikoagulan lain seperti penghambat trombin selain dabigatran, heparin, antagonis vitamin K, sehingga Praxbind dianggap tidak akan membalikkan efek antikoagulan lainnya.

Keamanan Penggunaan Pada Wanita Hamil dan Menyusui

Tidak ada data yang mencukupi apakah Praxbind aman untuk digunakan oleh wanita hamil. Praxbind hanya dapat digunakan pada wanita hamil hanya jika jelas dibutuhkan dan hanya dapat diberikan oleh dokter dan atau petugas medis profesional. Tidak diketahui apakah Praxbind masuk menembus ke dalam ASI atau tidak, beritahu dokter jika Anda menyusui.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Praxbind?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Praxbind:

Hanya dapat diberikan oleh dokter dan petugas medis profesional.

Bagaimana Cara Penyimpanan Praxbind?

Simpan dalam lemari pendingin pada suhu 2°-8°C, terlindung dari cahaya. Pada suhu ruangan (hingga 30°C) Praxbind dapat bertahan untuk digunakan dalam waktu 48 jam.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Praxbind?

Dus @ 2 vial @ 2,5 g/50 ml, cairan injeksi

Berapa Nomor Izin BPOM Praxbind?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Praxbind:

DKI1952503849A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Praxbind?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Praxbind:

Boehringer Ingelheim – Jerman