Pandecta


Produsen

Ikapharmindo

Apa Kandungan dan Komposisi Pandecta?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Pandecta adalah:

Pantoprazole.

Sekilas Tentang Pantoprazole Pada Pandecta
Pantoprazole adalah suatu obat yang digunakan dalam terapi pengobatan ulkus lambung, peradangan pada esofagus (esofagitis erosif) sebagai akibat dari GERD (gastroesophageal reflux disease). Pantoprazole menjaga penyembuhan esofagitis erosif dan kondisi hipersektori termasuk sindrome Zollinger-Ellison. Selain digunakan sebagai sediaan tuggal, obat ini juga dikombinasikan bersama dengan obat lainnya untuk mengatasi infeksi akibat Helicobakter pylori. Beberapa obat lain yang dikombinasikan dengan pantoprazole seperti domperidone, itopride, clarithromycin, amoxicillin, levosulpride, naproxen, dan lain-lain.

Pantoprazole ini hanya digunakan dalam terapi pengobatan jangka pendek. Sedangkan untuk terapi jangka panjangnya hanya dapat digunakan sebagai terapi pemeliharaan setelah respon awal tercapai. Tetapi tidak ada informasi memadai mengenai penggunaan pantoprazole lebih dari 12 bulan. Rute pemberian obat ini adalah melalui mulut dan intravena.

Pantoprazole bekerja dengan cara berikatan kovalen dengan pompa H+/K+ATP untuk menghambat sekresi asam lambung dan asam basal. Ikatan kovalen tadi mencegah sekresi asam lambung untuk setidaknya 24 jam atau lebih. Pantoprazole dimetabolisme melalui hati oleh sitokrom P450.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi akibat penggunaan pantoprazole diantaranya sakit kepala, diare, muntah, nyeri abdomen, nyeri sendi. Beberapa reaksi alergi parah mungkin dapat terjadi seperti gastritis atropik, infeksi akibat spora Clostridioides difficile, penurunan kadar magnesium, defisiensi vitamin B12, dan lain-lain. Penggunaan pantoprazole dapat mempengaruhi penyerapan obat-obatan lain yang sensitif terhadap pH seperti ampicillin, ketoconazole, atazanavir, dan mycophenolate mofetil.

Penggunaan pantoprazole pada wanita hamil relatif aman dan FDA memasukkannya dalam kategori B, namun bagi wanita menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter karena obat ini diketahui masuk menembus ke dalam ASI dan efeknya terhadap wanita menyusui dan bayinya belum diketahui dengan pasti.

Pantoprazole pertama kali ditemukan oleh ilmuwan di Byk Gulden, suatu anak perusahaan dari Altana AG, perusahaan kimia asal Jerman. Penelitiannya dilakukan sejak awal tahun 1980 kemudian mulai diproduksi obat pantoprazole ini pada 1985. Obat ini terus mengalami pengembangan komposisi kimia hingga pada 1986 perusahaan membuat garam sodium, dan membuat pantoprazole sodium sesquihydrate yang dikembangkan lagi menjadi lebih mudah larut dan stabil dan kemudian mulai dipasarkan di Jerman pada 1994. Pada tahun 2000, Wyeth, perusahaan farmasi asal Amerika, mendapatkan paten dari Altana yang menjual pantoprazole dengan nama Protonix dan FDA pun kemudian menyutujui pemasaran obat ini di Amerika Serikat.

Pandecta Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Pandecta?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Pandecta adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Meredakan gejala-gejala & terapi jangka pendek untuk gangguan lambung & usus halus yang membutuhkan penurunan sekresi asam lambung; tukak duodenum; tukak lambung; bentuk sedang & berat dr refluks esofagitis. Utk terapi kombinasi dengan 2 antibiotik yang sesuai untuk eradikasi H.pylori pada pasien dengan tukak peptik.

Dosis

40 mg secara injeksi IV/hari. Lama terapi pantoprazole: ≤8 minggu.

Apa Saja Kontraindikasi Pandecta?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Pandecta dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Gangguan hati. Hamil.

Apa saja Perhatian Penggunaan Pandecta?

Pemberian IV hanya dianjurkan jika rute pemberian oral tidak dapat dilakukan. Singkirkan kemungkinan keganasan pada tukak lambung atau penyakit keganasan esofagus sebelum diberikan terapi.

Efek Samping yang Mungkin Timbul

Sakit kepala, diare. Jarang: mual, nyeri perut bagian atas, kembung, ruam kulit, pruritus, atau pusing.

Apa Saja Interaksi Obat Pandecta?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Pandecta antara lain:

Dpt mempengaruhi absorpsi obat-obatan yang absorpsinya tergantung pH saluran cerna (spt: ketokonazol).

Kategori Keamanan Kehamilan

B: Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Form

Kemasan/Harga

Pandecta injeksi 40 mg

1’s (Rp100,000/vial)

Sekilas Tentang Ikapharmindo Putramas
PT. Ikapharmindo Putramas merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Drs. Titianus Winata pada 1969. Awalnya perusahaan ini hanyalah suatu toko ritel bahan kimia kemudian menjadi usaha apotek Santi dan kemudian berkembang dan mulai beroperasi sebagai perusahaan farmasi pada 1972. Produk yang dihasilkan seperti obat resep, obat OTC, produk kosmetik, produk perawatan bayi, dan lain-lain.

PT. Ikapharmindo Putramas telah mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practices) untuk obat-obatan resep, obat bebas, produk nutraceutical dan kosmetik. Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.