Ondansetron


Deskripsi

Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi atau operasi. Mual dan muntah disebabkan oleh senyawa alami tubuh yang bernama serotonin. Jumlah serotonin dalam tubuh akan meningkat ketika kita menjalani kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Seretonin akan bereaksi terhadap reseptor 5HTyang berada di usus kecil dan otak, dan membuat kita merasa mual. Ondansetron akan menghambat serotonin bereaksi pada receptor 5HT3 sehingga membuat kita tidak mual dan berhenti muntah.

Jenis obat

Kelompok obat anti mual, 5HT3-receptor antagonist

Golongan

Obat resep

Sekilas Tentang Ondansetron Pada Ondansetron
Ondansetron adalah antagonis reseptor serotonin 5-HT3 yang digunakan terutama sebagai antiemetik untuk mengobati mual dan muntah setelah kemoterapi. Efeknya diperkirakan pada saraf perifer dan saraf pusat. Satu bagian untuk mengurangi aktivitas saraf vagus, yaitu saraf yang mengaktifkan pusat muntah di medula oblongata, yang lain adalah penyumbatan reseptor serotonin di zona pemicu kemoreseptor. Itu tidak memiliki banyak efek pada muntah yang disebabkan oleh mabuk perjalanan. Obat ini tidak memiliki efek pada reseptor dopamin atau reseptor muskarinik.

Obat ini diberikan 1-3 kali sehari, tergantung pada beratnya mual dan/atau muntah. Dosis oral normal untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 12, adalah 8 mg pada awalnya, diikuti dengan dosis kedua 8 mg, delapan jam kemudian. Obat ini kemudian diberikan setiap 12 jam sekali, biasanya tidak lebih dari 2-3 hari. Setelah pemberian oral, dibutuhkan sekitar 1,5-2 jam untuk mencapai konsentrasi plasma maksimum. Obat ini dikeluarkan dari tubuh oleh hati dan ginjal.

Saat ini dipasarkan oleh GlaxoSmithKline (GSK) dengan nama dagang Zofran; pabrikan lain termasuk Cipla Ltd. (Emeset), Gedeon Richter Ltd. (Emetron), dan Zentiva a.s. (Ondem). Pada tanggal 29 Mei 2006, Baxter Healthcare menerima persetujuan tentatif untuk memasarkan label sendiri dari Ondansetron Injection, USP, 8 mg/50 mL dan 32 mg/50 mL larutan natrium klorida iso-osmotik, setelah paten GSK berakhir pada 24 Desember 2006.

Ondansetron juga dapat digunakan dalam mengobati skizofrenia, parkinson dan alkoholisme.

Sejarah

Ondansetron dikembangkan sekitar tahun 1984 oleh para ilmuwan yang bekerja di laboratorium Glaxo di London. Setelah beberapa upaya, perusahaan berhasil mengajukan perlindungan paten AS untuk obat tersebut pada tahun 1986. Paten AS 4.695.578 diberikan pada bulan September 1987 sementara Paten AS 4.753.789 diberikan pada bulan Juni 1988. Paten AS 5.578.628, paten divisi dari Paten AS 4.753.789, diberikan pada tahun 26 November 1996. Ondansetron diberikan persetujuan Food and Drug Administration (FDA) sebagai Zofran pada Januari 1991. Glaxo melakukan penelitian pediatrik tentang penggunaan Zofran, dan sebagai hasilnya memperoleh perpanjangan paten. Akibatnya eksklusivitas AS berakhir pada 24 Desember 2006. FDA kemudian menyetujui versi generik pertama pada Desember 2006, dengan persetujuan pemasaran diberikan kepada Teva Pharmaceuticals USA dan SICOR Pharmaceuticals.

Penggunaan klinis

Antagonis reseptor 5-HT3 adalah obat utama yang digunakan untuk mengobati dan mencegah mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi (CINV). Banyak kali mereka diberikan secara intravena sekitar 30 menit sebelum memulai terapi. Ondansetron juga efektif dalam mengendalikan mual dan muntah pasca operasi (PONV) dan pasca radiasi, dan merupakan terapi yang mungkin untuk mual dan muntah akibat penyakit medis akut atau kronis atau gastroenteritis akut.

Meskipun sangat efektif, biayanya yang tinggi membatasi penggunaannya untuk mengendalikan PONV dan CINV- meskipun sekarang tersedia dalam bentuk generik yang lebih murah. Ini juga digunakan secara off-label untuk mengobati hiperemesis gravidarum pada wanita hamil, tetapi tidak ada data konklusif yang tersedia tentang keamanannya pada kehamilan, terutama selama trimester pertama. Hal ini juga sering digunakan untuk mengobati sindrom muntah siklik; meskipun belum ada uji coba formal untuk mengkonfirmasi kemanjuran, laporan kasus menunjukkan hal itu dapat membantu dalam beberapa kasus.

Efek klinis ondansetron (dan obat lain dari kelompok yang sama) dapat ditingkatkan dengan menggabungkannya dengan deksametason.

Penelitian

Skizofrenia

Sebuah uji coba terkontrol acak tersamar ganda tahun 2006 menunjukkan bahwa ondansetron mungkin memiliki nilai dalam pengobatan skizofrenia, sebagai tambahan untuk haloperidol. Studi ini menemukan kombinasi untuk secara signifikan meningkatkan gejala skizofrenia negatif, dan orang yang memakai kedua obat mengalami lebih sedikit efek samping yang umumnya terkait dengan haloperidol; percobaan sebelumnya, lebih kecil, label terbuka telah menemukan ondansetron berguna dalam mengobati tardive dyskinesia yang diinduksi antipsikotik pada orang dengan skizofrenia, dan pasien penelitian juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam gejala penyakit.

Penyakit Parkinson

Studi awal juga meneliti ondansetron sebagai pengobatan yang mungkin untuk psikosis akibat penyakit Parkinson lanjut. Kemampuannya untuk bermanfaat meskipun tidak memiliki sifat antagonis yang signifikan pada reseptor dopamin atau reseptor 5-HT2A menimbulkan pertanyaan menarik tentang etiologi psikosis.

Alkoholisme

Ondansetron menurunkan keinginan untuk alkohol, terutama pada pecandu alkohol awal. Dalam satu studi terapi kognitif-perilaku, pasien ondansetron dengan alkoholisme dini memiliki lebih sedikit minuman per hari dan melaporkan lebih banyak hari tanpa minum sama sekali, dibandingkan dengan kelompok lain dalam penelitian ini.

Efek samping

Ondansetron adalah obat yang ditoleransi dengan baik dengan sedikit efek samping. Sakit kepala, sembelit, dan pusing adalah efek samping yang paling sering dilaporkan terkait dengan penggunaannya. Belum ada interaksi obat yang signifikan yang dilaporkan dengan penggunaan obat ini. Ondansetron dipecah oleh sistem sitokrom P450 hati dan memiliki sedikit efek pada metabolisme obat lain yang dipecah oleh sistem ini.

Ondansetron Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Ondansetron?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Ondansetron adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat kemoterapi, radioterapi, dan pascaoperasi. Digunakan pada dewasa dan anak-anak di atas usia 6 bulan.

Bentuk Obat

Tablet, obat larut, obat suntik, dan supositoria

Apa saja Peringatan Penggunaan Ondansetron?

  • Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tidak disarankan mengonsumsi obat ini
  • Jika muncul rasa sakit atau pembengkakan pada bagian perut, segera temui dokter. Mungkin ini pertanda gangguan pencernaan serius
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan pencernaan, konstipasi, gangguan hati, dan penyakit jantung dalam mengonsumsi obat ini
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

Sekilas tentang sakit perut
Sakit perut banyak jenisnya, berikut ini diantaranya:

1. Batu empedu

Batu empedu berasal dari terbentuknya endapan ataupun gumpalan yang mana hal tersebut berasal dari saluran ataupun juga kandung empedu itu sendiri. Dan untuk memastikan perihal keberadaan batu empedu ini maka perlu dilakukan pemeriksaan scan USG.

Ciri khas gejala batu empedu:

  • Rasa sakit serasa seperti tusukan tajam di sekitar area perut kanan atas

  • Rasa sakit dapat menyebar hingga area bahu ataupun punggung atas bagian kanan

  • Gejala yang timbul semakin parah dengan konsumsi makanan sembarangan atau mengandung lemak tinggi berlebih

  • Warna urin cenderung lebih gelap

  • Sedangkan untuk warna feses justru cenderung pucat

  • Biasa disertai pula dengan keluhan demam

  • Dan yang tak kalah khas yakni munculnya gejala kuning pada tubuh penderita

2. Kembung penuh gas

Beberapa pemicu timbulnya keluhan perut kembung sesak dengan tumpukan gas:

  • Kebiasaan makan terlalu cepat dan senantiasa terburu-buru

  • Suka mengkonsumsi permen karet secara berlebih

  • Gemar mengkonsumsi minuman instan yang sarat akan zat tambahan utamanya pemanis buatan

  • Konsumsi sayuran hijau dalam jumlah besar sekaligus

  • Beberapa jenis kekacangan semisal polong juga ikut andil dalam menumpuk gas pada lambung

  • Kegemaran meminum minuman bersoda

  • Kebiasaan buruk hobi konsumsi minuman beralkohol

  • Jika disertai pula dengan penurunan berat badan secara signifikan, gangguan saluran cerna atau feses berdarah perlu diwaspadai lebih lanjut untuk dilakukan pemeriksaan USG. Kembung berkesinambungan juga dapat mengindikasikan gangguan kesehatan serius semisal tumor

Untuk mengurangi keluhan kembung yang mendera ada baiknya lebih perhatikan pula untuk membudayakan menu makanan sehat. Sedangkan sebagai pereda kembung yang tengah mendera anda bisa dapatkan kapsul minyak peppermint untuk mengurangi keluhan yang ada.

3. Sakit maag

Sakit maag seringkali menjadi sakit langganan bagi sebagian banyak orang. Gejala khas yang menandai kemunculan keluhan sakit maag yakni adanya rasa nyeri cenderung perih dan tajam seperti ada menusuk-nusuk di area perut bagian tengah lebih tepatnya yakni di sekitaran bagian atas dari pusar kita. Gejala maag dapat disertai dengan keluhan lainnya mulai dari perasaan mual ataupun cenderung sering muntah dan dalam beberapa kasus juga dapat memicu timbulnya gejala diare sebagai penyertanya.

Seringkali yakni sakit maag disebabkan lantaran konsumsi makanan yang cenderung ngasal atau bahkan jadwal makan tak beraturan yang cenderungnya sering telat alias perut dibiarkan kosong dalam waktu yang tidak tepat. Dari keteledoran yan dibiasakan ini bisa mengarah pada timbulnya perlukaan di area lambung dan pastinya jika tersentuh dengan produksi gas lambung berlebih maka gejala nyeri dan perih dari sakit maag sudah pasti akan dirasakan oleh penderita. Terapi yang biasa diberikan yakni dengan konsumsi resep obat untuk meredakan asam lambung dan juga obat untuk mengatasi ataupun meredakan rasa nyeri yang mendera.

4. Flu perut

Penyebab utama dari munculnya serangan penyakit flu perut yakni dapat berasal dari kudapan semisal yang dikonsumsi dan telah terkontaminasi oleh serangkaian jenis virus penginfeksi. Gejala yang bisa dirasakan pasien yakni munculnya keluhan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, badan yang cenderung semakin lemah, perut di sekitaran atas dan bawah pusar serasa panas, nyeri, kram, disertai pula dengan diare maupun gejala infeksi lainnya semisal demam dan sakit pada kepala maupun jaringan otot tubuh penderita.

Penanganan rumahan yang utama yakni usahakan untuk selalu memberi asupan pada penderita utamanya yang berbentuk cairan. Penderita bisa diberikan makanan yang lembut berupa bubur ataupun roti sebagai tambahan energi. Yang terpenting harus dijaga agar pasien senantiasa terhindar dari serangan dehidrasi ataupun kekurangan cairan. Jika terlalu mual untuk meminum air sebagai penambah cairan bisa gunakan alternatif lain dengan menyesap bongkahan kecil es batu. Jika memang kondisi pasien semakin melemah dan segala jen is asupan nutrisi tidak bisa lagi diterima dengan pertolongan rumahan maka sebaiknya jangan segan untuk langsung membawanya ke ahli medis demi penanganan yang lebih intensif.

5. Tukak lambung

Penyebab dari tukak ataupun perlukaaan pada lambung utamanya bisa bersebab oleh bakteri penginfeksi yang memang seringkali kebiasaannya yakni merusak selaput jaringan lambung. Bakteri tersebut bernama Helicobacter pylori. Dan serangkaian gejala yang ditimbulkan sakit tukak lambung ini yakni munculnya rasa nyeri semacam ditusuk pada perut sekitar bagian bawah area dada, sakit ini biasa muncul paling signifikan pada malam hari maupun tiap kali selesai pasien mengonsumsi suatu makanan, hilangnya nafsu makan pun menjadi suatu penanda yang kemudian disertai dengan munculnya keluhan muntaber atau bahkan muncul perdarahan akibat dampak luka lambung tersebut.

Konsumsi obat secara sembarang dapat justru memberikan efek nyeri yang bertambah parah. Ada baiknya langsung berkonsultasi lebih lanjut pada ahli medis demi menghindari perdarahan yang lebih serius dan juga kemungkinan timbulnya sel ganas kanker yang bisa saja mengancam pasien.

6. Sembelit

Penyebab utama dari timbulnya konstipasi atau sembelit yakni kurangnya asupan nutrisi serat yang dikonsumsi oleh penderita, kacaunya manajemen stres, sembarangan dalam mengonsumsi jenis kudapan semisal minum teh atau makan coklat berlebihan juga bisa menjadi penyebab, dan sebagai reaksi alami pada masa kehamilan kecenderungan calon ibu untuk mengalami sembelit juga semakin meningkat. Gejala yang muncul perut terasa penuh dan nyeri, biasa kembung, tak dapat buang air besar lebih dari tiga kali minimal dalam seminggu, feses keras, sering buang angin, seringkali merasa ingin buang air besar namun sangat kesulitan.

Sebelum memeriksakan lebih lanjut ke ahli medis penanganan rumahan yang perlu dilakukan yakni meminum sekitar sembilan gelas air putih sehari untuk menjaga asupan cairan memadai dan juga semakin galakkan konsumsi serat alami dari ragam buah dan sayur yang menyehatkan. Atau jika diperlukan anda bisa dapatkan obat pencahar di apotek namun jika keluhan berlanjut tak ada salahnya anda berkonsultasi pada ahli medis untuk penanganan yang lebih tepat.

7. Alergi laktosa

Pemicu timbulnya alergi laktosa yakni akibat kelainan tubuh kita yang utamanya hanya memproduksi enzim laktase dalam jumlah cenderung sedikit sehingga manakala kita mengonsumsi ragam olahan susu tubuh kita tak akan mampu mencerna dan mengolahnya dengan sempurna. Dan sebagai efek yang ditimbulkan yakni kita merasakan sakit pada hampir keseluruhan perut dan biasa disertai kram maupun kejang juga, kembung dan muntaber juga biasa menyertai gejala alergi laktosa. Demi penanganan tepat anda disarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter apabila keluhan yang anda derita semakin parah semisal anda tiba-tiba masih mengalami keluhan gejala padahal anda sudah menghindari serangkaian ragam produk olahan susu dari menu kudapan harian anda.

8. Keracunan makanan

Penyebab utamanya bisa diakibatkan lantaran proses masak serta penyajian yang tak higienis daripada makanan yang dikonsumsi sebelumnya oleh penderita sehingga besar kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi oleh adanya mikroba yang membahayakan bagi organ lambung utamanya. Gejala yang dikeluhkan pasien bisa berupa pusing, demam dan muntaber tepat setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi beberapa jam yang lalu.

Dan penanganan yang dapat dilakukan yakni usahakan pasien dapat menerima asupan nutrisi yang ringan saja dahulu sebagai intake energi sehingga memulihkan kondisi secara lebih maksimal dan juga jangan lupakan untuk senantiasa memperhatikan asupan cairan sebagai yang terpenting dalam pencegahan timbulnya gejala lain yang membahayakan yakni serangan dehidrasi. Jika kondisi semakin memburuk hendaklah segera mengusahakan penanganan medis lebih lanjut secara intensif demi memperbaiki kondisi pasien.

9. Usus buntu

Gejala usus buntu: Nyeri pada perut bagian kanan bawah. Biasanya disertai mual dan muntah, serta nyeri terus-menerus. Kadang kala, rasa nyerinya akan bertambah hingga tiga kali lipat ketika Anda harus berjalan. Badan Anda akan terasa tidak enak dan meriang. Akibat rasa sakit yang hebat, kadang kala Anda tak sadar untuk memegangi terus bagian perut bagian kanan bawah sambil mengaduh. Usus buntu bisa disebabkan oleh kuman atau bakteri yang masuk. Jadi jika Anda menyangka penyebabnya adalah akibat terlalu banyak makan cabai atau biji-bijian, Anda termakan mitos.

Jika Anda mengalami gejala sakit pada perut di bagian kanan bawah, segeralah ke dokter. Pastikan apakah gejala ini merupakan infeksi usus buntu (apendisitis akut). Jika ya, barangkali Anda harus menginap di rumah sakit untuk operasi. Operasi merupakan cara terbaik karena jika masalah ini didiamkan saja, maka ada kemungkinan usus tersebut pecah, infeksi menyebar ke seluruh perut, yang akibatnya sangat fatal.

10. Kolera

Gejala kolera: Perut Anda seperti ditekan, merasa nyeri terutama di perut bagian bawah, lalu diikuti kejang otot perut. Perasaan mual dan muntah-muntah biasanya datang setelah mencret. Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan BAB. Penyebab kolera seperti kuman Vibrio cholerae yang punya nama lain Bacillus coma. Kuman ini disebarkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu dengan mengganti cairan tubuh yang hilang dengan garam oralit. Bila kehilangan cairan tubuh cukup banyak dan penderita sudah tidak dapat menerima cairan dari mulut, maka cairan pengganti diberikan melalui infus.

11. Disentri

Gejala disentri: Rasa mulas atau sakit perut barangkali hampir sama ketika istri Anda hendak melahirkan. Yang bikin kesal harus bolak-balik ke WC untuk BAB. Sehari mungkin Anda bisa 20 hingga 30 kali BAB, dan kotoran akan mencret serta berlendir. Terkadang, kotoran itu disertai darah. Penyebab disentri biasanya karena mengonsumsi makanan kotor yang telah terinfeksi kuman shigela disentri atau amuba usus.

Untuk mengobatinya, terlebih dahulu Anda harus mengganti cairan yang telah keluar dengan garam oralit. Pemberian antibiotika sangat penting untuk membunuh kuman. Tapi tetap saja upaya pencegahan sakit perut lebih penting ketimbang pengobatan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta menjaga makanan dan minuman dari kotoran.
Sekilas tentang lambung dan maag
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Ondansetron?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Ondansetron:

Dosis umum pemakaian ondansetron adalah 8mg – 32mg per hari. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. Dosis untuk anak-anak ditentukan oleh dokter berdasarkan usia dan berat badan anak.

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi ondansetron. Tanyakan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain bersamaan dengan ondansetron karena beberapa obat-obatan bisa saling memengaruhi.

Untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat kemoterapi dan radioterapi, dokter akan  meresepkan obat ini kurang lebih satu jam sebelum penanganan dilakukan. Setelah itu, Anda perlu melanjutkan mengonsumsi ondansetron selama beberapa hari setelahnya sesuai dengan resep dokter.

Untuk mengatasi mual dan muntah pascaoperasi, Anda akan diresepkan obat ini kurang lebih satu jam sebelum pelaksanaan operasi. Obat ini akan bereaksi satu hingga dua jam setelah dikonsumsi.

Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Biasanya dokter akan melarang makan sebelum kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Ondansetron bukan jenis obat yang dikunyah atau ditelan seperti tablet lainnya. Bersihkan dan keringkan tangan Anda sebelum mengonsumsi obat ini.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ondansetron, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis ondansetron pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Ondansetron Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Ondansetron, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Ondansetron?

Jika Anda lupa menggunakan Ondansetron, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Ondansetron Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Ondansetron?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Ondansetron yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Ondansetron?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Ondansetron yang mungkin terjadi adalah:

Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Meski obat ini memiliki manfaat yang baik kepada tubuh, tapi obat ini juga bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi, seperti:

  • Sakit kepala dan pusing
  • Mudah mengantuk
  • Kepanasan
  • Pusing ketika berdiri
  • Mudah lelah
  • Konstipasi
  • Sakit perut

Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan atau mengalami reaksi alergi, segera temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat.