Omeprazole


Apa Kandungan dan Komposisi Omeprazole?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Omeprazole adalah:

Tiap ml mengandung:
Omeprazole sodium 42,6 mg
setara dengan omeprazole 40 mg

Bagaimana Farmakologi Omeprazole?

Omeprazole secara reversibel mengurangi sekresi asam lambung dengan menghambat secara spesifik enzim lambung pompa proton H+/ K+- ATPase dalam sel parietal.
Secara kimiawi, dideskripsikan sebagai 5-methoxy-2- [[(4-methoxy-3,5-dimethyl-2pyridinyl)methyl]sulfinyl]-1H-benzimidazole. Omeprazole sodium diabsorpsi dengan cepat. 95% omeprazole sodium terikat pada protein plasma. Omeprazole dimetabolisme secara sempurna terutama di hati, sekitar 80% metabolit diekskresi melalui urin dan sisanya melalui feses.

Sekilas Tentang Omeprazole Pada Omeprazole
Omeprazole adalah obat yang biasa digunakan dalam pengobatan penyakit refluks gastroesofageal, maag peptikum, dan sindrom Zollinger-Ellison. Selain itu obat ini juga digunakan untuk mencegah terjadnya perdarahan pada saluran cerna bagian atas.

Obat ini termasuk dalam penghambat pompa proton (PPI) dan keefektifannya serupa dengan PPI lainnya. Mekanisme kerjanya yakni secara ireversibel menghambat atau menghalangi sistem enzim yang ada pada sel perietal yang dibutuhkan untuk sekresi asam lambung. Efek inhibitornya akan terjadi sekira satu jam setelah pemberian dan puncaknya terjadi dua jam pasca pemberian. Lama efek inhibitor akan berlangsung setidaknya 72 jam. Cara pemberiannya bisa melalui mulut atau melalui injeksi vena.

Omeprazole pertama kali dipatenkan pada 1978 dan baru secara resmi digunakan oleh dunia medis pada tahun 1988. Omeprazole relatif aman digunakan oleh ibu hamil jika digunakan berdasarkan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter. Bagi ibu menyusui penggunaan omeprazol dalam dosis normal juga relatif aman.

Omeprazole Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Omeprazole?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Omeprazole adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Merupakan terapi pilihan untuk kondisi-kondisi berikut yang tidak dapat menerima pengobatan peroral: ulkus duodenum, ulkus gaster, esofagitis ulseratif dan sindrom Zolinger-Ellison.

Apa Saja Kontraindikasi Omeprazole?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Omeprazole dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Omeprazole dikontraindikasikan untuk pasien yang diketahui hipersensitivitas terhadap obat ini atau bahan lain yang terdapat dalam formulasi.

Sekilas tentang sakit perut
Sakit perut banyak jenisnya, berikut ini diantaranya:

1. Batu empedu

Batu empedu berasal dari terbentuknya endapan ataupun gumpalan yang mana hal tersebut berasal dari saluran ataupun juga kandung empedu itu sendiri. Dan untuk memastikan perihal keberadaan batu empedu ini maka perlu dilakukan pemeriksaan scan USG.

Ciri khas gejala batu empedu:

  • Rasa sakit serasa seperti tusukan tajam di sekitar area perut kanan atas

  • Rasa sakit dapat menyebar hingga area bahu ataupun punggung atas bagian kanan

  • Gejala yang timbul semakin parah dengan konsumsi makanan sembarangan atau mengandung lemak tinggi berlebih

  • Warna urin cenderung lebih gelap

  • Sedangkan untuk warna feses justru cenderung pucat

  • Biasa disertai pula dengan keluhan demam

  • Dan yang tak kalah khas yakni munculnya gejala kuning pada tubuh penderita

2. Kembung penuh gas

Beberapa pemicu timbulnya keluhan perut kembung sesak dengan tumpukan gas:

  • Kebiasaan makan terlalu cepat dan senantiasa terburu-buru

  • Suka mengkonsumsi permen karet secara berlebih

  • Gemar mengkonsumsi minuman instan yang sarat akan zat tambahan utamanya pemanis buatan

  • Konsumsi sayuran hijau dalam jumlah besar sekaligus

  • Beberapa jenis kekacangan semisal polong juga ikut andil dalam menumpuk gas pada lambung

  • Kegemaran meminum minuman bersoda

  • Kebiasaan buruk hobi konsumsi minuman beralkohol

  • Jika disertai pula dengan penurunan berat badan secara signifikan, gangguan saluran cerna atau feses berdarah perlu diwaspadai lebih lanjut untuk dilakukan pemeriksaan USG. Kembung berkesinambungan juga dapat mengindikasikan gangguan kesehatan serius semisal tumor

Untuk mengurangi keluhan kembung yang mendera ada baiknya lebih perhatikan pula untuk membudayakan menu makanan sehat. Sedangkan sebagai pereda kembung yang tengah mendera anda bisa dapatkan kapsul minyak peppermint untuk mengurangi keluhan yang ada.

3. Sakit maag

Sakit maag seringkali menjadi sakit langganan bagi sebagian banyak orang. Gejala khas yang menandai kemunculan keluhan sakit maag yakni adanya rasa nyeri cenderung perih dan tajam seperti ada menusuk-nusuk di area perut bagian tengah lebih tepatnya yakni di sekitaran bagian atas dari pusar kita. Gejala maag dapat disertai dengan keluhan lainnya mulai dari perasaan mual ataupun cenderung sering muntah dan dalam beberapa kasus juga dapat memicu timbulnya gejala diare sebagai penyertanya.

Seringkali yakni sakit maag disebabkan lantaran konsumsi makanan yang cenderung ngasal atau bahkan jadwal makan tak beraturan yang cenderungnya sering telat alias perut dibiarkan kosong dalam waktu yang tidak tepat. Dari keteledoran yan dibiasakan ini bisa mengarah pada timbulnya perlukaan di area lambung dan pastinya jika tersentuh dengan produksi gas lambung berlebih maka gejala nyeri dan perih dari sakit maag sudah pasti akan dirasakan oleh penderita. Terapi yang biasa diberikan yakni dengan konsumsi resep obat untuk meredakan asam lambung dan juga obat untuk mengatasi ataupun meredakan rasa nyeri yang mendera.

4. Flu perut

Penyebab utama dari munculnya serangan penyakit flu perut yakni dapat berasal dari kudapan semisal yang dikonsumsi dan telah terkontaminasi oleh serangkaian jenis virus penginfeksi. Gejala yang bisa dirasakan pasien yakni munculnya keluhan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, badan yang cenderung semakin lemah, perut di sekitaran atas dan bawah pusar serasa panas, nyeri, kram, disertai pula dengan diare maupun gejala infeksi lainnya semisal demam dan sakit pada kepala maupun jaringan otot tubuh penderita.

Penanganan rumahan yang utama yakni usahakan untuk selalu memberi asupan pada penderita utamanya yang berbentuk cairan. Penderita bisa diberikan makanan yang lembut berupa bubur ataupun roti sebagai tambahan energi. Yang terpenting harus dijaga agar pasien senantiasa terhindar dari serangan dehidrasi ataupun kekurangan cairan. Jika terlalu mual untuk meminum air sebagai penambah cairan bisa gunakan alternatif lain dengan menyesap bongkahan kecil es batu. Jika memang kondisi pasien semakin melemah dan segala jen is asupan nutrisi tidak bisa lagi diterima dengan pertolongan rumahan maka sebaiknya jangan segan untuk langsung membawanya ke ahli medis demi penanganan yang lebih intensif.

5. Tukak lambung

Penyebab dari tukak ataupun perlukaaan pada lambung utamanya bisa bersebab oleh bakteri penginfeksi yang memang seringkali kebiasaannya yakni merusak selaput jaringan lambung. Bakteri tersebut bernama Helicobacter pylori. Dan serangkaian gejala yang ditimbulkan sakit tukak lambung ini yakni munculnya rasa nyeri semacam ditusuk pada perut sekitar bagian bawah area dada, sakit ini biasa muncul paling signifikan pada malam hari maupun tiap kali selesai pasien mengonsumsi suatu makanan, hilangnya nafsu makan pun menjadi suatu penanda yang kemudian disertai dengan munculnya keluhan muntaber atau bahkan muncul perdarahan akibat dampak luka lambung tersebut.

Konsumsi obat secara sembarang dapat justru memberikan efek nyeri yang bertambah parah. Ada baiknya langsung berkonsultasi lebih lanjut pada ahli medis demi menghindari perdarahan yang lebih serius dan juga kemungkinan timbulnya sel ganas kanker yang bisa saja mengancam pasien.

6. Sembelit

Penyebab utama dari timbulnya konstipasi atau sembelit yakni kurangnya asupan nutrisi serat yang dikonsumsi oleh penderita, kacaunya manajemen stres, sembarangan dalam mengonsumsi jenis kudapan semisal minum teh atau makan coklat berlebihan juga bisa menjadi penyebab, dan sebagai reaksi alami pada masa kehamilan kecenderungan calon ibu untuk mengalami sembelit juga semakin meningkat. Gejala yang muncul perut terasa penuh dan nyeri, biasa kembung, tak dapat buang air besar lebih dari tiga kali minimal dalam seminggu, feses keras, sering buang angin, seringkali merasa ingin buang air besar namun sangat kesulitan.

Sebelum memeriksakan lebih lanjut ke ahli medis penanganan rumahan yang perlu dilakukan yakni meminum sekitar sembilan gelas air putih sehari untuk menjaga asupan cairan memadai dan juga semakin galakkan konsumsi serat alami dari ragam buah dan sayur yang menyehatkan. Atau jika diperlukan anda bisa dapatkan obat pencahar di apotek namun jika keluhan berlanjut tak ada salahnya anda berkonsultasi pada ahli medis untuk penanganan yang lebih tepat.

7. Alergi laktosa

Pemicu timbulnya alergi laktosa yakni akibat kelainan tubuh kita yang utamanya hanya memproduksi enzim laktase dalam jumlah cenderung sedikit sehingga manakala kita mengonsumsi ragam olahan susu tubuh kita tak akan mampu mencerna dan mengolahnya dengan sempurna. Dan sebagai efek yang ditimbulkan yakni kita merasakan sakit pada hampir keseluruhan perut dan biasa disertai kram maupun kejang juga, kembung dan muntaber juga biasa menyertai gejala alergi laktosa. Demi penanganan tepat anda disarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter apabila keluhan yang anda derita semakin parah semisal anda tiba-tiba masih mengalami keluhan gejala padahal anda sudah menghindari serangkaian ragam produk olahan susu dari menu kudapan harian anda.

8. Keracunan makanan

Penyebab utamanya bisa diakibatkan lantaran proses masak serta penyajian yang tak higienis daripada makanan yang dikonsumsi sebelumnya oleh penderita sehingga besar kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi oleh adanya mikroba yang membahayakan bagi organ lambung utamanya. Gejala yang dikeluhkan pasien bisa berupa pusing, demam dan muntaber tepat setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi beberapa jam yang lalu.

Dan penanganan yang dapat dilakukan yakni usahakan pasien dapat menerima asupan nutrisi yang ringan saja dahulu sebagai intake energi sehingga memulihkan kondisi secara lebih maksimal dan juga jangan lupakan untuk senantiasa memperhatikan asupan cairan sebagai yang terpenting dalam pencegahan timbulnya gejala lain yang membahayakan yakni serangan dehidrasi. Jika kondisi semakin memburuk hendaklah segera mengusahakan penanganan medis lebih lanjut secara intensif demi memperbaiki kondisi pasien.

9. Usus buntu

Gejala usus buntu: Nyeri pada perut bagian kanan bawah. Biasanya disertai mual dan muntah, serta nyeri terus-menerus. Kadang kala, rasa nyerinya akan bertambah hingga tiga kali lipat ketika Anda harus berjalan. Badan Anda akan terasa tidak enak dan meriang. Akibat rasa sakit yang hebat, kadang kala Anda tak sadar untuk memegangi terus bagian perut bagian kanan bawah sambil mengaduh. Usus buntu bisa disebabkan oleh kuman atau bakteri yang masuk. Jadi jika Anda menyangka penyebabnya adalah akibat terlalu banyak makan cabai atau biji-bijian, Anda termakan mitos.

Jika Anda mengalami gejala sakit pada perut di bagian kanan bawah, segeralah ke dokter. Pastikan apakah gejala ini merupakan infeksi usus buntu (apendisitis akut). Jika ya, barangkali Anda harus menginap di rumah sakit untuk operasi. Operasi merupakan cara terbaik karena jika masalah ini didiamkan saja, maka ada kemungkinan usus tersebut pecah, infeksi menyebar ke seluruh perut, yang akibatnya sangat fatal.

10. Kolera

Gejala kolera: Perut Anda seperti ditekan, merasa nyeri terutama di perut bagian bawah, lalu diikuti kejang otot perut. Perasaan mual dan muntah-muntah biasanya datang setelah mencret. Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan BAB. Penyebab kolera seperti kuman Vibrio cholerae yang punya nama lain Bacillus coma. Kuman ini disebarkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu dengan mengganti cairan tubuh yang hilang dengan garam oralit. Bila kehilangan cairan tubuh cukup banyak dan penderita sudah tidak dapat menerima cairan dari mulut, maka cairan pengganti diberikan melalui infus.

11. Disentri

Gejala disentri: Rasa mulas atau sakit perut barangkali hampir sama ketika istri Anda hendak melahirkan. Yang bikin kesal harus bolak-balik ke WC untuk BAB. Sehari mungkin Anda bisa 20 hingga 30 kali BAB, dan kotoran akan mencret serta berlendir. Terkadang, kotoran itu disertai darah. Penyebab disentri biasanya karena mengonsumsi makanan kotor yang telah terinfeksi kuman shigela disentri atau amuba usus.

Untuk mengobatinya, terlebih dahulu Anda harus mengganti cairan yang telah keluar dengan garam oralit. Pemberian antibiotika sangat penting untuk membunuh kuman. Tapi tetap saja upaya pencegahan sakit perut lebih penting ketimbang pengobatan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta menjaga makanan dan minuman dari kotoran.
Sekilas tentang lambung dan maag
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Sekilas tentang obat Antasid, Antirefluks & Antiulserasi
Antasid adalah obat atau zat yang berfungsi untuk menetralisir asam lambung. Antasid digunakan untuk membantu menyembuhkan gangguan pencernaan yaitu maag. Maag bisa disebakan jika makan terlalu banyak atau jika makan terlalu cepat. Seseorang yang menderita maag, cairan dalam lambungnya akan menjadi lebih asam. Reaksi yang terjadi disebut netralisasi. Hal ini karena tablet adalah basa dan cairan dalam perut yang asam.

Antirefluks adalah obat atau zat yang berfungsi mencegah asam dan isi perut berbalik arah sehingga keluar ke kerongkongan (GERD (gastroesophageal reflux disease)). Hal ini mungkin disebabkan oleh kegagalan sfingter esofagus bagian bawah untuk menutup dengan benar. Juga dikenal sebagai refluks asam.

Antiulserasi adalah obat atau zat alami atau sintetis yang berfungsi meringankan dan mengurangi gejala ulkus di lambung dan usus kecil bagian atas, secara sistemik dan lokal, dengan mengurangi sekresi lambung (inhibitor pompa proton), menetralkan hiperakiditas (zat alkali), atau meningkatkan penyembuhan dan melindungi mukosa (sucralfate).

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Omeprazole?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Omeprazole:

dan cara pemberian

  • Omeprazole intravena hanya boleh digunakan jika pemberian secara peroral tidak memungkinkan, contohnya pada pasien yang sakit parah. Dosisnya 40 mg, sehari sekali
  • Dosis untuk terapi sindrom Zollinger-Ellisonharus disesuaikan dengan respon tiap individu
  • Larutkan OMEPRAZOLE injeksi dengan 10 ml pelarut (10 ml/ampul), dan tidak boleh digunakan cairan infus lainnya. Berikan dalam waktu tidak kurang dari 2,5 menit. Berikan dengan kecepatan tidak lebih dari 4 ml/menit
  • Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk OMEPRAZOLE injeksi pada kasus gangguan hati, fungsi ginjal, dan pasien usia lanjut. Tidak ada pengalaman penggunaan OMEPRAZOLE injeksi pada anak-anak

Cara pelarutan

  • Serbuk OMEPRAZOLE injeksi hanya boleh direkonsitusi dengan pelarut yang tersedia, tidak boleh menggunakan pelarut yang lain. Perubahan warna dapat terjadi jika dilakukan teknik rekonstitusi yang tidak benar
  • Ambil 10 ml pelarut dari dalam ampul menggunakan syringe
  • Tambahkan 10 ml pelarut ke dalam vial OMEPRAZOLE injeksi secara perlahan dan pastikan syringe sudah benar-benar kosong
  • Putar dan kocok vial untuk mencampur serbuk omeprazole dan pelarut
  • Larutan injeksi intravena yang sudah direkonstitusi harus segera digunakan. Stabilitas larutan OMEPRAZOLE injeksi setelah direkonstitusi adalah 4 jam pada suhu di bawah 25Ā°C

Peringatan dan perhatian

  • Sebelum memberikan omeprazole kepada pasien yang menderita ulkus gaster, kemungkinan adanya malignansi harus disingkirkan terlebih dahulu, karena omeprazole dapat menutupi gejala dan menunda penegakan diagnosis
  • Omeprazole menghambat metabolisme beberapa obat yang dimetabolisme melalui sistem enzim sitokrom P450 hati dan dapat meningkatkan konsentrasi plasma diazepam, phenytoin, dan warfarin
  • Gangguan fungsi hati
    Pasien-pasien dengan gangguan fungsi hati memperlihatkan peningkatan bioavailabilitas secara nyata, pengurangan bersihan total dalam plasma dan perpanjangan waktu paruh sampai dengan 4 kali lipat. Bagaimanapun urinary recovery selama 96 jam tetap tidak berubah, mengindikasikan tidak ada akumulasi omeprazole atau metabolitnya. Dosis normal omeprazole sebesar 20 mg per hari dapat digunakan pada pasien dengan penyakit hati berat
  • Penggunaan pada wanita hamil
    Belum ada penelitian terkontrol atau yang adekuat pada wanita hamil. Omeprazole hanya boleh diberikan pada wanita hamil jika penggunaannya dipertimbangkan penting
  • Penggunaan pada wanita menyusui
    Walaupun omeprazole diekskresi dengan konsentrasi rendah dalam air susu tikus betina menyusui, tidak diketahui apakah omeprazole atau metabolitnya terdapat dalam air susu manusia. Oleh karena itu penggunanan omeprazole selama menyusui tidak direkomendasikan

Efek samping

Omeprazole pada umumnya ditoleransi dengan baik. Efek samping berikut dilaporkan terjadi pada individu yang mendapat terapi omeprazole pada situasi klinik terkontrol: sakit kepala, diare, nyeri abdomen, mual, muntah, infeksi saluran nafas atas, vertigo, ruam, konstipasi, batuk, astenia, nyeri tulang belakang, dan lain-lain. Kebanyakan efek samping bersifat ringan dan sementara dan tidak ada hubungan yang konsisten dengan pengobatan.

Interaksi obat

Omeprazole dimetabolisme melalui sistem sitokrom P450 hati dan dapat berinteraksi secara farmakokinetik dengan obat lain yang juga dimetabolisme dengan sistem yang sama. Tidak terdapat interaksi dengan theophylline atau propanolol diduga karena omeprazole hanya berinteraksi dengan obat-obat tertentu yang dimetabolisme dengan sistem sitokrom P450. Sampai saat dilakukan penelitian ini, omeprazole hanya berinteraksi dengan diazepam, phenytoin, dan warfarin.

Diazepam:

Pemberian berulang omeprazole 40 mg peroral sekali sehari meningkatkan waktu paruh eliminasi diazepam sebanyak 130%, sebagai akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi plasma diazepam yang bermakna. Harus dipertimbangkan untuk mengurangi dosis diazepam bila diberikan bersamaan dengan omeprazole.

Phenytoin:

Pemberian omeprazole oral 40 mg per hari selama 7 hari mengurangi bersihan phenytoin dalam plasma yang diberikan secara intravena dan meningkatkan waktu paruh eliminasi sebanyak 27%. Dianjurkan untuk memantau konsentrasi phenytoin dalam plasma pada pasien yang mendapat terapi omeprazole bersamaan dengan phenytoin.

Warfarin:

Pemberian bersamaan omeprazole 20 mg per oral pada relawan sehat menyebabkan sedikit peningkatan konsentrasi enansiomer-R warfarin dalam plasma yang bermakna secara statistik. Tidak ada pengaruh terhadap konsentrasi plasma enansiomer-S warfarin yang lebih poten. Terjadi sedikit peningkatan aktivitas antikoagulan dari warfarin yang menyertai interaksi stereoselektif, namun bermakna secara statistik. Dianjurkan untuk memantau tes koagulasi secara ketat pada saat memulai atau menghentikan terapi omeprazole pada pasien yang juga diberi terapi warfarin.

Ketoconazole:

Absorpsi beberapa obat dapat dipengaruhi akibat penurunan keasaman di dalam lambung. Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa absorpsi ketoconazole akan berkurang pada saat terapi omeprazole, sebagaimana halnya pada saat terapi dengan penghambat sekresi asam lainnya atau antasida.

Overdosis

Sampai saat ini belum ada pengalaman overdosis yang disengaja dan tidak terlihat adanya indikasi bahwa omeprazole menimbulkan efek toksik yang akut pada manusia. Dalam semua kasus di mana dicurigai adanya overdosis, terapi harus bersifat suportif dan simtomatik.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Omeprazole?

dan nomor registrasi

Kotak. 1 vial 40 mg serbuk injeksi + 1 ampul @ 10 ml pelarut injeksi; GKL 1105045544A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN PADA TEMPERATUR DI BAWAH 25ĀŗC, TERLINDUNG DARI CAHAYA

Dibuat oleh:

PT FERRON PAR PHARMACEUTICALS
CIKARANG-INDONESIA

Untuk:

PT DEXA MEDICA
Jl. JENDERAL BAMBANG UTOYO 138
PALEMBANG – INDONESIA


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.