Olanzapine


Deskripsi

Olanzapine digunakan untuk mengobati gangguan saraf, emosi, dan mental. Obat ini dapat digunakan sendiri atau dengan obat-obatan lain untuk mengobati gangguan bipolar.

Obat ini tidak boleh digunakan untuk mengobati gangguan perilaku pada pasien dewasa tua yang telah mengalami demensia atau penyakit Alzheimer. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk sediaan tablet

Sekilas Tentang Obat Antipsikotik
Antipsikotik (neuroleptik atau obat penenang utama) adalah suatu kelas obat yang digunakan untuk terapi pengobatan psikosis (termasuk delusi, halusinasi, paranoia, atau gangguan jiwa), terutama dalam skizofrenia dan bipolar. Antipsikotik biasanya efektif dalam meredakan gejala psikosis dalam jangka pendek.

Antipsikotik pertama yang diluncurkan ke publik adalah Thorazine (chlorpromazine), obat medis yang sebenarnya semula digunakan untuk tujuan anestesi atau pembiusan sebelum proses bedah. Thorazine ditemukan dapat menimbulkan ketenangan pada orang yang dibiusnya, dan setelah diputuskan untuk dirilis ke ranah kesehatan dan diberikan pada orang dengan skizofrenia, terbukti bahwa obat medis ini menimbulkan pemulihan yang sangat berarti, sehingga sejak peluncurannya pada pertengahan tahun 1950-an sebagai obat resmi kejiwaan, ada banyak sekali pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa kemudian dipulangkan ke masyarakat karena gangguannya dianggap sudah membaik.

Di Indonesia pada masa sekarang ini, Thorazine masih banyak dipergunakan untuk mengobati skizofrenia dengan gangguan halusinasi dan waham yang kuat yang diiringi dengan gangguan sukar untuk terlelap tidur. Thorazine dikenal di Indonesia dengan nama CPZ (baca: cépézét) yang merupakan singkatan dari nama generiknya, chlorpromazine. Sebelum itu, reserpin merupakan obat medis yang bisa ditelusur riwayatnya dari tumbuhan Rauwolfia serpentina yang di India telah lama dipergunakan untuk mengobati gigitan ular, insomnia, tekanan darah tinggi, dan masalah kejiwaan. Mekanisme jamu dari tumbuhan ini yang berdampak terhadap depresi, memberikan inspirasi untuk membuat obat yang mirip untuk menangani gangguan psikotik.

Pada akhir tahun 1950-an, sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan farmasi di Belgia, tiba pada kesimpulan akan sebuah penemuan haloperidol, yang pada proses pembuatannya meniru mekanisme Thorazine namun merupakan obat dengan struktur kimiawi yang benar-benar berbeda.

Jika obat-obatan di atas secara bio-kimiawi hanya menghambat neurotransmiter yang bernama dopamin, maka penemuan obat selanjutnya, clozapine, yang merupakan antipsikotik golongan baru yang pertama pada tahun 1970-an, menggunakan mekanisme yang berbeda dengan antipsikotik sebelumnya. Antipsikotik jenis yang terakhir ini punya mekanisme kerja yang lain dalam otak (yang membuatnya banyak disebut dengan antipsikotik atipikal, atau antipsikotik yang cara bekerjanya "tidak biasa"), yang tidak hanya menghambat penerimaan dopamin pada sel saraf, tapi juga bekerja pada serotonin, sehingga lebih mampu untuk mengembalikan keseimbangan neurotransmiter atau "zat penyampai pesan dari satu sel saraf ke sel saraf yang lainnya" yang berdampak pada tercapainya pemulihan dari skizofrenia.

Rangkaian penelitian jangka panjang telah melahirkan sejumlah antipsikotik yang bervariasi keefektifan dan efek sampingnya, termasuk penemuan aripiprazole, sebuah antipsikotik yang hingga kini dianggap sebagai paling minim efek samping. Dalam uji klinisnya dan dari penggunaan selama ini, diketahui bahwa beberapa di antaranya, misalnya olanzapin dan quetiapine, dapat digunakan untuk memulihkan gangguan alam perasaan (affective disorders) sehingga dapat diberikan untuk mengobati gangguan skizoafektif maupun gangguan bipolar.

Di Indonesia, risperidon, merupakan obat medis yang banyak sekali digunakan untuk mengobati gangguan psikotik yang ringan hingga tingkat menengah. Untuk gangguan yang berat dan sulit untuk ditangani, antipsikotik ini kalah efektif dibandingkan dengan antipsikotik hasil temuan setelahnya; atau dalam beberapa kasus dengan gangguan tidur dan halusinasi yang akut, clozapine terbukti lebih mampu menangani gejala.

Antipsikotik generasi pertama seperti chlorpromazine dan haloperidol, dikenal sebagai obat yang menimbulkan efek samping yang tidak membuat nyaman terhadap fisik orang yang menggunakannya. Namun antipsikotik generasi kedua dan setelahnya, seperti clozapine, risperidone, quetiapine, dan olanzapine, juga bukan obat yang bebas efek samping. Perbedaan dalam hal efek samping pada keduanya adalah pada waktu kemunculannya: efek samping antipsikotik generasi pertama dirasakan segera setelah obatnya diminum; sementara obat generasi kedua dan setelahnya, efek sampingnya, misalnya penambahan berat badan atau gangguan metabolisme, muncul setelah penggunaan yang terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Walaupun demikian, efek samping tersebut dapat dikelola dengan baik; misalnya saja, kekakuan pada otot halus karena penggunaan antipsikotik generasi pertama dapat ditangani dengan penggunaan THP (trihexyphenidyl), dan penambahan berat badan dapat direduksi akibatnya dengan melakukan diet dan olahraga.

Antipsikotik generasi yang lebih baru dan yang diharapkan lebih efektif untuk menangani skizofrenia, yang semula diperkirakan kemunculannya pada dasawarsa kedua abad ke-21, hingga sekarang belum ada. Sejumlah obat yang telah menjalani uji klinis, misalnya Bifeprunox yang diproduksi oleh Solvay dan Lundbeck, dinyatakan telah gagal untuk memenuhi harapan akan antipsikotik yang lebih baik dan dihentikan proses penelitiannya setelah aplikasinya yang diajukan ke FDA (Food and Drugs Administration, yaitu Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat) ditolak pada bulan Agustus 2007. Dengan demikian, diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mencapai angka kesembuhan yang lebih tinggi bagi gangguan psikosis ini, jika yang diharapkan adalah peran antipsikotik yang lebih besar.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Olanzapine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Olanzapine:

Untuk pengobatan skizofrenia

  • Dewasa: Pada awalnya 5 sampai 10 mg sekali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis jika diperlukan, namun biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari
  • Remaja dan anak-anak usia 13 – 17 tahun: Pada awalnya 2,5 atau 5 mg sekali sehari. Dokter mungkin menyesuaikan dosis jika diperlukan, namun dosis biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari
  • Anak-anak usia 13 tahun ke bawah : Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter

Untuk pengobatan gangguan bipolar

  • Dewasa: Pada awalnya 5 sampai 15 mg sekali sehari. Dokter mungkin menyesuaikan dosis jika diperlukan. Namun, dosis biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari
  • Remaja dan anak-anak usia 13 – 17 tahun: Pada awalnya 2,5 atau 5 mg sekali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis jika diperlukan, namun biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari
  • Anak-anak usia 13 tahun ke bawah: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter

Untuk pengobatan gangguan bipolar mania

  • Dewasa: Pada awalnya 10 sampai 15 mg sekali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis jika diperlukan, namun biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari
  • Remaja dan anak-anak usia 13 – 17 tahun : Pada awalnya 2,5 atau 5 mg sekali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis jika diperlukan, namun biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari
  • Anak-anak usia 13 tahun ke bawah : Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Olanzapine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Olanzapine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Olanzapine?

Jika Anda lupa menggunakan Olanzapine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Olanzapine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Olanzapine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Olanzapine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Olanzapine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Olanzapine yang mungkin terjadi adalah:

  • Kembung atau pembengkakan pada wajah, lengan, tangan, kaki bagian bawah, atau kaki
  • Penglihatan kabur
  • Kehilangan kontrol keseimbangan, kecanggungan atau kegoyangan
  • Kesulitan berbicara dan menelan
  • Ketidakmampuan untuk duduk diam, gelisah
  • Otot gemetar, menyentak, atau kekakuan
  • Berat badan naik dengan cepat
  • Perkataan melantur
  • Kekakuan pada lengan dan kaki
  • Tangan atau kaki kesemutan atau gemetar

Gejala overdosis

  • Kecemasan
  • Perubahan kesadaran, pola dan ritme berbicara
  • Kejang-kejang (kejang)
  • Pusing, pingsan, atau sakit kepala ringan ketika bangun dari posisi berbaring atau duduk tiba-tiba
  • Mengantuk
  • Mulut kering
  • Pingsan
  • Halusinasi
  • Jantung berhenti berdenyut
  • Demam tinggi
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Peningkatan berkeringat
  • Menjadi pemarah dan agresif
  • Mood atau perubahan mental
  • Bibir, kuku, atau kulit pucat atau biru
  • Otot kaku
  • Gugup, atau gelisah
  • Kelelahan atau kelemahan yang tak biasa

Apa Saja Interaksi Obat Olanzapine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Olanzapine antara lain:

  • Tramadol, karena risiko kejang dapat meningkat
  • Alpha-blocker (misalnya, doxazosin), diazepam, atau obat untuk tekanan darah tinggi karena risiko tekanan darah rendah dan pingsan dapat meningkat
  • Antikolinergik (misalnya, skopolamin), benzodiazepin (misalnya, lorazepam), atau fluvoxamine karena obat tersebut dapat meningkatkan risiko efek samping olanzapine
  • Karbamazepin, PI (misalnya, ritonavir), omeprazole, atau rifampin karena obat tersebut dapat menurunkan efektivitas olanzapine
  • Dopamin agonis reseptor (misalnya, pramipexole) atau levodopa karena efektivitas obat tersebut mungkin akan menurun oleh olanzapine

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Olanzapine?

  • penyakit pembuluh darah atau masalah sirkulasi
  • dehidrasi
  • derangan jantung atau stroke, termasuk jika ada riwayat
  • penyakit jantung
  • gagal jantung
  • masalah ritme jantung
  • hipotensi (tekanan darah rendah)
  • hipovolemia (volume darah rendah). Mungkin membuat efek samping menjadi lebih buruk
  • kanker payudara, ketergantungan prolaktin
  • glaukoma sudut sempit
  • hiperlipidemia (kolesterol tinggi atau lemak dalam darah)
  • hyperprolactinemia (prolaktin tinggi dalam darah)
  • penyakit hati
  • ileus paralitik (masalah usus yang parah), termasuk jika ada riwayat
  • prostatic hypertrophy (pembesaran prostat)
  • kejang, adanya riwayat. Gunakan dengan hati-hati. Obat ini dapat membuat
  • kondisi lebih buruk
  • diabetes
  • hiperglikemia (gula darah tinggi). Gunakan dengan hati-hati. Obat ini dapat meningkatkan kadar gula darah
  • fenilketonuria (PKU, penyakit genetik metabolisme) – tablet oral disintegrasi (Zyprexa® Zydis®) mengandung fenilalanin, yang dapat membuat kondisi ini lebih buruk

Keamanan Penggunaan pada Wanita Hamil

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (Kategori C= Mungkinn berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Olanzapine?

Bubuk untuk larutan, intramuskular: 10 mg / 2 mL.

Bagaimana Cara Penyimpanan Olanzapine?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Nama Generik

Olanzapine

Nama Brand Olanzapine?

Olandoz, Onzapin, Remital, danZyprexa/Zyprexa RAIM/Zyprexa Zydis.