Nikolam


Apa Kandungan dan Komposisi Nikolam?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Nikolam adalah:

Tiap NIKOLAM kapsul mengandung:
Thiamphenicol …………………………………………… 500 mg

Tiap sendok takar (5 ml) NIKOLAM suspensi mengandung:
Thiamphenicol …………………………………………… 125 mg

 

Nikolam Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Nikolam?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Nikolam adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Untuk infeksi-infeksi yang disebabkan oleh:
– Salmonella spp.
– H. influenzae (hanya infeksi meningeal).
– Rickettsia.
– Lymphogranuloma-Psittacosis.
– Gram negatif yang menyebabkan bakteremia dan meningitis.

 

Apa Saja Kontraindikasi Nikolam?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Nikolam dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Penderita yang hipersensitif
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat

 


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Nikolam Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Nikolam, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Nikolam?

Jika Anda lupa menggunakan Nikolam, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Nikolam Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Nikolam?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Nikolam yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Nikolam?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Nikolam yang mungkin terjadi adalah:

  • Terjadi depresi sumsum tulang belakang
  • Terjadi Grey Syndrome pada bayi baru lahir, walaupun tidak separah pemberian Chloramphenicol
  • Anemia hemolitik pada penderita dengan kelainan aktivitas glukosa-6-fosfat dehidrogenase
  • Reaksi hipersensitif lainnya misalnya pada bayi prematur atau bayi yang baru lahir
  • Gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare
  • Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi serius dan fatal

 

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Nikolam?

  • Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya
  • Hati-hati bila digunakan pada penderita gangguan hati dan ginjal
  • Hindari pemakaian untuk jangka panjang, bila diperlukan maka harus dilakukan pemeriksaan hematologik secara berkala
  • Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya superinfeksi dengan bakteri dan jamur
  • Jangan digunakan untuk pencegahan infeksi
  • Jangan digunakan untuk mengobati influenxa, batuk pilek atau infeksi tenggorokan
  • Hati-hati bila digunakan pada bayi prematur dan bayi baru lahir (2 minggu pertama)

Apa Saja Interaksi Obat Nikolam?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Nikolam antara lain:

Dalam dosis terapi, Thiamphenicol menghambat biotransformasi Tolbutamide, Phenytoin, Dicoumarol dan obat lain yang dimetabolisme oleh enzim hati.
Jadi Thiamphenicol akan menambah toksisitas obat-obatan tersebut, bila digunakan bersama-sama.

 :: Dosis Info ::

  • Dewasa: Sehari 3×1 kapsul atau sehari 3×4 sendok takar
  • Anak-anak & bayi usia > 2 minggu: 50 mg/kg BB/hari, dalam dosis terbagi 3-4 kali sehari
  • Bayi usia < 2 minggu & bayi prematur: 25 mg/kg BB/hari, dalam dosis terbagi 4 kali sehari.
    Atau menurut petunjuk dokter

 :: Cara Pembuatan Suspensi ::

Untuk suspensi kering: Tambahkan 44 ml air matang dan kocok baik-baik. Setelah disuspensikan, tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari.

 

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Nikolam

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Nikolam:

NIKOLAM kapsul
Dus @ isi 10 strip @ 10 kapsul
No. Reg.: DKL 9315604501 B1

NIKOLAM suspensi kering
Dus @ botol @ 60 ml
No. Reg.: DKL 9615609638 A1

 

Bagaimana Cara Penyimpanan Nikolam?

Simpan pada suhu kamar (25 – 30) ºC, kering dan terlindung dari cahaya

Meprofarm adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1973 oleh Wanne Mardiwidyo. Awalnya perusahaan ini memasarkan obat generik yang pada waktu itu masih diproduksi secara maklon atau dikerjakan oleh pihak lain di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Tahun 1993 Meprofarm mulai membangun fasilitas produksi yang dinamakan Mepro-1 di Bandung dengan tujuan untuk memperbesar skala produksi dan mendapatkan sertifikat CPOB dari Kementrian Kesehatan. Fasilitas Mepro-1 digunakan untuk produksi, riset and development, gudang, marketing, dan keuangan perusahaan. Di lokasi tersebut diproduksi produk sefalosporin steril dan non-steril. Tahun 1996 meprofarm berhasil mendapatkan sertifikat CPOB untuk produk farmasi dengan sediaan tablet, kapsul, sirup cair dan kering, dan krim, dua tahun kemudian berhasil memperoleh sertifikat CPOB untuk produk sefalosporin dengan sediaan serbuk steril, tablet, dan sirup kering.

Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai membangun fasilitas produksi Mepro-2 yang lokasinya persis dibelakang Mepro-1. Fasilitas baru ini ditujukan untuk memproduksi produk farmasi dengan sediaan cairan steril meliputi cairan injeksi, sirup cair, supositoria, krim, dan sirup kering. Selain itu fasilitas ini juga digunakan untuk riset and development. Oleh karenanya pada 2008, Meprofarm berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 dan pada 2011 seiring dengan telah diperolehnya sertifikat CPOB pada fasilitas Mepro-2, maka dimulailah produksi perdana di fasilitas ini.

Beberapa perusahaan farmasi lainnya yang telah menjalin kerjasama dengan Meprofarm antara lain PT. Tanabe Indonesia, PT. Astellas, PT. Dexa Medica, PT. Holi Pharma, PT. Otto Pharmaceutical, dan sebagainya.