Nadolol


Pengertian 

Nadolol adalah obat sediaan tablet yang dapat digunakan untuk menangani gejala aritmia jantung, hipertensi, dan juga angina pektoris.

Obat ini bekerja menghambat reseptor beta di jantung serta pembuluh darah arteri dan vena. Dengan begitu, diharapkan aliran darah bisa lebih lancar, tekanan darah turun, dan denyut jantung melambat.

Nadolol tablet merupakan obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Simak informasi selengkapnya di sini.

Keterangan

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat hipertensi/obat jantung

  • Apa Kandungan dan Komposisi Nadolol?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Nadolol adalah:

     Nadolol 20 mg
  • Kemasan: tablet
  • Produksi: –
  • Harga Nadolol:-

Kegunaan

Obat Nadolol dapat digunakan untuk mengatasi gejala:

  • Aritmia jantung
  • Profilaksis migrain
  • Angina pektoris
  • Hipertiroid
  • Hipertensi

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Nadolol?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Nadolol:

Dosis Nadolol harus dengan anjuran dan resep dokter. Berikut rekomendasinya secara umum.

Aritmia jantung, profilaksis migrain

Tablet

  • Dewasa: dosis 40-160 mg sekali sehari

Angina pektoris

Tablet

  • Dewasa: dosis awal 40 mg sekali sehari. Ditingkatkan setiap minggu hingga 160 mg/hari. Dosis maksimal 240 mg/hari

Terapi tambahan hipertiroid

Tablet

  • Dewasa: dosis 80-160 mg sekali sehari

Hipertensi

Tablet

  • Dewasa: dosis awal 40-80 mg sekali sehari, ditingkatkan setiap minggu hingga 240 mg/hari tergantung kondisi pasien
  • Lansia: dosis awal 20 mg/hari, titrasi dosis berdasarkan kondisi pasien

Cara Menggunakan

  • Ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan Nadolol. Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan
  • Nadolol tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara utuh bersama air putih. Tablet jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan
  • Dianjurkan meminum Nadolol secara teratur pada jam yang sama. Bila lupa minum obat, segera konsumsi jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis

Bagaimana Cara Penyimpanan Nadolol?

Simpan Nadolol pada suhu ruang, di tempat kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Nadolol Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Nadolol, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Nadolol?

Jika Anda lupa menggunakan Nadolol, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Nadolol Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Nadolol?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Nadolol yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Nadolol?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Nadolol yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping Nadolol yang mungkin terjadi, yaitu:

  • Mati rasa atau perasaan dingin di tangan dan kaki
  • Pusing, lelah
  • Sakit perut, muntah, diare, sembelit
  • Gangguan penglihatan
  • Perubahan suasana hati, kebingungan, gangguan memori

Segera temui dokter, jika terjadi efek samping serius seperti:

  • Pusing seperti ingin pingsan
  • Detak jantung lambat
  • Sesak napas bahkan dengan aktivitas ringan, bengkak, penambahan berat badan yang cepat
  • Bronkospasme (mengi, sesak dada, kesulitan bernapas)

Overdosis

Gejala overdosis Nadodol dapat berupa:

  • Hipotesi (tekanan darah rendah)
  • Bradikardia (denyut jantung lemah)
  • Gagal jantung akut

Apabila mengalami kondisi di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, lekas datangi instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Apa Saja Kontraindikasi Nadolol?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Nadolol dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Sebaiknya kamu tidak mengonsumsi Nadodol apabila memiliki kondisi:

  • Bradikardia sinus
  • Asma bronkial
  • Syok kardiogenik atau gagal jantung
  • Blok Atrioventrikular (derajat 2 dan 3)

Apa Saja Interaksi Obat Nadolol?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Nadolol antara lain:

Penggunaan Nadodol bersama zat aktif lain bisa memicu interaksi obat. Berikut beberapa di antaranya.

  • Nadodol bisa mengantagonis efek stimulasi adrenergic dari agen simpatomimetik, seperti isoproterenol
  • Meningkatkan efek hipotensi bila digunakan dengan diuretik atau obat hipotensi lainnya, fenotiazin, dan reserpine
  • Memperlambat denyut jantung dan meningkatkan efek samping jika digunakan dengan glikosida jantung, penghambat saluran calcium channel blocker (CCB) nondihidropiridin. Hubungi dokter jika kamu mual, muntah, nafsu makan berkurang, diare, bingung, kejang, perubahan penglihatan, dan detak jantung tidak teratur
  • Mempotensiasi dan meningkatkan efek penghambat neuromuskular, seperti tubokurarin
  • Mengurangi efek antihipertensi dengan NSAID

List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang dapat berinteraksi dengan Nadodol.

Itu sebabnya, penting untuk memberitahu dokter semua obat-obatan dan suplemen yang sedang akan atau akan kamu konsumsi.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Nadolol?

  • Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap kandungan Nadolol
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan
  • Jangan gunakan Nadolol jika kamu menderita asma dan gagal jantung yang parah atau jika organ jantung tidak dapat memompa darah dengan baik
  • Beritahu dokter jika kamu menderita penyakit arteri koroner, gagal jantung kongestif, gangguan tiroid, penyakit ginjal, diabetes, dan riwayat alergi
  • Jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba tanpa instruksi dari dokter
  • Hindari mengemudi atau menjalankan mesin selama menggunakan Nadolol. Obat ini dapat menyebabkan pusing

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Nadolol Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Nadolol untuk digunakan oleh wanita hamil:

Nadodol termasuk dalam obat kategori C untuk ibu hamil.

Yaitu, studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Nadolol saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Nadolol diketahui dapat terserap ke ASI. Ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakannya sebelum berkonsultasi dengan dokter.