Moteson


Reg. No. DKL0213021029A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Mengatasi inflamasi pada kulit, tersedia dalam kemasan tube 10 g

Komposisi

Tiap gram cream mengandung 1 mg Mometasone furoate

Aturan Pakai

Oleskan tipis-tipis pada kulit yang sakit secara merata, sehingga terserap ke dalam kulit. Dilakukan 1 -2 kali sehari atau menurut petunjuk dokter

Farmakologi

Mometasone furoate mempunyai daya anti inflamasi, anti pruritus, dan vasokonstriksi

Indikasi

Untuk mengurangi manifestasi inflamasi dan pruritus pada penyakit kulit yang responsive terhadap kortikosteroid seperti psoriasis dan atopic dermatitis

Kontraindikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen penyusun obat ini

Penderita dengan kondisi rosacea dan ulcerative

Efek Samping

Iritasi, hypertricosis, depigmentasi ringan, dermatitis perioral, dermatitis kontak, infeksi sekunder, striae, miliaria

Kadang-kadang terjadi paresthesia, pruritus, dan skin atrophy

Peringatan dan perhatian

Pada infeksi local yang disebabkan oleh bakteri dan jamur, pengobatan dapat diberikan bersamaan dengan anti bakteri dan anti jamur

Bila terjadi reaksi sensitisasi dan iritasi, pengobatan sebaiknya dihentikan

Keamanan penggunaan preparat topical yang mengandung kortikosteroid pada wanita hamil belum ditetapkan, oleh karena itu hanya diberikan bila potensial manfaat lebih besar daripada potensial resikonya terhadap janin. Mometasone furoate sebaiknya tidak diberikan pada daerah kulit yang luas atau penggunaan jangka panjang pada wanita hamil

Hati-hati jika diberikan pada wanita menyusui karena belum diketahui jika pemberian kortikosteroid secara topical dapat menyebabkan absoprsi sistemik dan diekskresikan dalam ASI

Absorpsi sistemik dari kortikosteroid topical meningkat jika digunakan pada permukaan tubuh yang luas atau diberikan dengan cara dibalut perban oklusif

Penekanan pituitary adrenal axis dan sindroma cushing dapat terjadi pada anak-anak yang diobati dengan kortikosteroid

Pengobatan kortikosteroid secara terus-menerus dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak

Cara penyimpanan

Simpan di tempat yang kering dan sejuk, terlindung dari sinar matahari langsung

Sekilas Tentang Konimex
PT. Konimex adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Djoenaedi Joesoef (Djoe Djioe Liang) pada 8 Juni 1967 di kota Solo, Jawa Tengah. Djoenaedi Joesoef adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara dimana orang tuanya adalah pemilik dari toko obat tradisional Cina Eng Thay Hoo yang juga memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit.

Nama konimek merupakan kependekan dari "Kondang Import Export". Menurut pendirinya, nama itu adalah suatu harapan agar produk perusahaan ini bisa "kondang" atau "terkenal" di mana-mana. Awalnya perusahaan ini berfokus pada usaha penjualan produk obat, bahan kimia, alat laboratorium, dan alat kedokteran. Pada 1971 PT. Konimex memperoleh dukungan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).

Perusahaan ini memproduksi banyak jenis produk yang menurut pendirinya berpegang pada falsafah 3MU yaitu Mutu, Mudah, dan Murah. Produknya meliputi produk obat resep, obat OTC, vitamin, suplemen, permen, herbal, makanan ringan, minyak telon dan kayu putih, dan masih banyak lagi. Produk yang dihasilkan seperti Paramex, Konidin, Konicare, Inzana, Feminax, Zeropain, Siladex, Fungiderm, Braito, Renofit, Konilife, permen Hexos, Nano Nano, dan masih banyak lagi. Perusahaan ini cukup aktif mengiklankan produknya di televisi, radio, dan media cetak.

Fasilitas produksi PT. Konimex berlokasi di desa Sanggrahan, kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, negara Asia Tenggara, dan negara Timur Tengah. Untuk pemasarannya, perusahan ini mendirikan dua perusahaan distributor yakni PT. Sinar Intermark dan PT. Marga Nusantara.