Migranal



Deskripsi Migranal

Migranal adalah obat herbal dengan kandungan ekstrak gelam atau kayu putih (Melaleucae leucadendra), kencur (Kaemferiae galanga) dan biji kola (Cola nitida). Ekstrak herbal tersebut digunakan untuk membantu meringankan sakit kepala. Migranal tersedia dalam bentuk kapsul yang diproduksi oleh PT Dami Sariwana.

Detail Migranal


  • Golongan: Obat Tradisional
  • Kelas Terapi: Suplemen & Terapi Tambahan; Jamu; Herbal

  • Apa Kandungan dan Komposisi Migranal?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Migranal adalah:

     Melaleucae leucadendra 36.5 mg, Kaemferiae galanga 31 mg, Cola nitida 36.5 mg, Potasium sorbat 0.25 mg

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Migranal?


    Pil
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 100 Pil

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Migranal?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Migranal:

    PT Dami Sariwana
Sekilas Tentang Kaempferia Galanga (Kencur) Pada Migranal
Rimpang kencur mengandung minyak asiri yang terdiri atas borneol, methyl-p-cumaric acid, dnnamicacid ethyl ester, pentadecane, cinnamic aldehyde, dan camphene. Selain itu, rimpang kencur mengandung alkoloid, mineral, flavonoid, pati, dan gum. Efek farmakologis tanaman kencur adalah untuk menambah daya tahan tubuh serta menghilangkan masuk angin dan kelelahan.

Bagian dari tanaman kencur yang dapat digunakan sebagai obat adalah rimpangnya. Berikut beberapa pemanfaatan rimpang kencur untuk pengobatan.

Berikut beberapa manfaat dari kencur:

  • Mengobati tetanus

  • Mengatasi keracunan

  • Menghentikan muntah

  • Mengatasi masuk angin dan fatigue

  • Meningkatkan daya tahan tubuh

Migranal Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Migranal?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Migranal adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Migranal digunakan untuk membantu meredakan sakit kepala.

Sekilas tentang sakit kepala
Berikut adalah beberapa jenis sakit kepala yang umum terjadi menurut Dokter Luke Powles, Kepala Dokter di Klinik Kesehatan Bupa, di London Inggris.

1. Sakit kepala tegang (tension headache)

Tension headache adalah tipe sakit kepala yang paling sering dialami. Mereka yang mengalaminya merasakan sakit kepala konstan di kedua bagian kepala, belakang mata atau terkadang leher. "Banyak pula yang merasa kepalanya seperti diikat," kata Powles. Tipe sakit kepala ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti stres, kurang tidur, atau lapar. Nah, untuk menghilangkannya, banyak orang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit (painkiller). Namun sebenarnya ada hal lainnya yang bisa dilakukan. Powles menjelaskan, kita bisa berbaring di sebuah tempat yang gelap dan sepi atau meletakkan kain hangat di dahi atau leher. "Jika masih merasakan gejala sakit yang berkepanjangan, berkonsultasilah pada dokter untuk mencari tahu alasan di balik sakit kepala itu," ujar dia.

2. Sakit kepala di belakang mata

Bergantung dari tingkat sakitnya, sakit kepala di belakang mata juga sangat umun terjadi. Sakit kepala semacam itu bisa menjadi gejala beberapa tipe sakit kepala lainnya, termasuk sakit kepala tegang, sakit kepala cluster, migrain, atau masalah pada mata. "Pengobatannya bergantung pada penyebab sakit kepala tersebut.". "Jika tak yakin dengan sakit kepala apa yang dialami tersebut, coba konsultasikan pada dokter," kata dia.

3. Sakit kepala belakang leher atau kepala

"Postur tubuh yang salah bisa membuat leher keseleo dan cedera tulang belakang bagian atas. Ini bisa menyebabkan sakit kepala disertai sakit leher," kata Powles. Untuk mengobatinya, ia merekomendasikan langkah koreksi postur tubuh, olahraga leher, hingga fisioterapi.

4. Sakit kepala dehidrasi

Dehidrasi atau kurang minum juga bisa menyebabkan sakit kepala. Dalam kondisi tersebut, otak akan berkontraksi sementara, karena kekurangan cairan dan menyebabkan sakit kepala. Obat penghilang rasa sakit bisa membantu, namun redehidrasi harus menjadi pilihan pertama. Tidak perlu minum terlalu banyak dalam sekali teguk. Mulailah dengan meminum beberapa teguk dan mengkonsumsi air dalam jumlah cukup secara rutin. "Dalam beberapa jam rasa sakit kepalamu akan hilang." "Tapi jika tidak, mungkin ada penyebab lainnya. Seperti terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau stres," kata Powles.

5. Migrain

Menurut The Migraine Trust, hampir sekitar 15 persen populasi global menderita migrain. Migrain menjadi penyakit terpopuler ketiga di dunia. Jika kita pernah merasakannya, tentunya bisa memahami rasa sakit yang amat parah yang dialami penderita migrain. Mereka yang menderita migrain mengalami sakit kepala sebelah yang bisa semakin parah karena gerakan. Di samping sakit kepala, penderitanya juga mengalami mual dan sensitif terhadap cahaya dan suara. "Beberapa orang mengalami sensasi seperti pengelihatan yang memburam atau sakit kepala seperti ditusuk-tusuk." "Namun, intensitas migrain bisa berkurang seiring bertambahnya umur," ujar Powles.

Sayangnya, tidak ada obat untuk mengatasi migrain, namun ada hal yang bisa dilakukan untuk menghindarinya. Powles menjelaskan, hal yang bisa dilakukan adalah istirahat di tempat yang gelap dan sepi, mengkompres bagian yang sakit dengan es atau air hangat. Beberapa pengobatan medis juga bisa diberikan dengan bantuan tenaga medis di sekitarmu. "Migrain bisa dipicu banyak hal seperti alkohol, stres, kelelahan dan makanan tertentu. Jadi coba identifikasi penyebab migrainmu jika bisa," kata Powles. Untuk mengurangi risiko migrain, minumlah banyak air, tidur cukup, terapkan diet sehat, dan hindari melewatkan makan. Jika masih belum berhasil mengobati migrain, cobalah bicara dengan dokter.

6. Sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster terasa sangat menyakitkan, intens, dan biasa terjadi selama enam hingga 12 minggu. Mereka yang mengalaminya biasa merasakan sakit kepala di salah satu bagian kepala. Biasanya di sekeliling mata atau pinggir dahi. Mengalami mata berair bahkan terkadang memerah, hingga kelopak mata membengkak dan hidung berair bersamaan. Rasa sakit tersebut dirasakan di sisi yang sama dengan sakit kepala yang dirasakan. Meskipun banyak dokter yang belun memahami alasan timbulnya sakit kepala ini, sakit kepala cluster dipercaya terkait dengan cidera kepala yang pernah terjadi. Sama seperti perokok berat atau peminum berat.

Powles menyarankan bagi mereka yang mengalami sakit kepala cluster untuk berkonsultasi dengan dokter. Informasikan, mulai dari kapan mengalaminya, berapa lama dan rasa sakit yang dialami. "Sayangnya, obat penghilang rasa sakit kadang tidak membantu mengatasi sakit kepala ini." "Namun, para dokter biasanya mengusulkan perawatan spesifik. Mulai dari terapi oksigen dan tindakan medis lainnya," ujar Powles.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Migranal?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Migranal:

Migranal diminum 3 kali sehari 6 pil, sesudah makan.

Bagaimana Cara Penyimpanan Migranal?


Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Migranal Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Migranal, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Migranal?

Jika Anda lupa menggunakan Migranal, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Migranal Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Migranal?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Migranal yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Migranal?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Migranal yang mungkin terjadi adalah:

Belum ada efek samping yang dilaporkan. Jika terjadi efek samping yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter.

Apa Saja Kontraindikasi Migranal?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Migranal dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif terhadap komposisi Migranal.