Megasonum


Apa Kandungan dan Komposisi Megasonum?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Megasonum adalah:

Dexamethasone

Bagaimana Farmakologi Megasonum?

Dexamethason merupakan suatu glukokortikoid sintetis yang dalam dosis kecil cukup kuat bekerja sebagai anti inflamasi dan anti alergi.

Sekilas Tentang Dexamethasone Pada Megasonum
Dexamethasone merupakan suatu jenis obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit mulai dari rematik, penyakit kulit, asma, pembengkakan otak, hingga tuberkulosis. Obat ini penggunaanya bisa diberikan secara oral, injeksi otot, dan intravena. Obat ini pertama kali dibuat pada tahun 1957 dan digunakan pertama kali oleh dunia medis pada 1961.

Sebagai obat antiinflamasi, dexamethasone digunakan untuk terapi rheumatoid arthritis dan bronkospasme. Penderita kanker yang menjalani kemoterapi juga sering diberikan dexamethasone untuk melawan efek samping dari obat antikankernya. Dexamethasone dapat memperkuat efek antiemetik obat seperti ondansetron. Pada penyakit tumor otak, dexamethasone digunakan untuk melawan perkembangan edema yang dapat menekan struktur otak lainnya. Dexamethasone juga digunakan secara langsung sebagai agen kemoterapi pada kasus keganasan hematologis terutama pada pengobatan myeloma multiple.

Dexamethasone intravena juga efektif digunakan untuk mencegah mual dan muntah, khususnya pada orang yang telah menjalani operasi. Obat ini juga bisa digunakan untuk mempercepat pengobatan sakit tenggorokan. Keamanan penggunaan dexamethasone untuk digunakan oleh wanita hamil masuk dalam kategori C.

Megasonum Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Megasonum?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Megasonum adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Semua penyakit yang dapat diobati dengan kortikosteroid secara sistemik. Sebagai obat anti inflamasi misalnya pada arthritis, untuk penyakit alergi seperti penyakit serum dan asma ; untuk penyakit gangguan pada darah misalnya leukemia akut ; dan penyakit-penyakit lain yang bisa menggunakan glukokortikoid.

Apa Saja Kontraindikasi Megasonum?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Megasonum dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Dexamethason tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata ; tuberkulose aktif, peptic ulcer aktif atau psikosis, osteoporosis, diabetes mellitus, hipertensi, insufisiensi ginjal, infeksi akut atau kronis
  • Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hipoadrenalin pada bayi yang dikandungnya atau dapat diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Megasonum Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Megasonum, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Megasonum?

Jika Anda lupa menggunakan Megasonum, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Megasonum Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Megasonum?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Megasonum yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Megasonum?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Megasonum yang mungkin terjadi adalah:

  • Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolic steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis, dan penghambatan pertumbuhan anak
  • Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glukokortikoid lainnya
  • Penambahan nafsu makan dan badan lebih sering terjadi
  • Muskuloskeletal : otot keras, miopati steroid, kehilangan masa otot, osteoporosis, kompresi faktur vertebral, fraktur patologik pada tulang panjang, dan osteonekrosis
  • Saluran pencernaan : tukak lambung dengan kemungkinan perforasi dan perdarahan, pancreatitis, distensi abdominal dan esophagus ulceratif
  • Dermatologi : impaired wound healing, thin fragile skin, eritema pada wajah dan keringat bertambah
  • Sistem saraf : kejang, tekanan intracranial bertambah dengan edema papil (pseudotumor), vertigo, sakit kepala
  • Gangguan cairan elektrolit : retensi Na dan cairan (edema) jarang terjadi karena hanya sedikit yang mempunyai efek mineralokortikoid.
    Edema ini dapat terjadi pada pasien yang terganggu kecepatan glomerulusnya
  • Hipokalemia, hipertensi dan gagal jantung bawaan
  • Endokrin : menstruasi tidak teratur, penekanan pertumbuhan pada anak-anak, insufisiensi adrenal sekunder khususnya pada waktu stress seperti trauma dan pembedahan
  • Metabolisme karbohidrat dan lemak : pemakaian steroid ini pada penderita diabetes dapat menyebabkan meningkatnya glukoneogenesis dan mengurangi sensitivitas oleh insulin.
    Pada pasien normal metabolism karbohidrat dan lemak tidak dipengaruhi
  • Pada mata : katarak subkapsuler posterior, kadang-kadang tekanan intra okuler bertambah, glaucoma, dan eksoftalamos
  • Metabolik : keseimbangan nitrogen negative karena katabolismeprotein
  • Reaksi hipersensitivitas reaksi anafilaksis jarang terjadi

Apa saja Peringatan Penggunaan Megasonum?

  • Kepekaan terhadap infeksi pada penderita yang mendapat kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungsi patogen tertentu. Bila terjadi infeksi, dosis tetap dipertahankan atau ditambah, dan harus dilakukan pengobatan yang terbaik terhadap infeksi tersebut
  • Penggunaan kortikosteroid tidak dianjurkan dalam jangka panjang mungkin mengakibatkan katarak subkapsuler posterior, glaukoma dengan kemungkinan kerusakan pada saraf mata, dan dapat meningkatkan infeksi okuler sekunder karena fungi dan virus
  • Tidak dianjurkan pemakaian pada ibu menyusui karena kemungkinan kortikosteroid diekskresikan kedalam air susu ibu
  • Insufisiensi adrenokortikal sekunder karena pemakaian obat ini mungkin dapat dikurangi dengan menurunkan dosis secara bertahap
  • Pemakaian Asetosal bersama-sama dengan kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita hipotrombopenia
  • Pemakaian obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi
  • Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi
  • Kortikosteroid tidak dianjurkan pada penderita kolitis ulceratif non spesifik, jika ada kecenderungan perforasi, abses dan infeksi pirogenik lain, diverticulitis, fresh intenstinal, anastomesos, peptic ulcer, renal insufisiensi, hipertensi, osteoporosis, myasthenia gravis

Apa Saja Interaksi Obat Megasonum?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Megasonum antara lain:

  • Aminoglutethimide : menurunkan kadar dexamethasone, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya
  • Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia
  • Antibiotika makrolida : menurunkan klirens dexamethasone sehingga meningkatkan kadar/efek farmakologisnya
  • Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan
  • Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan Kaldexon (dexamethasone)
  • Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya
  • Vaksin hidup : Kaldexon (dexamethasone) menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
    Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan Kaldexon (dexamethasone) sebaiknya dihindari
  • Anti jamur azole seperti ketoconazole : mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya
  • NSAID : aspirin atau NSAID lainnya meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Megasonum?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Megasonum:

  • Dosis awal bervariasi : 0,75 – 9 mg/hari, 2 – 4 x sehari atau tergantung berat ringannya penyakit
  • Pada penyakit ringan, dosis < 0,75 mg
  • Pada penyakit berat, dosis > 9 mg atau sesuai petunjuk dokter

Bagaimana Cara Penyimpanan Megasonum?

Simpan di tempat yang sejuk (15 – 25)°C dan kering, serta terlindung dari cahaya.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Megasonum

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Megasonum:

  • DKL0315203004B2, Dus @ 1 botol plastik @ 100 kaplet 0,75 mg
  • DKL0315203004A1, Dus @ 20 strip @ 10 kaplet 0,5 mg
  • DKL0315203004B1, Dus @ 20 strip @ 10 kaptab 0,75 mg
  • DKL0315203004A2, Dua, 1 botol plastik @ 100 kaplet 0,5 mg

Apa Nama Perusahaan Produsen Megasonum?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Megasonum:

Mega Esa Farma