Luvisma


Pengertian 

Luvisma adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan saluran napas atau yang sering disebut dengan asma bronkial, bronkospasme, dan bronkitis. Obat produksi Ifars ini mengandung zat aktif Theophylline dan Ephedrin HCl.

Theophylline bekerja dengan merelaksasi otot saluran udara dan membuka saluran udara sehingga melancarkan pernapasan, sedangkan Ephedrin HCl bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan. Luvisma tersedia dalam bentuk tablet.

Berikut info lengkap seputar Luvisma.

Keterangan 

Luvisma tablet

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Dekongestan dan Antiasma

  • Apa Kandungan dan Komposisi Luvisma?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Luvisma adalah:

     Theophylline 130 mg dan Ephedrine HCl 10 mg
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Luvisma?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Luvisma:

     Ifars
  • Harga Luvisma: Rp 4.500/strip – Rp 5.900/Strip

Kegunaan 

Luvisma ini dapat digunakan untuk mengatasi Asma Bronkial, bronkitis dan bronkospasme.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Luvisma?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Luvisma:

& Cara Penggunaan 

Luvisma merupakan golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu, penggunaan akan disesuaikan dengan tujuan terapi dan kondisi klinis.

Bronkospasme

Tablet

  • Dewasa: Dosis Diberikan 1 tablet tiga kali sehari
  • Anak 6 – 12 tahun: Dosis diberikan 1/2 tablet tiga kali sehari

Cara Menggunakan 

  • Gunakan Luvisma sesuai dengan anjuran dan sesuai resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Luvisma tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan, minumlah obat ini dengan segelas air. Disarankan untuk mengkonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila lupa mengonsumsi obat, segera minum jika jeda selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu minum berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis
  • Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi pada dokter terlebih dahulu
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat

Bagaimana Cara Penyimpanan Luvisma?

Simpan Luvisma di bawah 25 derajat celcius, di tempat yang kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Luvisma Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Luvisma, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Luvisma?

Jika Anda lupa menggunakan Luvisma, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Luvisma Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Luvisma?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Luvisma yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Luvisma?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Luvisma yang mungkin terjadi adalah:

 

Berikut efek samping yang terjadi selama terapi Luvisma:

  • Mual dan nyeri ulu hati
  • Muntah dan kram perut
  • Nyeri kepala
  • Merasa cemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sistem pencernaan terganggu
  • Gangguan tidur
  • Denyut jantung menjadi cepat
  • Gangguan pada pembuluh darah

Overdosis

Jika terjadi overdosis Luvisma yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Hipertensi
  • Demam
  • Jantung berdebar
  • Denyut jantung diatas normal
  • Gelisah
  • Depresi pernapasan
  • Kejang
  • Psikosis paranoid
  • Delusi
  • Halusinasi

Jika muncul gejala tersebut, segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan kegawatdaruratan oleh tenaga medis professional.

Apa Saja Kontraindikasi Luvisma?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Luvisma dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap komposisi obat Luvisma
  • Hipertensi
  • Aritmia
  • Glaukoma sudut tertutup

Apa Saja Interaksi Obat Luvisma?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Luvisma antara lain:

Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Luvisma dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Peningkatan risiko efek samping jika digunakan bersamaan dengan Obat golongan Beta-bloker seperti propanolol, cimetidine, clarithromycin, erythromycin, ciprofloxacin, allopurinol, disulfiram, isoniazid, methotrexate, verapamil, fluvoxamine, fluconazole, atau pil KB
  • Penurunan efektivitas teofilin jika digunakan dengan rifampicin, carbamazepine, ritonavir, atau phenobarbital
  • Peningkatan kadar teofiline jika digunakan bersamaan dengan vaksin influenza
  • Peningkatan risiko aritmia jika diberikan dengan halothane dan digoksin
  • Peningkatan risiko kejang jika diberikan bersama dengan ketamine
  • Penurunan efektivitas lithium
  • Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi jika diberikan bersama dengan Obat antidepresan penghambat MAO
  • Penurunan efektivitas ephedrine jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid
  • Peningkatan risiko hipokalemia jika diberikan dengan kortikosteroid, dan agonis beta
  • Penurunan efek kantuk obat golongan benzodiazepine seperti diazepam

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Luvisma. Diharapkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Luvisma, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Luvisma?

  • Sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya informasikan pada dokter jika memiliki riwayat alergi. Obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih detailnya
  • Informasikan pada dokter tentang kondisi dan riwayat kesehatan, terutama:
  • Kelebihan hormon tiroid
  • Diabetes mellitus
  • Penyakit jantung iskemik
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan Hati
  • Gangguan saluran kemih
  • Gangguan jantung
  • Kecanduan alkohol
  • Merokok
  • Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein selama terapi dengan Luvisma
  • Informasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain, baik kimiawi atau pun herbal
  • Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek yang tidak diinginkan lainnya

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Luvisma Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Luvisma untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter apabila sedang hamil ataupun sedang menjalani program hamil.

Hal tersebut akan menjadi pertimbangan pemberian obat tergantung pada kondisi kehamilan. Obat akan diberikan apabila khasiat dan keamanan memiliki efek yang lebih besar daripada risiko terhadap kehamilan.

Peringatan Menyusui

Luvisma dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Sekilas Tentang Ifars Pharmaceutical Laboratories
PT. Ifars Pharmaceutical Laboratories adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 1974 dan memproduksi berbagai macam obat dengan beberapa varian sediaan seperti solid (tablet, kaplet, dan kapsul), liquid (sirup, suspensi, emulsi, dan suspensi kering), dan produk krim, gel, dan salep. Beberapa produk yang dihasilkan seperti produk beta-laktam untuk memproduksi produk antibiotik, dan sebagainya. Saat ini lebih dari 100 varian produk telah diproduksi oleh perusahaan ini yang cakupan pemasarannya tersebar di seluruh Indonesia. PT. Ifars memiliki fasilitas produksi di Karanganyar, Jawa Tengah.