Lotasbat


LOTASBAT®
KRIM – SALEP
PREPARAT KORTIKOSTEROID UNTUK KULIT

Apa Kandungan dan Komposisi Lotasbat?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Lotasbat adalah:

:
LOTASBAT® Krim
Tiap gram krim mengandung:
Clobetasol propionate ………….. 0,5 mg

LOTASBAT® Salep
Tiap gram salep mengandung.
Clobetasol propionate ………….. 0,5 mg

KHASIAT:
LOTASBAT® mengandung Clobetasol-17 -propionate yang termasuk dalam golongan kortikosteroid sintetik, dengan potensi tinggi pada penggunaan topikal yang berguna sebagai antiradang, antipruritik dan vasokonstriksi.

Sekilas Tentang Clobetasol Propionate Pada Lotasbat
Clobetasol propionate adalah suatu obat yang termasuk dalam kortikosteroid topikal yang digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit kulit seperti eksim, dermatitis (kontak, seboroik), psoriasis, herpes labialis, lichen sclerolus, dan beberapa penyakit autoimun seperti alopecia areata, lichen planus, GVHD, dan lain-lain. Obat kortikosteroid sendiri merupakan suatu obat yang digunakan untuk menurunkan peradangan yang terjadi pada tubuh sekaligus menekan aktivitas sistem imun. Obat ini tidak ditujukan untuk pengobatan jerawat, rosacea dan psoriasis.

Clobetasol propionate bekerja dengan menurunkan vasodilatasi, permeabilitas kapiler, dan menurunkan migrasi leukosit pada area yang mengalami peradangan. Obat ini akan mengikat pada reseptor glucocorticoid. Reseptor ini menghambat faktor inflamasi seperti NF-Kappa B dan mendukung proses terbentuknya gen antiinflamasi seperti interleukine-10, sehingga mengurangi inflamasi yang terjadi. Dalam dosis rendah obat ini akan bertindak sebagai kortikosteroid dan dalam dosis yang lebih tinggi akan bertindak sebagai penekan sistem imun.

Efek samping yang mungkin dapat terjadi setelah penggunaan clobetasol propionate diantaranya kulit terbakar, iritasi, gatal, atropi kulit, kulit kering, kulit pecah-pecah, mati rasa pada jari, nyeri pada sendi, eritema, dan lain-lain yang tidak disebutkan di sini.

Pemberian clobetasol dikontraindikasikan pada wanita hamil, atau wanita yang sedang menjalani program hamil sebab obat ini dapat menyebabkan risiko bayi lahir cacat. Oleh FDA tingkat keamanan penggunaan obat ini oleh wanita hamil dimasukkan dalam kategori C. Selain itu pemberian clobetasol propionate juga dikontraindikasikan pada mereka yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat ini karena berpotensi mengakibatkan reaksi alergi.

Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan penyakit atau gangguan liver sebab obat ini dimetabolisme di dalam hati. Obat ini diekskresikan di dalam ginjal dan sebagian kecil di dalam empedu kemudian dikeluarkan bersama dengan urin.

Obat ini tersedia dalam berbagai sediaan seperti cream, gel, lotion, larutan, shampoo, dan lain-lain. Clobetasol propionate pertama kali dipatenkan pada 1968 dan mulai digunakan untuk keperluan medis pada 1978.

Lotasbat Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Lotasbat?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Lotasbat adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

:
Digunakan untuk terapi jangka pendek pada dermatosis yang resisten seperti psoriasis (kecuali plak psoriasis yang luas), eksim rekalsitrans, lichen planus, lupus eritematosus diskoid, dan lain penyakit kulit yang tak teratasi oleh krim-krim kortikosteroid potensi lemah.

Apa Saja Kontraindikasi Lotasbat?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Lotasbat dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

:

  • Penderita yang hipersensitif terhadap Clobetasol propionate, golongan kortikosteroid yang lain atau bahan-bahan lain yang ada dalam sediaan tersebut
  • Rosasea, jerawat dan dermatitis perioral. Infeksi pada kulit karena virus (misal herpes simpleks, cacar air)
  • Tidak diindikasikan untuk pengobatan lesi kulit karena infeksi jamur atau bakteri, pruritus genital dan perianal
  • Dermatosis pada anak-anak di bawah satu tahun termasuk dermatitis dan ruam karena popok


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Lotasbat Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Lotasbat, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Lotasbat?

Jika Anda lupa menggunakan Lotasbat, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Lotasbat Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Lotasbat?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Lotasbat yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Lotasbat?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Lotasbat yang mungkin terjadi adalah:

:

  • Clobetasol propionate umumnya mempunyai toleransi yang baik bila digunakan selama 2 minggu. Efek Samping yang sering dilaporkan lokal yaitu rasa terbakar, perih
  • Seperti pada kortikosteroid topikal yang lain, penggunaan jangka lama dalam jumlah besar pada daerah kulit yang luas dapat menyebabkan absorpsi sistemik yang menghasilkan hiperkortikosteroid
  • Pengobatan jangka lama dan intensif untuk sediaan kortikosteroid dengan aktivitas yang lebih tinggi dapat menyebabkan atropik lokal pada kulit seperti penipisan, stria dan pelebaran pembuluh darah superficial terutama jika pembalut yang kedap (occlusive dressing) digunakan atau jika pada lipatan kulit

PERINGATAN / Perhatian:

  • Pengobatan jangka panjang dengan LOTASBAT® harus dihindari, terutama pada anak-anak karena supresi adrenal dapat terjadi dengan cepat. Apabila terpaksa pengobatan anak-anak dengan LOTASBAT®, maka harus dibatasi hanya untuk 5 hari dan setiap minggu harus diadakan evaluasi. Pada pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid yang paten, pada wajah lebih mudah terjadi perubahan atropik dibandingkan bagian tubuh yang lain
  • Bila digunakan pada daerah kelopak mata, jangan sampai obat masuk mata, karena dapat menyebabkan glaukoma
  • Antibiotika topikal sebagai tambahan pengobatan harus diberikan bila mengobati peradangan kulit yang mudah terinfeksi

ATURAN PAKAI:
Oleskan tipis-tipis secara merata satu atau dua kali sehari hingga terlihat perbaikan lalu hentikan. Perbaikan terjadi dalam beberapa hari bila responsif. Pengobatan lebih dari 2 minggu berturut-turut tidak dianjurkan dan total dosis tidak lebih dari 50 gram per minggu karena berpotensi menekan hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis. Bila diperlukan pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid, pakailah sediaan steroid yang lebih lemah.

Izin, Kemasan & Sediaan Lotasbat

:
LOTASBAT® Krim
Tube isi 10 g netto
Reg. No.: DKL0117617029A1

LOTASBAT® Salep
Tube isi 10 g netto
Reg. No.: DKL0117617330A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 30°C TERLINDUNG DARI CAHAYA
JANGAN DISIMPAN DALAM LEMARI PEMBEKU

Apa Nama Perusahaan Produsen Lotasbat?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Lotasbat:


PT. Interbat
Jl. H.R.M. Mangundiprojo no.1
Buduran, Sidoarjo-61252
Jawa Timur, Indonesia

Interbat adalah suatu perusahaan farmasi asal Indonesia yang didirikan pada 1948 oleh Bapak Djoko Sukamto yang awalnya sebagai distributor produk-produk obat buatan perusahaan Eropa seperti Crinos S.p.A., Zambon, Gentili S.p.A., dan Cipan Pharmaceutical. Pada tahun 1959 perusahaan ini mendapatkan ijin untuk untuk memproduksi obat sendiri dan pada 1971 perusahaan ini mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacture Practises) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk fasilitas produksinya sehingga sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan pada waktu itu.

Pada tahun 1977, Interbat memindahkan semua kegiatan produksinya ke lokasi di Sidoarjo seluas dua hektar dimana di sana berdiri pabrik baru mereka. Kemudian setelah itu Interbat kembali melakukan ekspansi pabriknya hingga mencapai empat hektar untuk berbagai macam unit produksi seperti fasilitas produksi, peralatan, laboratorium mutu, dan fasilitas lainnya sehingga sesuai dengan standar WHO. Hingga saat ini Interbat telah menerima setidaknya 31 sertifikat GMP/CPOB.

Saat ini Interbat memiliki sekira 270 produk obat yang terdiri dari berbagai macam kategori mulai dari produk obat hingga suplemen. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara.