Levonorgestrel


Apa Kandungan dan Komposisi Levonorgestrel?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Levonorgestrel adalah:

Levonorgestrel

Levonorgestrel Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Levonorgestrel?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Levonorgestrel adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Kontrasepsi darurat yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan sebelum 72 jam setelah intercourse. Sebagai kontrasepsi darurat, diindikasikan untuk sexual intercourse yang tidak terlindungi termasuk: bila tidak menggunakan kontrasepsi, bila metode kontrasepsi gagal, dalam kasus pemerkosaan

Apa saja Peringatan Penggunaan Levonorgestrel?

Digunakan dengan ekstra hati-hati pada kasus asma, gagal jantung, hipertensi, migrain, epilepsi, gangguan ginjal, diabetes melitus, hiperlipidemia, depresi, thrombophlebitis, penyakit tromboembolik atau stroke, merokok dan gangguan fungsi hati. Pemeriksaan medis segera diperlukan apabila efek samping terjadi selama obat digunakan. Nyeri dada yang tajam, batuk berdarah atau nafas pendek dengan tiba-tiba, nyeri pada betis, kehilangan penglihatan seluruhnya dengan tiba-tiba, breast lump, nyeri perut berat, atau kuning pada kulit atau bola mata. Tidak untuk pemakaian rutin.

Apa Saja Interaksi Obat Levonorgestrel?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Levonorgestrel antara lain:

Pemberian bersamaan dengan ampisilin, rifampisin, kloramfenikol, neomisin, sulfonamida, tetrasiklin, barbiturat dan fenilbutazon, fenitoin, griseofulvin, karbamazepin dan pirimidon dapat menurunkan efek kontrasepsi.

Apa Saja Kontraindikasi Levonorgestrel?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Levonorgestrel dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Selain pada kehamilan, tidak ada kontraindikasi medis absolut untuk penggunaan levonorgestrel. Dalam kasus pendarahan vagin4 tanpa diketahui sebabnya, penyakit hepar dan empedu, mempunyai riwayat gestational jaundice, kanker payudar4, kanker ovarium atau kanker uterus, thrombophlebitis atau kelainan thromboembolik, penyakit serebro vaskular atau arteri koroner, neoplasma, pendarahan genital abnormal yang tidak didiagnosa, diketahui atau diperkirakan hamil, levonorgestrel diberikan setelah pertimbangan yang hati-hati terhadap rasio kemanfaatan/risiko.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Levonorgestrel Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Levonorgestrel, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Levonorgestrel?

Jika Anda lupa menggunakan Levonorgestrel, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Levonorgestrel Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Levonorgestrel?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Levonorgestrel yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Levonorgestrel?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Levonorgestrel yang mungkin terjadi adalah:

Mual; muntah; pendarahan uterus yang tidak teratur; breast tenderness, sakit kepala; pusing dan fatigue.

Sekilas tentang obat estrogen dan progesteron
Estrogen merupakan salah satu dari kelompok hormon steroid yang diproduksi oleh ovarium, plasenta, kelenjar adrenal dan, dalam jumlah kecil, oleh testis laki-laki. Estrogen menyebabkan perkembangan karakteristik seksual sekunder (misalnya payudara, pinggul lebih besar) pada remaja putri dan terlibat dalam pembangunan kembali lapisan rahim setelah menstruasi. Estrogen juga berperan dalam penyerapan kalsium dan keseimbangan. Penurunan estrogen pasca-menopause pada perempuan mengakibatkan demineralisasi tulang dan osteoporosis, serta gejala-gejala menopause lainnya. Senyawa mirip estrogen juga dibentuk oleh tanaman-tanaman tertentu (disebut fitoestrogen). Nama lain estrogen adalah strone, estrodiol, atau estriol.

Progesteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh korpus luteum (massa sel yang terbentuk di ovarium di tempat di mana sel telur dilepaskan) setelah ovulasi. Progesteron berperan menyiapkan rahim untuk kehamilan. Bila kehamilan terjadi, produksi progesteron pada akhirnya akan dilakukan oleh plasenta. Bila kehamilan tidak terjadi, korpus luteum akan terpecah dalam 12-16 hari dan berhenti memproduksi progesteron, sehingga memicu menstruasi.

Progesteron berperan besar dalam perkembangan fetus. Pengaruh progesteron pada reproduksi diantaranya adalah:

  • Mempertebal dinding endometrium setelah terjadi ovulasi

  • Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami degenerasi saat tidak terjadi fertilisasi

  • Menghambat laktasi saat kehamilan

  • Mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Levonorgestrel?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Levonorgestrel:

Dua tablet levonorgestrel (1,5 mg) sekaligus secepat mungkin, sebaiknya dalam 12 jam namun tidak boleh lebih dari 72 jam setelah intercourse. Levonorgestrel dapat diberikan selama siklus menstruasi. Jika terjadi muntah dalam 3 jam setelah pemberian, dosis diulang kembali.