Lectrum


Apa Kandungan dan Komposisi Lectrum?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Lectrum adalah:

Leuprorelin acetate

Sekilas Tentang Leuprorelin Pada Lectrum
Leuprorelin atau leuprolide acetate (USAN) adalah agonis hormon pelepas gonadotropin (agonis GnRH).

Cara kerja

Dengan menyebabkan stimulasi konstan pada reseptor GnRH hipofisis, pada awalnya menyebabkan stimulasi (flare), tetapi kemudian menurunkan sekresi hipofisis (downregulasi) dari gonadotropin luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).

Penggunaan klinis

Seperti agonis GnRH lainnya, leuprorelin dapat digunakan dalam pengobatan kanker yang responsif terhadap hormon seperti kanker prostat atau kanker payudara, kondisi yang bergantung pada estrogen (seperti endometriosis atau fibroid rahim), untuk mengobati pubertas dini, dan untuk mengontrol stimulasi ovarium pada Fertilisasi Vitro (IVF). Ini dianggap sebagai pengobatan yang mungkin untuk parafilia. Sebuah makalah tahun 2005 menyarankannya sebagai pengobatan untuk autisme, tetapi digunakan pada anak-anak atau remaja itu dapat menyebabkan kerusakan fungsi seksual yang parah dan tidak dapat diubah, dan tidak ada penelitian yang valid atau dapat diandalkan secara ilmiah untuk menunjukkan efektivitasnya dalam mengobati autisme. Ini sedang diselidiki untuk kemungkinan digunakan dalam pengobatan penyakit Alzheimer ringan sampai sedang.

Persetujuan

Injeksi Lupron® (5 mg/mL untuk injeksi subkutan harian) pertama kali disetujui oleh FDA untuk pengobatan kanker prostat stadium lanjut pada 9 April 1985.

Depot Lupron® (7,5 mg/vial untuk injeksi depot intramuskular bulanan) pertama kali disetujui oleh FDA untuk pengobatan paliatif kanker prostat stadium lanjut pada 26 Januari 1989, dan selanjutnya dalam 22,5 mg/vial dan 30 mg/vial untuk injeksi depot intramuskular setiap masing-masing 3 dan 4 bulan. Bentuk sediaan 3,75 mg/vial dan 11,25 mg/vial selanjutnya disetujui untuk injeksi depot subkutan setiap bulan dan setiap 3 bulan, masing-masing untuk pengobatan endometriosis atau fibroid. Bentuk sediaan 7,5 mg/vial, 11,25 mg/vial, dan 15 mg/vial kemudian disetujui untuk injeksi depot subkutan untuk pengobatan anak-anak dengan pubertas dini sentral.

Viadur® (72 mg implan subkutan tahunan) pertama kali disetujui oleh FDA untuk pengobatan paliatif kanker prostat stadium lanjut pada 6 Maret 2000.

Eligard® (7,5 mg untuk injeksi depot subkutan bulanan) pertama kali disetujui oleh FDA untuk pengobatan paliatif kanker prostat stadium lanjut pada 24 Januari 2002, dan selanjutnya dalam dosis 22,5 mg, 30 mg, dan 45 mg untuk injeksi depot subkutan setiap 3, 4, dan 6 bulan berturut-turut.

Leuprorelin dipasarkan oleh Bayer AG dengan merek dagang Viadur®, oleh Sanofi-Aventis dengan merek Eligard®, dan oleh TAP Pharmaceuticals dengan merek Lupron®. Ini tersedia sebagai implan lepas lambat atau injeksi subkutan/intramuskular.

Di Inggris, leuprorelin dipasarkan oleh Wyeth sebagai Prostap SR®(satu bulan injeksi) dan Prostap 3® (tiga bulan injeksi).

Lectrum Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Lectrum?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Lectrum adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Terapi kanker prostat dengan metastasis dan endometriosis pada genital dan ekstragenital (stadium I-IV pada wanita di atas 18 tahun).

Sekilas tentang hormon
“Hormon” istilah berasal dari kata Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau memproduksi energi kembali.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Lectrum?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Lectrum:

Untuk karsinoma prostat 3,75 sebagai dosis tunggal diberikan secara injeksi SK/intra muskular tiap bulan. Untuk endometriosis 3,75 mg sebagai dosis tunggal, diberikan secara injeksi SK/intra muskular tiap bulan selama 6 bulan, dimulai pada 5 hari pertama siklus menstruasi.

Apa Saja Kontraindikasi Lectrum?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Lectrum dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitif terhadap analog gonadotropin releasing hormone lain, asam poliglikoat, asam polilaktat. Injeksi intra aterial. Karsinoma prostat yang tergantung hormon. Perubahan pra maligna atau maligna dari endometrium, pendarahan vag yang tidak diketahui sebabnya. Hamil dan laktasi.

Apa saja Perhatian Penggunaan Lectrum?

Monitor pasien dengan depresi atau dengan suasana hati depresi; fosfatase atau antigen spesifik prostat (PSA) dan testosteron serum dengan komplikasi neurologi yang mengancam jiwa, metastasis spinal dan obstrksi saluran kemih, hipertensi. Wanita alkoholik kronik dan dengan penyalahgunaan nikotin, peningkatan kejadia gejala osteoporosis dalam keluarga. Terapi jangka panjang dengan antikonculsan dan kortikoid dapat meningkatkan risiko osteoporosis.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Lectrum Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Lectrum, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Lectrum?

Jika Anda lupa menggunakan Lectrum, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Lectrum Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Lectrum?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Lectrum yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Lectrum?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Lectrum yang mungkin terjadi adalah:

Peningkatan jangka pendek pada kadar testosteron atau estradiol serum. Nyeri tulang, hiperkalsemia, obstruksi saluran kemih, depresi sumsum tulang, kelemahan otot tungkai, limfoedema.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Lectrum?

Dus @ 1 Vial @ 44,10 Mg + 1 Amp + 1 Disposable, Serbuk Injeksi 3.75 mg

Berapa Nomor Izin BPOM Lectrum?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Lectrum:

DKI0580301544A1

Apa Nama Perusahaan Produsen Lectrum?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Lectrum:

Novartis Indonesia

Sekilas Tentang Novartis
Novartis AG adalah suatu perusahaan farmas besar dunia asal Swiss yang menurut sejarahnya berdiri pada 1996 sebagai hasil dari penggabungan dua perusahaan farmasi besar yakni Ciba-Geigy dan Sandoz Laboratories yang keduanya merupakan perusahaan farmasi Swiss. Pada periode tahun 2000 hingga 2010 berbagai proses korporasi dilakukan oleh Novartis seperti membuat divisi agrobisnis bersama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca yang kemudian bersama membentuk perusahaan baru bernama Sygenta. Di tahun 2003 Novartis menggabungkan dan mengkoordinasikan semua bisnis generiknya ke dalam satu divisi dan menggabungkan beberapa sub divisi ke dalam satu perusahaan, yang kemudian disepakati menggunakan kembali nama Sandoz sebagai nama perusahaannya. Tahun 2005 Sandoz mengakuisisi Hexal (perusahaan obat generik Jerman) dan Eon Labs (perusahaan farmasi Amerika Serikat). Tahun 2006 Novartis mengakuisisi Chiron Corporation. Chiron kemudian dibagi menjadi tiga divisi yakni Chiron Vaccines, Chiron Blood Testing, dan Chiron BioPharmaceuticals yang kemudian semuanya dimasukkan dalam Novartis Pharmaceutical ke dalam divisi yang berbeda.

Berlanjut di tahun 2009, Novartis mengakuisisi 85 persen saham perusahaan vaksin asal China, Zhejiang Tianyuan Bio-Pharmaceutical Co., Ltd. Setahun berikutnya Novartis secara penuh mengakuisisi Alcon (perusahaan produk eye care terbesar di dunia) yang kemudian berada di divisi Novartis Opthalmics sebelum akhirnya menjadikan Alcon sebagai suatu perusahaan sendiri. Pada 2018, GlaxoSmithKline mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk membeli 36,5 persen saham Novartis.

Produk terkenal yang diproduksi oleh Novartis diantaranya Clozaril, Aclasta, Voltaren, Tegretol, Diovan, Neoral, Femara, Ritalin, Lamisil, dan lain-lain. Produk-produk ini telah dipasarkan di banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Kantor pusat Novartis ada di Basel, Swiss. Di Indonesia Novartis berdiri dengan nama PT. Novartis Indonesia dengan lokasi kantor di AXA Tower Lt. 26, Kuningan, Jakarta .