Konicare Bedak Biang Keringat


Apa Kandungan dan Komposisi Konicare Bedak Biang Keringat?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Konicare Bedak Biang Keringat adalah:

Kalamin, Seng Oxide, Allantoin, Vitamin E, Minyak Zaitun, Seng stearate, Magnesium Carbonat, Talk, Parfum

Sekilas Tentang Olive Oil (Minyak Zaitun) Pada Konicare Bedak Biang Keringat
Olive oil (minyak zaitun) adalah minyak yang merupakan hasil ekstraksi dari buah zaitun (olive) yang merupakan suatu buah dari tanaman Olea europaea. Tanaman zaitun banyak dijumpai di daerah mediterania dan saat ini negara produsen terbesar buah zaitun adalah Spanyol, Italia, Yunani, dan Tunisia. Tanaman ini banyak digunakan dalam berbagai bidang industri seperti kosmetik, farmasi, makanan, produk perawatan tubuh dan sebagainya.

Minyak zaitun dihasilkan melalui proses penggilingan buah zaitun kemudian mengekstraksinya menggunakan cara mekanis maupun kimia. Buah zaitun yang berwarna hijau biasanya memiliki minyak yang pahit sedangkan buah zaitun yang terlalu tua (terlalu matang) maka minyaknya akan berbau tengik. Oleh sebab itu diperlukan tingkat kematangan yang sempurna agar minyak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Minyak zaitun yang paling baik adalah ekstra virgin olive oil, kualitas kedua adalah virgin olive oil, dan yang ketiga adalah olive oil refinasi yang dihasilkan melalui proses kimiawi menggunakan arang dan bahan kimia lainnya.

Dalam 100 g minyak zaitun, terkandung nutrisi sebagai berikut:

  • Energy 3,699 kJ (884 kcal)

  • Carbohydrates 0 g

  • Fat 100 g

  • Saturated 14 g

  • Monounsaturated 73 g

  • Polyunsaturated 11 g

  • Omega‑3 0,8 g

  • Omega‑6 9,8 g

  • Protein 0 g

  • Vitamin E 14 mg

  • Vitamin K 60 μg

  • Iron 0.56 mg

Berikut beberapa manfaat minyak zaitun bagi kesehatan:

  • Minyak zaitun kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang bermanfaat untuk mencegah kanker

  • Mengandung banyak antioksidan untuk mengurangi risiko terkena penyakit kronis dan melindungi tubuh dari oksidasi akibat radikal bebas

  • Mempunyai manfaat antiinflamasi yang berguna untuk mencegah kanker, sindrom metabolisme, diabetes tipe 2, Alzheimer, arthritis, dan obesitas

  • Membantu mencegah stroke

  • Membantu mencegah dan menurunkan risiko penyakit jantung diantaranya dengan menurunkan tekanan darah

  • Membantu melawan penyakit Alzheimer dengan menghilangkan plak beta-amiloid yang ada di dalam otak penderita Alzheimer

  • Mengurangi risiko diabetes tipe 2

  • Membantu mencegah kanker dengan mengurangi rekasi oksidatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas;
  • Membantu penyembuhan penyakit rheumatoid arthritis

  • Memiliki aksi antibakteri seperti untuk melawan infeksi bakteri Heliobacter pylori yang ada dalam lambung yang dapat menyebabkan risiko ulkus lambung dan kanker lambung
Sekilas Tentang Vitamin E Pada Konicare Bedak Biang Keringat

  • Mencegah rambut rontok

  • Melancarkan peredaran darah di kulit kepala

  • Menyeimbangkan produksi sebum

  • Menjaga kadar hormon

  • Mengurangi efek samping obat-obatan

  • Mengatasi diabetes

  • Memperbaiki kualitas sperma

  • Mencegah kulit terbakar

  • Menjaga kesehatan kuku

  • Mengatasi garis-garis halus dan kerutan

Sumber: kuning telur, tahu, bayam, kacang tanah, kedelai, almond, alpukat, udang, labu, brokoli, dan minyak biji bunga matahari.

Sekilas Tentang Calamine Pada Konicare Bedak Biang Keringat
Dalam alkimia, calamine adalah oksida seng (tutty) yang terkumpul di sisi tungku tempat tembaga atau kuningan dilebur, dan seng disublimasikan. Istilah ini juga diterapkan pada bijih kobalt.

Untuk calamine yang diproduksi di tungku, ada lima jenis yang diidentifikasi: yang pertama disebut botrytis, dalam bentuk seikat anggur; yang kedua, ostracitis, seperti kerang laut; yang ketiga, placitis, karena menyerupai kerak; keempat, kapnitis; dan kelima, calamitis, yang menggantung di sekitar batang besi tertentu yang digunakan untuk mengaduk bahan di tungku; diguncang, cadmia menyerupai sosok pena bulu, yang disebut dalam bahasa Latin, calamus. Calamine botrytis ditemukan di tengah tungku; ostrytis di bagian bawah; placitis di bagian atas; dan kapnitis di mulut tungku.

Dalam pengobatan pra-modern, calamine digunakan sebagai desicative dan detersive, pada bisul bau yang lembab, penggunaan zat ini pada area tersebut dapat membuatnya menjadi sembuh dengan pembentukan jaringan parut. Botrytis dan placitis juga digunakan untuk penyakit mata.
Sekilas Tentang Allantoin Pada Konicare Bedak Biang Keringat
Allantoin adalah zat yang berasal dari hasil ekstraksi akar tanaman comfrey. Allantoin mampu menenangkan dan melindungi kulit sehingga membuat kulit tetap lembut dan terjaga kelembabannya. Zat ini tidak menyebabkan iritasi. Karena kebutuhan allantoin yang sangat besar untuk produk-produk kosmetik, maka saat ini allantoin yang digunakan kebanyakan merupakan allantoin sintesis yang merupakan produk samping dari pengolahan diazolodinyl urea.

Berikut ini beberapa manfaat allantoin:

  • Meningkatkan kadar air kulit

  • Mendorong pengelupasan alami pada stratum corneum, lapisan luar kulit

  • Merangsang proliferasi sel kulit dan mendorong pertumbuhan jaringan baru

  • Mempercepat penyembuhan luka dan iritasi kulit

  • Meningkatkan proses regenerasi sel, mencegah kulit kering, dan memperbaiki sel kulit yang rusak

  • Mencegah kulit pecah-pecah dan terbakar akibat paparan sinar UV

  • Menenangkan dan melembutkan kulit

  • Melindungi kulit dari radikal bebas

  • Melindungi lapisan terluar epidermis dan mensintesa sejumlah protein dan lipid yang ada pada stratum corneum

  • Menghaluskan kulit

Sekilas Tentang Magnesium Carbonate Pada Konicare Bedak Biang Keringat
Magnesium carbonate, MgCO3, adalah padatan putih yang secara alami terjadi di alam sebagai mineral. Beberapa bentuk terhidrasi dan dasar magnesium karbonat juga ada sebagai mineral. Selain itu, MgCO3 memiliki berbagai aplikasi.

Properti

Bentuk magnesium karbonat yang paling umum adalah garam anhidrat yang disebut magnesit (MgCO3) dan di, tri, dan pentahidrat yang masing-masing dikenal sebagai barringtonit (MgCO3·2H2O), nesquehonit (MgCO3·3H2O), dan lansfordit (MgCO3·5H2O). Beberapa bentuk dasar seperti artinit (MgCO3·Mg(OH)2 ·3H2O), hidromagnesit (4MgCO3·Mg(OH)2 ·4H2O), dan dipingit (4MgCO3· Mg(OH)2 ·5H2O) juga terdapat sebagai mineral. Magnesit terdiri dari kristal trigonal putih. Garam anhidrat praktis tidak larut dalam air, aseton, dan amonia. Semua bentuk magnesium karbonat larut dalam asam. Magnesium karbonat mengkristal dalam struktur kalsit dimana Mg2+ dikelilingi oleh enam atom oksigen. Dihidrat memiliki struktur triklinik, sedangkan trihidrat memiliki struktur monoklinik. Pentahidrat adalah padatan kristal putih dengan kristal monoklinik.

Reaksi

Meskipun magnesium karbonat biasanya diperoleh dengan menambang mineral magnesit, garam trihidrat, MgCO3·3H2O, dapat dibuat dengan mencampurkan larutan ion magnesium dan karbonat di bawah atmosfer karbon dioksida. Magnesium karbonat juga dapat disintesis dengan memaparkan bubur magnesium hidroksida ke karbon dioksida di bawah tekanan (3,5 hingga 5 atm) di bawah 50 °C, yang menghasilkan magnesium bikarbonat yang larut:

Mg(OH)2 + 2 CO2 → Mg(HCO3)2

Setelah penyaringan larutan, filtrat dikeringkan di bawah vakum untuk menghasilkan magnesium karbonat sebagai garam terhidrasi:

Mg2+ + 2 HCO3- → MgCO3 + CO2 + H2O

Ketika dilarutkan dengan asam, magnesium karbonat terurai dengan pelepasan karbon dioksida:

MgCO3 + 2 HCl → MgCl2 + CO2 + H2O
MgCO3 + H2SO4 → MgSO4 + CO2 + H2O

Pada suhu tinggi, MgCO3 terurai menjadi magnesium oksida dan karbon dioksida, proses ini disebut kalsinasi:

MgCO3 → MgO + CO2

Penggunaan

Mineral magnesit dan dolomit digunakan untuk memproduksi logam magnesium dan bata tahan api dasar. MgCO3 juga digunakan di lantai, tahan api, komposisi pemadam kebakaran, kosmetik, bedak tabur, dan pasta gigi. Aplikasi lain adalah sebagai bahan pengisi, penekan asap dalam plastik, zat penguat dalam karet neoprene, zat pengering, pencahar untuk melonggarkan usus, dan retensi warna dalam makanan. Selain itu, magnesium karbonat kemurnian tinggi digunakan sebagai antasida dan sebagai aditif dalam garam meja agar tetap mengalir bebas.

Pada tahun 1911 MgCO3 pertama kali ditambahkan ke garam untuk membuatnya mengalir lebih bebas.

Magnesium karbonat, paling sering disebut sebagai 'kapur', digunakan sebagai zat pengering tangan dalam panjat tebing, senam, dan angkat berat.

Konicare Bedak Biang Keringat Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Konicare Bedak Biang Keringat?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Konicare Bedak Biang Keringat adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mencegah gatal karena biang keringat dan gangguan kulit lainnya
Membantu mengurangi iritasi ringan (seperti ruam popok) dan menyerap keringat
Baik untuk bayi dan nyaman digunakan untuk seluruh keluarga

Sekilas tentang kulit
Kulit merupakan organ terbesar tubuh yang memiliki luasnya sekitar 2 m2 dengan ketebalan rata-rata 1-2 mm. Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan hipodermis atau subkutis.

Sebagai organ yang sangat penting bagi kelangsungan hidup, kulit memiliki fungsi menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya, mencegah infeksi, mengatur suhu tubuh, mengekskresi zat buangan, mensintesis vitamin D, dan menjadi sensor peraba.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Konicare Bedak Biang Keringat?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Konicare Bedak Biang Keringat:

Digunakan setiap hari pada kulit yang gatal atau yang terkena biang keringat.

Bagaimana Cara Penyimpanan Konicare Bedak Biang Keringat?

Simpan di tempat sejuk dan kering. Hindarkan dari udara lembab dan sinar matahari langsung.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Konicare Bedak Biang Keringat?

Bedak 80 g

Berapa Nomor Izin BPOM Konicare Bedak Biang Keringat?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Konicare Bedak Biang Keringat:

NA 18110400253

Apa Nama Perusahaan Produsen Konicare Bedak Biang Keringat?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Konicare Bedak Biang Keringat:

PT. Konimex

Sekilas Tentang Konimex
PT. Konimex adalah suatu perusahaan farmasi yang didirikan oleh Djoenaedi Joesoef (Djoe Djioe Liang) pada 8 Juni 1967 di kota Solo, Jawa Tengah. Djoenaedi Joesoef adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara dimana orang tuanya adalah pemilik dari toko obat tradisional Cina Eng Thay Hoo yang juga memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit.

Nama konimek merupakan kependekan dari "Kondang Import Export". Menurut pendirinya, nama itu adalah suatu harapan agar produk perusahaan ini bisa "kondang" atau "terkenal" di mana-mana. Awalnya perusahaan ini berfokus pada usaha penjualan produk obat, bahan kimia, alat laboratorium, dan alat kedokteran. Pada 1971 PT. Konimex memperoleh dukungan fasilitas PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).

Perusahaan ini memproduksi banyak jenis produk yang menurut pendirinya berpegang pada falsafah 3MU yaitu Mutu, Mudah, dan Murah. Produknya meliputi produk obat resep, obat OTC, vitamin, suplemen, permen, herbal, makanan ringan, minyak telon dan kayu putih, dan masih banyak lagi. Produk yang dihasilkan seperti Paramex, Konidin, Konicare, Inzana, Feminax, Zeropain, Siladex, Fungiderm, Braito, Renofit, Konilife, permen Hexos, Nano Nano, dan masih banyak lagi. Perusahaan ini cukup aktif mengiklankan produknya di televisi, radio, dan media cetak.

Fasilitas produksi PT. Konimex berlokasi di desa Sanggrahan, kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, negara Asia Tenggara, dan negara Timur Tengah. Untuk pemasarannya, perusahan ini mendirikan dua perusahaan distributor yakni PT. Sinar Intermark dan PT. Marga Nusantara.