Kolkatriol & Kolkatriol Forte


Apa Kandungan dan Komposisi Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Kolkatriol & Kolkatriol Forte adalah:

Kolkatriol Tiap kapsul lunak berisi: •Calcitriol 0,25mcg Kolkatriol Forte Tiap kapsul lunak berisi: •Calcitriol 0,5mcg

Sekilas Tentang Calcitriol Pada Kolkatriol & Kolkatriol Forte
Calcitriol atau 1,25-dihydroxycholecalciferol (disingkat 1,25-(OH)2 D3) adalah bentuk aktif vitamin D yang ditemukan dalam tubuh (vitamin D3). Zat ini meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dari saluran pencernaan dan ginjal dan menghambat pelepasan PTH.

Calcitriol dipasarkan dengan berbagai nama dagang termasuk Rocaltrol (Roche), Calcijex (Abbott) dan Decostriol (Mibe, Jesalis).

Produksi dan fungsi

Ini diproduksi di ginjal melalui 25-Hydroxyvitamin D3 1-alpha-Hydroxylase dengan konversi dari 25-hydroxycholecalciferol (calcidiol).

Hal ini dirangsang oleh penurunan serum kalsium dan/atau fosfat (PO43−), dan peningkatan kadar hormon paratiroid (PTH). Ini meningkatkan kadar kalsium darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat dari saluran pencernaan, meningkatkan reabsorpsi kalsium dan fosfat di ginjal dan menghambat pelepasan PTH.

Kalsitriol juga biasa digunakan sebagai obat dalam pengobatan hipokalsemia dan osteoporosis.

Metabolisme

Kalsitriol menjadi asam kalsitroat melalui aksi 24-hidroksilase. Asam kalsitroat diekskresikan dalam urin.

Indikasi

Kalsitriol diindikasikan untuk:

  • Pengobatan hipokalsemia – hipoparatiroidisme, osteomalacia (dewasa), rakhitis (bayi, anak-anak), osteodistrofi ginjal, dialisis ginjal kronis

  • Pengobatan osteoporosis

  • Pencegahan osteoporosis yang diinduksi kortikosteroid

  • Kalsitriol juga kadang-kadang digunakan secara topikal dalam pengobatan psoriasis, namun bukti untuk mendukung kemanjurannya tidak meyakinkan. Kalsipotriol analog vitamin D lebih umum digunakan untuk psoriasis.


Efek samping

Reaksi obat merugikan utama yang terkait dengan terapi kalsitriol adalah hiperkalsemia – gejala awal meliputi: mual, muntah, sembelit, anoreksia, apatis, sakit kepala, haus, berkeringat, dan/atau poliuria). Dibandingkan dengan senyawa vitamin D lain dalam penggunaan klinis (cholecalciferol, ergocalciferol), calcitriol memiliki risiko lebih tinggi dalam menginduksi hiperkalsemia. Namun, episode seperti itu mungkin lebih pendek dan lebih mudah diobati karena waktu paruhnya yang relatif singkat.

Kolkatriol & Kolkatriol Forte Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Kolkatriol & Kolkatriol Forte adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Osteoporosis post-menopause, osteodistrofi ginjal pada penderita gagal ginjal menahun, rakhitis karena kekurangan vitamin D, hipoparatiroidismus paska-bedah, hipoparatiroidismus idiopatik, pseudohipoparatiroidismus.

Apa Saja Kontraindikasi Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Kolkatriol & Kolkatriol Forte dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hiperkalsemia

sekilas tentang vitamin dan mineral
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

Mineral adalah unsur atau elemen seperti tembaga, besi, kalsium, kalium, dll yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu (sering dalam jumlah kecil). adalah unsur kimia yang diperlukan sebagai nutrisi penting oleh organisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk kehidupan. Namun, empat elemen struktural utama dalam tubuh manusia berdasarkan berat (oksigen, hidrogen, karbon, dan nitrogen), biasanya tidak termasuk dalam daftar mineral nutrisi utama (nitrogen dianggap sebagai "mineral" untuk tanaman, seperti yang sering dimasukkan dalam pupuk). Keempat elemen ini menyusun sekitar 96% dari berat tubuh manusia, dan mineral utama (makromineral) dan mineral minor (juga disebut elemen jejak) menyusun sisanya.

Mineral, sebagai unsur, tidak dapat disintesis secara biokimia oleh organisme hidup. Tumbuhan mendapatkan mineral dari tanah. Sebagian besar mineral dalam makanan manusia berasal dari makan tumbuhan dan hewan atau dari air minum. Sebagai sebuah kelompok, mineral adalah salah satu dari empat kelompok nutrisi penting, yang lain adalah vitamin, asam lemak esensial, dan asam amino esensial. Lima mineral utama dalam tubuh manusia adalah kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Semua elemen yang tersisa dalam tubuh manusia disebut "elemen jejak". Elemen jejak yang memiliki fungsi biokimia spesifik dalam tubuh manusia adalah belerang, besi, klorin, kobalt, tembaga, seng, mangan, molibdenum, yodium dan selenium.

Sebagian besar unsur kimia yang dicerna oleh organisme adalah dalam bentuk senyawa sederhana. Tumbuhan menyerap unsur-unsur terlarut dalam tanah, yang selanjutnya dicerna oleh herbivora dan omnivora yang memakannya, dan unsur-unsur tersebut bergerak ke atas rantai makanan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Kolkatriol & Kolkatriol Forte:

Osteoporosis postmenopause, 2 x sehari 0,25 mcg Osteodistrofi ginjal pada penderita dialisis, dosis awal 2 x sehari 0,25 mcg. Bila tidak didapat hasil yang memuaskan pada penetapan parameter biokimia dan klinis dari penyakit tersebut, dosis dapat dinaikkan dengan 0,25 mcg sehari dalam interval 2–4 minggu. Selama pemberian obat, kadar kalsium diukur paling sedikit 2 x seminggu dan jika timbul hiperkasemia pemberian obat dihentikan hingga kadar kalsium normal. Sebagian besar pasien akan memberi respon pada dosis 0,5–1,0 mcg/hari. Pasien lanjut usia, tidak diperlukan penyesuaian dosis khusus untuk pasien (hanya dianjurkan melakukan pemantauan kadar kalsium serum dan kreatinin serum). Bayi dan anak-anak usia 1–5 tahun (dengan hipoparatiroidismus), dosis lazim 0,25–0,75 mcg/hari. Hipoparatiroidismus dan rakhitis, dosis awal 0,25 mcg sehari, diberikan pagi hari. Bila tidak didapat hasil yang memuaskan pada penetapan parameter biokimia dan klinis dari penyakit tersebut, dosis dapat dinaikkan dengan 0,25 mcg sehari dalam interval 2–4 minggu. Selama pemberian obat, kadar kalsium diukur paling sedikit 2 x seminggu dan jika timbul hiperkalsemia pemberian obat dihentikan hingga kadar kalsium normal.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Kolkatriol & Kolkatriol Forte Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Kolkatriol & Kolkatriol Forte, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Jika Anda lupa menggunakan Kolkatriol & Kolkatriol Forte, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Kolkatriol & Kolkatriol Forte Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Kolkatriol & Kolkatriol Forte yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Kolkatriol & Kolkatriol Forte?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Kolkatriol & Kolkatriol Forte yang mungkin terjadi adalah:

Sindroma hiperkalsemia, intoksikasi Ca.

Kemasan, Sediaan, dan Harga Kolkatriol & Kolkatriol Forte

Kolkatriol Botol isi 30 kapsul lunak Kolkatriol Forte Botol isi 30 kapsul lunak

Sekilas Tentang Phapros
PT. Phapros merupakan perusahaan farmasi Indonesia yang dirikan oleh grup usaha Oei Tiong Ham Concern (OTHC), suatu group konglomerat Tionghoa-Indonesia pada 21 Juni 1954. Group konglemat ini awalnya bergerak dibidang bisnis gula dan agro industri namun kemudian memperluas cakupan bisnisnya ke dunia farmasi. Awalnya perusahaan ini bernama NV Pharmaceutical Processing Industries disingkat "Phapros".

Pada tahun 1961, perusahaan ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia melalui PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Indonesia yang saat ini bernama PT. rajawali Nusantara Indonesia (persero). Pada November 2000, status perusahaan ini berubah menjadi perusahaan publik dimana PT. Rajawali Nusantara Indonesia memegang 53 persen saham dan sisanya dimiliki oleh publik. Pada 2019, PT. Phapros diakuisisi oleh PT. Kimia Farma dengan nilai 1,36 triliun.

Phapros telah memperoleh banyak sertifikat mutu seperti CPOB, CPOTB, CPAKB, PSAK, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/EIC 17025, dan sebagainya. Saat ini jumlah varian produk yang diproduksi oleh PT. Phapros sekira 284 macam yang terbagi dalam beberapa kelompok seperti produk etikal, generik, OTC, dan agromed. Selain itu perusahaan ini juga memproduksi pesanan pihak ketiga.

Beberapa produk terkenal yang diproduksi oleh Phapros diantaranya Antimo, Pehavral, Bioneuron, Hypobhac, dan sebagainya. Produk PT. Phapros telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan negara Asia Tenggara seperti Kamboja.