Itraconazole


Bagaimana Farmakologi Itraconazole?

Itraconazole adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur dengan cara membunuh jamur dan ragi penyebab infeksi. Infeksi akibat jamur atau fungi bisa menjangkiti mulut, kulit, dan vagin4.

Penderita HIV/AIDS, orang yang sedang dalam pengobatan penyakit rematik, dan pasien yang menjalani kemoterapi lebih rentan terkena infeksi jamur internal karena sistem kekebalan tubuh yang lemah atau tidak berfungsi dengan baik.

Tentang Itraconazole

Jenis obat

Obat antijamur

Golongan

Obat resep

Itraconazole Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Itraconazole?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Itraconazole adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Mengatasi infeksi jamur

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Itraconazole?

Kapsul, obat cair yang diminum dan obat suntik

Penggunaan itraconazole memerlukan resep dokter. Dosis akan diberikan sesuai kondisi kesehatan Anda. Pastikan untuk mengikuti resep dan petunjuk yang disarankan oleh dokter.

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Itraconazole?

  • Bagi wanita hamil atau yang mencoba memiliki anak, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini
  • Bagi ibu yang sedang menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan jantung, hati, paru-paru, ginjal dan kondisi kelainan darah yang disebut porfiria
  • Itraconazole tidak direkomendasikan bagi orang yang berusia lanjut
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

Sekilas tentang obat antijamur dan antiparasit topikal
Antijamur (atau dapat disebut juga antifungal) adalah suatu golongan obat yang bersifat fungisida atau fungistatik yang dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah mikosis seperti kutu air, kurap, kandidiasis, infeksi sistemik serius seperti meningitis kriptokokus, dan lain-lain. Biasanya obat antijamur harus diberikan dengan resep dokter, tetapi beberapa ada yang tersedia secara bebas (over-the-counter).

Antijamur bekerja dengan memanfaatkan perbedaan antara sel hewan dan jamur untuk membunuh organisme jamur dengan sedikit efek samping pada pasien. Tidak seperti bakteri, jamur dan manusia merupakan eukariota. Dengan demikian, sel jamur dan manusia mempunyai kemiripian pada tingkat biologis. Hal ini membuat sulitnya menemukan obat yang mentarget jamur tanpa mempengaruhi sel-sel manusia. Karena itu, banyak obat-obatan antijamur memberikan efek samping. Beberapa efek samping dapat membahayakan manusia jika obat-obatan tersebut tidak digunakan dengan benar.

Antiparasit merupakan zat yang mempunyai sifat membasmi parasit. Parasit adalah organisme kecil yang hidup menempel pada organisme yang lebih besar dengan maksud untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Antiparasit diindikasikan untuk pengobatan penyakit parasit, seperti yang disebabkan oleh cacing, amuba, ektoparasit, jamur parasit, dan protozoa, dan lain-lain. Antiparasit menargetkan agen parasit infeksi dengan menghancurkan mereka atau menghambat pertumbuhan mereka, mereka biasanya efektif melawan sejumlah parasit dalam kelas tertentu. Antiparasitik adalah salah satu obat antimikroba yang termasuk antibiotik yang menargetkan bakteri, dan antijamur yang menargetkan jamur. Mereka dapat diberikan secara oral, intravena atau topikal.

Antiparasit spektrum luas, analog dengan antibiotik spektrum luas untuk bakteri, adalah obat antiparasit dengan keampuhan dalam mengobati berbagai infeksi parasit yang disebabkan oleh parasit dari berbagai kelas.

Terapi topikal merupakan pengobatan/terapi yang pemberiannya diterapkan ke kulit, seperti dengan krim, gel, atau salep.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Itraconazole?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Itraconazole:

Dosis yang umum diresepkan dokter adalah antara 100-400 mg per hari. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien dan jenis jamur penyebab infeksi.

Mengonsumsi Itraconazole dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan itraconazole sebelum menggunakannya.

Itraconazole dalam bentuk obat cair yang diminum sebaiknya dikonsumsi dua jam setelah makan atau satu jam sebelum makan. Kumurlah obat cair itraconazole di dalam mulut sebelum menelannya jika pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi infeksi mulut. Sedangkan itraconazole dalam bentuk kapsul dapat dikonsumsi sesaat setelah makan, dan sebaiknya diminum dengan minuman yang sedikit asam. Jangan mengunyah atau membuka kapsul itraconazole untuk mengonsumsinya, tapi telan kapsul secara utuh.

Usahakan untuk mengonsumsi itraconazole pada pagi dan sore hari jika dokter meresepkan dosis dua kali sehari.

Untuk memastikan infeksi telah hilang sepenuhnya dan tidak kembali lagi, pengobatan harus dilakukan hingga tuntas sesuai dengan anjuran dokter. Jangka waktu pengobatan dengan itraconazole bervariasi, antara satu hari hingga beberapa minggu, tergantung pada jenis jamur penyebab infeksi dan tingkat keparahan penyakit yang diderita.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi itraconazole, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis itraconazole pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Itraconazole tidak boleh diberikan bersama dengan obat untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti antasida karena penyerapan obat oleh tubuh akan terhambat dan tidak sempurna. Tunggu hingga dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi itraconazole jika Anda memang perlu mengonsumsi antasida.

Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur selama mengonsumsi itraconazole agar dokter dapat memonitor perkembangan kondisi Anda. Konsultasikan dengan dokter tentang alat kontrasepsi yang sesuai bagi Anda dan pasangan, karena selama mengonsumsi itraconazole hingga beberapa pekan setelahnya, Anda tidak disarankan untuk hamil.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Itraconazole Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Itraconazole, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Itraconazole?

Jika Anda lupa menggunakan Itraconazole, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Itraconazole Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Itraconazole?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Itraconazole yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Itraconazole?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Itraconazole yang mungkin terjadi adalah:

Sama seperti obat-obatan lainnya, itraconazole berpotensi menyebabkan efek samping. Tapi seiring dengan penyesuaian tubuh terhadap obat, efek samping akan berkurang dan mereda. Efek Samping yang umum terjadi akibat mengonsumsi obat ini adalah:

  • Mual
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Gangguan menstruasi
  • Konstipasi
  • Perut terasa nyeri
  • Gangguan pencernaan

Selain beberapa efek samping seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa efek samping yang lebih serius, seperti gangguan organ hati, namun hal ini jarang terjadi. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

  • Hilang nafsu makan
  • Nyeri perut yang berkepanjangan
  • Urine berwarna lebih gelap dari biasanya
  • Merasa lelah yang tidak biasa
  • Jika mengalami gejala gangguan organ hati seperti disebutkan di atas, atau gejala tidak kunjung mereda, segera temui dokter