Interxanthin


Apa Kandungan dan Komposisi Interxanthin?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Interxanthin adalah:

Astaxanthin.

Sekilas Tentang Astaxanthin Pada Interxanthin
Astaxanthin adalah suatu karotenoid yang berasal dari pigmen merah yang ada pada ragi (Xanthophyllomyces dendrorhous), mikroalga (Haematococcus pluvialis), udang arktik (Pandalus borealis), dan makhluk laut lainnya. Astaxanthin juga ada pada ikan salmon pasifik yang membuat ikan itu berwarna merah muda. Astaxanthin merupakan suatu metabolit dari zaxanthin dan atau canthaxanthin yang mengandung hidroksil dan keton. Astaxhantin larut dalam lemak dan alasan itulah mengapa ia berwarna merah muda. Karena adanya rantai ikatan rangkap terkonjugasi yang ada pada senyawanya maka astaxanthin memiliki aktifitas sebagai antioksidan.

Pada pembuatan produk-produk komersial berskala masif yang membutuhkan astaxanthin dalam jumlah besar, maka saat ini astaxanthin telah dibuat melalui sintesa kimia dan mikroalga Haematococcus pluvialis sering digunakan sebagai sumbernya.

Khasiat astaxanthin telah dikenal luas oleh masyarakat dunia sebagai suatu zat antioksidan, anti peradangan, bermanfaat bagi kesehatan kulit, dan segudang manfaat kesehatan lainnya.

Berikut ini beberapa manfaat astaxanthin bagi kesehatan:

1. Sumber antioksidan

Antioksidan bermanfaat untuk mengurangi stres oksidatif seperti yang terjadi pada perokok dan pada mereka yang memiliki berat badan berlebih, memperlancar aliran darah, dan membantu pengobatan penyakit kanker.

2. Mengurangi pertumbuhan sel kanker

3. Menjaga kesehatan kulit

Astaxanthin dapat menjaga kelembaban, kelembutan, serta kekenyalan kulit. Hal itu tidak terlepas dari aktifitas antioksidan yang dimilikinya yang menghambat terjadinya stres oksidatif pada kulit.

4. Mencegah kerusakan otot dan mencegah kelemahan otot

Astaxanthin dapat meningkatkan proses pemulihan otot, meningkatkan ketahanan dan kekuatannya, serta meningkatkan produksi energi.

5. Menjaga kesehatan jantung

Astaxanthin dapat menurunkan hipertensi (tekanan darah tinggi), mencegah penyakit jantung, dan membantu menurunkan kadar kolesterol.

6. Mengurangi nyeri sendi

Astaxanthin dapat megurangi rasa nyeri pada penderita rheumatoid arthritis dan carpal tunnel syndrome.

7. Meningkatkan kesuburan pria

Pemberian astaxanthin pada pria yang mengalami kondisi kurang subur atau ketidaksuburan akan mampu memperbaiki kondisinya dengan memperbaiki parameter kesehatan spermanya seperti jumlah dan motilitasnya.

8. Menjaga kesehatan mata

Astaxhantin dapat meningkatkan kesehatan mata pada penderita retinopati diabetik, degenerasi makular, ketegangan mata, dan kelelahan mata.

9. Menjaga kesehatan sel

Karena sifat lipofilik dan hidrofilik yang dimiliki oleh molekul astaxanthin, maka ia akan masuk melindungi sel dan menjaga kondisi sel agar tetap sehat.

Berikut ini beberapa sumber astaxanthin:

  • Salmon: ~ 5 ppm

  • Plankton: ~ 60 ppm

  • Krill: ~ 120 ppm

  • Udang Arktik (Pandalus borealis): ~ 1,200 ppm

  • Xanthophyllomyces dendrorhous: ~ 10,000 ppm

  • Haematococcus pluvialis: ~ 40,000 ppm

Asupan astaxanthin setidaknya 12 mg per hari, diyakini memberikan manfaat yang sangat baik bagi tubuh kita.

Interxanthin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Interxanthin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Interxanthin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Membantu memelihara kesehatan.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Interxanthin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Interxanthin:

Dws 1-4 licaps 1 x/hr.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Interxanthin?

Dus @ 3 blister @ 10 kapsul

Berapa Nomor Izin BPOM Interxanthin?

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Interxanthin:

SI154306681

Berapa Harga Interxanthin?

Rp 280.000

Apa Nama Perusahaan Produsen Interxanthin?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Interxanthin:

Ikapharmindo Putramas

Interbat adalah suatu perusahaan farmasi asal Indonesia yang didirikan pada 1948 oleh Bapak Djoko Sukamto yang awalnya sebagai distributor produk-produk obat buatan perusahaan Eropa seperti Crinos S.p.A., Zambon, Gentili S.p.A., dan Cipan Pharmaceutical. Pada tahun 1959 perusahaan ini mendapatkan ijin untuk untuk memproduksi obat sendiri dan pada 1971 perusahaan ini mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacture Practises) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk fasilitas produksinya sehingga sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan pada waktu itu.

Pada tahun 1977, Interbat memindahkan semua kegiatan produksinya ke lokasi di Sidoarjo seluas dua hektar dimana di sana berdiri pabrik baru mereka. Kemudian setelah itu Interbat kembali melakukan ekspansi pabriknya hingga mencapai empat hektar untuk berbagai macam unit produksi seperti fasilitas produksi, peralatan, laboratorium mutu, dan fasilitas lainnya sehingga sesuai dengan standar WHO. Hingga saat ini Interbat telah menerima setidaknya 31 sertifikat GMP/CPOB.

Saat ini Interbat memiliki sekira 270 produk obat yang terdiri dari berbagai macam kategori mulai dari produk obat hingga suplemen. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara.