Interpril


INTERPRIL®
5 mg – 10 mg
TABLET

Apa Kandungan dan Komposisi Interpril?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Interpril adalah:


INTERPRIL® 5 Tablet
Tiap tablet mengandung: Lisinopril dihydrate setara dengan
Lisinopril ………………………… 5 mg
INTERPRIL® 10 Tablet
Tiap tablet mengandung: Lisinopril dihydrate setara dengan
Lisinopril ………………………… 10 mg

KHASIAT:
INTERPRIL® mengandung Lisinopril merupakan derivat lysine dari Enalaprilat dari metabolit Enalapril.
INTERPRIL® sebagai penghambat ACE dengan kerja panjang tidak mengandung “Sulphydryl group”.
INTERPRIL® sebagai penghambat ACE, mempunyai efek hipotensi yaitu menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, selain itu juga menyebabkan peningkatan kadar bradikinin di plasma, sehingga tekanan darah turun. Absorbsinya tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dan pada pemberian dosis tunggal per oral mula kerja obat terkapsulai dalam waktu 1 jam, puncak konsentrasi dalam serum terkapsulai setelah 7 jam dan berlanjut selama 24 jam. Lisinopril tidak terikat dengan serum protein.
INTERPRIL® sebagai antihipertensi dapat dikombinasi dengan antihipertensi lain atau diuretika.

Interpril Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Interpril?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Interpril adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

  • Pengobatan hipertensi tingkat sedang sampai berat dapat dipergunakan sendiri atau bersama dengan obat antihipertensi lain
  • Pengobatan payah jantung kongestif sebagai terapi tambahan di samping diuretika dan bila perlu dengan digitalis

Apa Saja Kontraindikasi Interpril?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Interpril dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Penderita yang hipersensitif terhadap Lisinopril
  • Penderita yang pernah mengalami angioedema dengan penghambat ACE yang lain


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Interpril Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Interpril, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Interpril?

Jika Anda lupa menggunakan Interpril, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Interpril Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Interpril?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Interpril yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Interpril?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Interpril yang mungkin terjadi adalah:

  • Hipotensi
  • Oedema angioneurotik pada muka, tungkai, bibir, lidah, glottis, dan atau larynx pernah dilaporkan (jarang)
  • Oedema angioneurotik yang disertai oedema larynx yang berbahaya. Bila ada keterlibatan lidah, glottis atau larynx, cenderung menjadi penyumbatan saluran udara
  • Reaksi hipersensitlif berupa urtikaria
  • Pusing, sakit kepala, letih dan diare, batuk, nausea, ruam kulit. palpitasi, hipotensi ortoetatik, nyeri dada, lelah (tidak sering)

PERINGATAN / Perhatian :

  • Beberapa penderita hipertensi sebelumnya tidak memperlihatkan tanda-tanda penyakit ginjal mengalami peningkatan ureum dan kreatinin dalam darah ketika ACE inhibitor diberikan bersamaan dengan diuretika
  • Hati-hati pemberian pada penderita yang volume cairannya sudah terkuras oleh diuretika, diet rendah garam, dialisis, diare atau muntan karena pada penderita ini dapat timbul gejala hipotensi setelah pemberian dosis awal
  • Sebelum terapi dimulai fungsi ginjal harus dinilai pada penderita hipertensi atau payah jantung kongestif
  • Gagal ginjal pernah dilaporkan dalam hubungan dengan ACE inhibitor terutama pada penderita payah jantung kongestif berat atau penyakit ginjal
  • Morbiditas dan mortalitas pada fetus dan neonatus.
    Pemakaian obat penghambat ACE pada kehamilan dapat menyebabkan gangguan/ kelainan organ pada fetus dan neonatus. bahkan dapat menyebabkan kematian pada fetus dan neonatus.
    Apabila pada pemakaian obat ini ternyata wanita tersebut hamil, maka pemberian obat ini harus dihentikan dengan segera.
    Pada kehamilan pada trimester II dan III dapat menimbulkan gangguan antara lain :
    hipotensi, hipoplasia tengkorak neonatus, anuria, gagal ginjal reversibel atau irreversibel dan kematian juga dapat terjadi oligohidramnion , deformasi kraniofasial, perkembangan paru hipoplasi, kelahiran prematur, perkembangan retardasi intra uteri, patenduktusarteriosus
  • Bayi dengan riwayat dimana selama di dalam kandungan ibunya mendapat pengobatan ACE, harus diobservasi intensif tentang kemungkinan terjadinya hipotensi, oligouria dan hiperkalemia
  • Keamanan dan efektifitas pada anak-anak belum diketahui dengan pasti

ATURAN PAKAI:
Hipertensi:
dosis inisial : 2,5 mg / hari
dosis pemeliharaan : 10-20 mg / hari.
maksimum 40 mg / hari

Pada penderita yang sebelumnya menggunakan antihipertensi diuretik, sebaiknya dihentikan dulu 2-3 hari sebelum terapi dengan INTERPRIL®.

Payah jantung: dosis inisial 2,5 mg / hari.
Bila mungkin dosis diuretiknya harus dikurangi sebelum pengobatan dimulai. Tekanan darah dan fungsi ginjal harus dimonitor dengan ketat, baik sebelum maupun selama pengobatan.
Timbulnya hipotensi pada dosis awal Lisinopril tidak mengenyampulingkan titrasi dosis berikutnya sesudah hipotensi dikoreksi kembali.
Bila pada awal terapi tidak ada gejala hipotensi atau setelah hipotensi diatasi. dosis harus dinaikkan perlahan-lahan, tergantung pada respon penderita sampai diperoleh dosis pemeliharaan yang diberikan sekali sehari dalam dosis tunggal.
Titrasi dosis ini dapat dilakukan dalam waktu 2-4 minggu atau lebih cepat lagi bila ada keluhan dan gejala sisa payah jantung.
Dosis pemeliharaan 10-20mg/ hari.

Kemasan, Sediaan, dan Harga Interpril


INTERPRIL®5 Tablet
Kotak berisi 3 strip @ 10 tablet
Reg. No.: DKL931760831 OA1
INTERPRIL®10 Tablet
Kotak berisi 3 strip @ 10 tablet
Reg. No.: DKL931760831 OB1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI BAWAH 30°C
TERLINDUNG DARI CAHAYA

Apa Nama Perusahaan Produsen Interpril?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Interpril:


PT. Interbat
Jl. H.R.M. Mangundiprojo no. 1
Buduran, Sidoarjo-61252
Jawa Timur, Indonesia

Interbat adalah suatu perusahaan farmasi asal Indonesia yang didirikan pada 1948 oleh Bapak Djoko Sukamto yang awalnya sebagai distributor produk-produk obat buatan perusahaan Eropa seperti Crinos S.p.A., Zambon, Gentili S.p.A., dan Cipan Pharmaceutical. Pada tahun 1959 perusahaan ini mendapatkan ijin untuk untuk memproduksi obat sendiri dan pada 1971 perusahaan ini mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacture Practises) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk fasilitas produksinya sehingga sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan pada waktu itu.

Pada tahun 1977, Interbat memindahkan semua kegiatan produksinya ke lokasi di Sidoarjo seluas dua hektar dimana di sana berdiri pabrik baru mereka. Kemudian setelah itu Interbat kembali melakukan ekspansi pabriknya hingga mencapai empat hektar untuk berbagai macam unit produksi seperti fasilitas produksi, peralatan, laboratorium mutu, dan fasilitas lainnya sehingga sesuai dengan standar WHO. Hingga saat ini Interbat telah menerima setidaknya 31 sertifikat GMP/CPOB.

Saat ini Interbat memiliki sekira 270 produk obat yang terdiri dari berbagai macam kategori mulai dari produk obat hingga suplemen. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara.