Interflox


Apa Kandungan dan Komposisi Interflox?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Interflox adalah:

Cipfofloxacin HCl-1H20 setara dengan Ciprofloxacin 500mg

Sekilas Tentang Ciprofloxacin Pada Interflox
Ciprofloxacin adalah suatu antibiotik spektrum luas dari kelas fluoroquinolone yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam jenis penyakit infeksi bakteri seperti infeksi abdomen, diare, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, demam tifoid, dan infeki saluran kemih, antraks, hingga infeksi sendi dan tulang.

Ciprofloxacin pertama kali dipatenkan pada 1980 dan mulai digunakan secara luas pada 1987. Karena ciprofloxacin adalah antibakteri, maka ia tidak efektif untuk digunakan dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus seperti influenza. Ia efektif untuk melawan infeksi bakteri gram-positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Enterococcus faecalis) dan gram-negatif (Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae) dengan cara menghambat enzim girase, topoisomerase tipe II, topoisomerase IV yang dibutuhkan oleh bakteri untuk proses pembelahan selnya. Dengan dihambatnya enzim-enzim tadi, maka bakteri akan mati dan infeksi yang terjadi dapat dihentikan.

Umumnya efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan obat ini adalah mual, muntah, diare, ruam, serta meningkatkan risiko ruptur tendon. Pada mereka yang mengalami myasthenia gravis, maka akan memperburuk kondisi ototnya jika mengonsumsi ciprofloxacin.

Obat ini tidak aman untuk digunakan oleh wanita hamil dan oleh FDA dimasukkan dalam kategori C. Sedangkan bagi wanita menyusui, obat ini diketahui masuk menembus ke dalam ASI sehingga sebaiknya wanita menyusui berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai terapi dengan ciprofloxacin.

Rute pemberian ciprofloxacin yaitu melalui mulut, intravena, dan topikal (tetes mata, tetes telinga).

Interflox Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Interflox?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Interflox adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Ciprofloxacin sepeiti : lnfeksi saluran kemih termasuk prostatitis. Uretritis dan sevisitis gonore. Infeksi saluran cerna,termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh S. typhl. Khasiat Ciprofloxacin untuk eradikasi “chronic thypoid carrie” belum diketahui. lnfeksi saluran nafas,kecuali pneumonia akibat streptococcus. Infeksi kulit dan jaringan lunak. Infeksi tulang dan sendi.

Sekilas Tentang Infeksi
Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang.

Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Interflox?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Interflox:

Infeksi ringan : 2 kali sehari 250 mg Infeksi berat : 2 kali sehari 500 – 700 mg. Gonore : 250 mg sebagai dosis tunggal

Apa Saja Kontraindikasi Interflox?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Interflox dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Penderita yang hipersenstif terhadap Ciprofloxacin atau antibiotik derivat kuinoion lainnya, Wanita hamil dan menyusui, Anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Apa saja Perhatian Penggunaan Interflox?

Ciprofloxacin harus ditelan dengan air secukupnya untuk mencegah kristaluria. Hati-hati pemberian pada penderita dengan ganguan ginjal (lihat aturan pakai). Pemberian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan Ciprolloxacin harus diberkan dengan hati-hati pada penderita usia lanjut.Pada kasus epilepsi dan pasien yang pernah mengalami gangguan SSP (misalnya ambang kejang rendah,riwayat konvulsi aliran darah ke otak berkurang dan stroke).Ciproftoxecin hanya dibrikan jika manfaatnya lebih besar dibanding risikonya,karena pasien demikian mungkin akan menderita efek samping SSP. Meskipun diminum sesuai dengan resep dokter,obat ini dapat mengganggu respoas pasien,kemampuan mengemudi dan menjalankan mesin.Gangguan ini akan lebih berat jika diminum bersama alkohol. Seperti halnya antimikroba lainnya,pemberian jangka lama dapat mengakibatkan pertumbuhan berkelebihan dari mikroorganisme yang kurang peka. Hindarkan penderita dari sinar matahari yang berlebihan.Bila terjadi fototoksisitas pengobatan harus segera di hentikan.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Interflox Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Interflox, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Interflox?

Jika Anda lupa menggunakan Interflox, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Interflox Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Interflox?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Interflox yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Interflox?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Interflox yang mungkin terjadi adalah:

Efek terhadap saluran cerna : Mual, diare, muntah, gangguan pencemaan, dispepsia, nyeri abdomen, flatulSsi, anoreksia, disfagia. Kalau terjadi diare berat atau persisten selama atau sesudah pengobatan, segera konsultasi pada dokter karena gejala tersebut mungkin menutupi kelainan yang lebih serius (kolitis pseudomembran) yang memerlukan tindakan segera.Kalau ini terjadi, pemberian Ciprofloxacin harus segera di hentikan dan diganti dengan obat lain yang lebih sesuai (misal Vancomycin per 4 x 250 mg sehari). Obat-obat yang menghambat perisialtik merupakan kontraindikasi. Efek terhadap sistem saraf : Pusing, sakit kepala, rasa letih, insomnia, agitasi, tremor, sangat jarang : paralgesia perifer, berkeringat, kejang, ansietas, mimpi buruk, konfusi, depresi, halusinasi, gangguan pengecapan dan penciuman, gangguan penglihatan (misal penglihatan ganda, warna-warni). Reaksi kadang-kadang timbul setelah pemberian Ciprofloxacin untuk pertama kalinya. Dalam hal lni Ciprofloxacin harus segera dihentikan dan segera konsultasi pada dokter. Reaksi hipersensitifitas : Reaksi kulit seperti kemerahan pada kulit, pturitus, drugfever. Reaksi anafilaktik / anafilaktoid (seperti edema pada wajah , vaskuler dan laring, dispnea yang bertambah berat sehingga terjadi syok yang mengancam jiwa). Dalam hal ini Ciprofloxacin segera dihentikan, tindakan kedaruratan medis (misal mengatasi syok) harus segera dilakukan. Efek terhadap renal/urogenital : Nefritis interstisial,gagal ginja, termasuk gagal ginjal yeng transient (sementara), poliura, retensi urine, pendarahan uretheral, vaginitis dan asiodosis releosiife. Efek terhadap hati : Hepatitis, sangat jarang : kelainan hati yang luas seperti nekrosis hati. Efek terhadap sistem kardiovaskuler : Jarang : takikardia, palpitasi, atrial flutter, ventricular ectopy, sinkope, hipertensi, angina pektoris, infark miokardial, cardiopulmonary arrest, cerebral thrombosis, wajah merah dan panas, migrain, pingsan. Lain-lain : Jarang : nyeri sendi, lemas seluruh tubuh, nyeri otot, tendovaginitis, fotosensitifitas ringan, tinnitus, gangguan pendengaran terutama untuk frekuensi tinggi, epistaksis, laryngeal atau pulmonary edema, hemoptisis, bronchospasm, pulmonary embolism. Efek pada darah : Eosinofilia, leukositopenia, leukositosis, anemia granulositopenia. Sangat jarang : trombositopenia, trombositosis, kelainan protrombin. Efek pada nilai laboratorium/deposit urin : Kadar transminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat untuk sementara : ikterus kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien yang pernah mengalami kelainan; peningkatan kadar urea, kreatinin dan bilirubin darah seara transient (sementara); hiperglikemia; pada kasus tertentu : kristaluria dan hematuria.

Apa Saja Interaksi Obat Interflox?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Interflox antara lain:

Obat-obat yang mempengaruhi keasaman lambung (antasida) yang mengandung Aluminium atau Magnesium hydroxide akan mengurangi absorpsi Ctprofloxacin. Karena itu Ciprofloxacin harus ditelan 1-2 jam sebelum atau minimal 4 jam sesudah meminum antasida. Pembatasan ini tidak berlaku pada antasida yang tidak mengandung Aluminium atau Magnesium hydroxide. Pemberian Cipxofloxacin bersama Theophylline dapat meningkatkan kadar Theophylline dalam plasma sehingga dapat menimbulkan efek samping Theophylline.Apabila kombinasi ini tidak dapat dihindarkan,kadar Theophylline dalam plasma harus dimonito rdan dosis Theophylline harus dikurangi. Jika kadar Theophylline tidak dapat dimonitor,pemberian Ciprofloxacin harus dihindari. Kenaikan kadar kreatinin serum untuk sementara terlihat pada pemberian Ciprofloxacin bersama Cyclosporine.Dalam hal ini,kadar kreatinin serum harus sering dipantau (dua kali seminggu). Harus dipertimbangkan kemungkinan terjadinya interaksi pada pemberian Ciprofloxacin bersama Probenecid. Pemberian bersama Ciprofloxacin dan antikoagulan oral dapat memperpanjang waktu pendaranan. Pemberian bersama Metoclopramide mempercepat absorbsi Ciprofloxacin.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan Interflox?

, Sediaan, Izin BPOM, Harga

  • DKL1417626849A1,  Dus @ 1 Botol @ 100 ml, Infus 2 mg/ml
  • DKL9317608209A1, Dus @ 3 Strip @ 4 Kaplet Salut Selaput 500 mg, Rp 200.000/dus
  • DKL0717622746A1,  Dus @ Botol Plastik @ 5 ml, Tetes Mata 3 mg/ml

Apa Nama Perusahaan Produsen Interflox?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Interflox:

Interbat

Interbat adalah suatu perusahaan farmasi asal Indonesia yang didirikan pada 1948 oleh Bapak Djoko Sukamto yang awalnya sebagai distributor produk-produk obat buatan perusahaan Eropa seperti Crinos S.p.A., Zambon, Gentili S.p.A., dan Cipan Pharmaceutical. Pada tahun 1959 perusahaan ini mendapatkan ijin untuk untuk memproduksi obat sendiri dan pada 1971 perusahaan ini mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacture Practises) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk fasilitas produksinya sehingga sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan pada waktu itu.

Pada tahun 1977, Interbat memindahkan semua kegiatan produksinya ke lokasi di Sidoarjo seluas dua hektar dimana di sana berdiri pabrik baru mereka. Kemudian setelah itu Interbat kembali melakukan ekspansi pabriknya hingga mencapai empat hektar untuk berbagai macam unit produksi seperti fasilitas produksi, peralatan, laboratorium mutu, dan fasilitas lainnya sehingga sesuai dengan standar WHO. Hingga saat ini Interbat telah menerima setidaknya 31 sertifikat GMP/CPOB.

Saat ini Interbat memiliki sekira 270 produk obat yang terdiri dari berbagai macam kategori mulai dari produk obat hingga suplemen. Produknya pun telah diekspor ke berbagai negara.