INH Ciba


Apa Kandungan dan Komposisi INH Ciba?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi INH Ciba adalah:


Pertablet : Isoniazid 300 mg.
Pertablet : Isoniazid 400 mg.
Sekilas Tentang Isoniazid Pada INH Ciba
Isoniazid adalah obat antituberkulosis lini pertama yang digunakan dalam pencegahan dan pengobatan tuberkulosis. Isoniazid tidak pernah digunakan sendiri untuk mengobati tuberkulosis aktif karena resistensi cepat berkembang. Isoniazid juga disebut isonicotinyl hydrazine atau INH.

Isoniazid digunakan dalam pengobatan infeksi mikobakteri. Itu ditemukan pada tahun 1952 oleh Roche (merek dagang sebagai RimifonĀ®), ketika untuk pertama kalinya, obat untuk TBC dianggap masuk akal. Ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan injeksi (diberikan secara intramuskular atau intravena). Isoniazid tersedia di seluruh dunia, murah untuk diproduksi dan umumnya ditoleransi dengan baik.

Mekanisme aksi

Isoniazid adalah prodrug dan harus diaktifkan oleh katalase bakteri. Ini diaktifkan oleh enzim katalase-peroksidase katG untuk membentuk anion asil isonicotinic atau radikal. Bentuk-bentuk ini kemudian akan bereaksi dengan radikal NADH atau anion untuk membentuk kompleks asil-NADH isonicotinic. Kompleks ini akan mengikat erat ketoenoylreductase yang dikenal sebagai InhA dan mencegah akses substrat enoyl-AcpM alami. Mekanisme ini menghambat sintesis asam mikolat di dinding sel mikobakteri.

Isoniazid mencapai konsentrasi terapeutik dalam serum, cairan serebrospinal (CSF), dan dalam granuloma kaseosa. Isoniazid dimetabolisme di hati melalui asetilasi. Ada dua bentuk enzim yang bertanggung jawab untuk asetilasi, sehingga beberapa pasien memetabolisme obat lebih cepat daripada yang lain. Oleh karena itu, waktu paruh adalah bimodal dengan puncak pada 1 jam dan 3 jam pada populasi AS. Metabolit diekskresikan dalam urin. Dosis biasanya tidak harus disesuaikan jika terjadi gagal ginjal.

Isoniazid bersifat bakterisida terhadap mikobakteri yang membelah dengan cepat, tetapi bersifat bakteriostatik jika mikobakteri tumbuh lambat.

Dosis

Dosis standar isoniazid adalah 3-5mg/kg/hari (maks 300mg setiap hari). Ketika diresepkan sebentar-sebentar (dua atau tiga kali seminggu) dosisnya adalah 15mg/kg (maks 900mg setiap hari). Pasien dengan pembersihan obat yang lambat (melalui asetilasi seperti dijelaskan di atas) mungkin memerlukan pengurangan dosis untuk menghindari toksisitas.

Efek samping

Efek samping termasuk ruam, tes fungsi hati abnormal, hepatitis, anemia sideroblastik, neuropati perifer, efek ringan sistem saraf pusat (SSP), dan interaksi obat yang mengakibatkan peningkatan kadar fenitoin (Dilantin) atau disulfiram (Antabuse).

Neuropati perifer dan efek SSP berhubungan dengan penggunaan isoniazid dan disebabkan oleh deplesi piridoksin (vitamin B6), tetapi jarang pada dosis 5 mg/kg. Orang dengan kondisi di mana neuropati umum (misalnya, diabetes, uremia, alkoholisme, malnutrisi, infeksi HIV), serta wanita hamil dan orang dengan gangguan kejang, dapat diberikan piridoksin (vitamin B6) (10-50 mg/ hari) dengan isoniazid.

Hepatoksisitas dapat dihindari dengan pemantauan klinis pasien yang ketat, khususnya mual, muntah, sakit perut dan nafsu makan.

Sakit kepala, konsentrasi yang buruk, memori yang buruk dan depresi semuanya telah dikaitkan dengan penggunaan isoniazid. Frekuensi efek samping ini tidak diketahui, dan hubungannya dengan isoniazid tidak divalidasi dengan baik. Kehadiran gejala-gejala ini tidak sering melumpuhkan dan tentu saja bukan alasan untuk menghentikan pengobatan dengan isoniazid; pasien harus sangat didorong untuk melanjutkan pengobatan meskipun gejala ini. Harus dijelaskan kepada pasien bahwa kerugian yang ditimbulkan dari tidak menggunakan isoniazid jauh lebih besar daripada masalah yang timbul dari gejala-gejala ini.

Terapi INH akan menurunkan efikasi kontrasepsi hormonal bila dikombinasikan dengan Rifampisin.

INH Ciba Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan INH Ciba?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. INH Ciba adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:


Sebagai obat terapi penyembuhan TBC.

Perhatian

– Jangan mengkonsumsi alkohol selama penggunaan obat tersebut.
– Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.

Efek Samping

Mual, muntah, reaksi pada hati.

Bagaimana Kemasan dan Sediaan INH Ciba?


Strip @ 10 tablet .

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai INH Ciba?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai INH Ciba:


Dewasa : 1 tablet perhari.

Bagaimana Cara Pemberian Obat INH Ciba?


Dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.

Apa Nama Perusahaan Produsen INH Ciba?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk INH Ciba:


PT.Sandoz.

Sekilas Tentang Sandoz
Sandoz merupakan suatu unit usaha atau divisi dari Novartis AG. Sejarah perusahaan Sandoz sendiri berawal pada tahun 1886, Dr. Alfred Kern dan Mr. Edouard Sandoz membuat suatu perusahaan pembuat dan penjualan pewarna sintesis. Perusahaan itu mengalami kemajuan pesat dan kemudian membeli lahan seluas 11 ribu meter persegi untuk area pabrik di Basel, Swiss. kedua orang founder itu lantas mendaftarkan bisnis mereka dengan nama Kern & Sandoz.

Setelah Dr. Kern meninggal pada 1893 akibat gagal jantung, maka Sandoz memimpin dan menjalankan perusahaan ini yang kemudian dua tahun berselang pensiun dari jajaran manajemen dengan alasan kesehatan. Di tahun 1895, perusahaan ini merubah statusnya menjadi perusahaan terbatas dan manajemen menunjuk Edouard Sandoz (founder) sebagai chairman pertama. Perusahaan ini lantas merekrut manajer dan tenaga ahli kimia profesional yang membuat perusahaan ini mampu melakukan inovasi dan mengeluarkan produk-produk baru berupa pewarna belerang dan azo. Manajer handal perusahaan ini, Werner Stauffacher dan Georg Wagner mampu membawa perusahaan melewati masa-masa krisis akibat Perang Dunia I, bahkan perusahaan ini mampu berekspansi ke berbagai negara.

Pada 1920, industri tekstil mengalami masa-masa sulit dan pendapatan perusahaan menurun. Diperlukan diversifikasi usaha agar perusahaan dapat terus berjalan dan tidak bergantung dari hanya satu bidang industri. Kern & Sandoz lantas membuka unit usaha dibidang kulit, dan kertas, kemudian agrikultural. Sandoz memproduksi sabun pembersih, bahan pelembut, dan pemutih. Pada akhir Perang Dunia, Sandoz memproduksi fungisida, herbisida, insektisida, dan rodentisida. Pada 1931 nama perusahaan Kern & Sandoz berubah menjadi Sandoz Ltd.

Sandoz kemudian mendirikan unit usaha farmasi dimana dipimpin oleh Dr. Arthur Stoll, tokoh penting dalam penemuan ergotamine yang kemudian produk ini dijual dan memberikan banyak pendapatan bagi Sandoz. Pada 1949, Dr. Stoll ditunjung menjadi Direktur Umum Sandoz. Di masa kepemimpinannya Sandoz berkembang pesat dan unit usaha farmasi menajdi salah satu fokus utamanya. Unit usaha ini berhasil menemukan komponen sintetik dalam pengobatan gangguan mental dan migrain yang merupakan hasil pengembangan dari produk ergotamine. Salah satu produk hasil pengembangan ini adalah Methergin dan Gynergen. Pada 1951, ilmuwan perusahaan berhasil menemukan penisilin yang resisten terhadap asam dan juga menemukan kalsium Sandoz untuk keperluan terapi kalsium. Pada 1963. Sandoz Ltd mengakuisisi Biochemie GmbH dan memulai produksi produk antibiotik dan mengembangkan produk lainnya berbasis bioteknologi.

Singkatnya pada 1996. Sandoz Ltd melakukan merger dengan perusahaan farmasi Ciba-Geigy Ltd dan membentuk perusahaan baru bernama Novartis AG dengan tetap mempertahankan nama Sandoz sebagai salah satu unit usaha divisi obat generik yang hingga saat ini masih mengembangkan, membuat, dan memasarkan obat-obatan generik. Di Indonesia, Sandoz beroperasi dengan nama PT. Sandoz Indonesia.