Influxacin



Deskripsi Influxacin

Infuxacin adalah sediaan obat yang memiliki zat aktif Ciprofloxacin HCl, obat ini yang termasuk dalam golongan Antibiotik Kuinolon. Infuxacin bekerja dengan cara menghambat DNA gyrase dan topoisomerase IV, keduanya penting dalam replikasi, bakteri, transkripsi, perbaikan dan rekombinasi DNA bakteri. Infuxacin digunakan dalam pengobatan infeksi sistemik, infeksi telinga, dan pengobatan infeksi mata.

Detail Influxacin


  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik

  • Apa Kandungan dan Komposisi Influxacin?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Influxacin adalah:

    Ciprofloxacin 200 mg/ 100 mL

  • Bagaimana Kemasan dan Sediaan Influxacin?


    Infus
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 100 mL

  • Apa Nama Perusahaan Produsen Influxacin?

    Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

    Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Influxacin:

    Infion/ Bernofarm
Sekilas Tentang Ciprofloxacin Pada Influxacin
Ciprofloxacin adalah suatu antibiotik spektrum luas dari kelas fluoroquinolone yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam jenis penyakit infeksi bakteri seperti infeksi abdomen, diare, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, demam tifoid, dan infeki saluran kemih, antraks, hingga infeksi sendi dan tulang.

Ciprofloxacin pertama kali dipatenkan pada 1980 dan mulai digunakan secara luas pada 1987. Karena ciprofloxacin adalah antibakteri, maka ia tidak efektif untuk digunakan dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus seperti influenza. Ia efektif untuk melawan infeksi bakteri gram-positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Enterococcus faecalis) dan gram-negatif (Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae) dengan cara menghambat enzim girase, topoisomerase tipe II, topoisomerase IV yang dibutuhkan oleh bakteri untuk proses pembelahan selnya. Dengan dihambatnya enzim-enzim tadi, maka bakteri akan mati dan infeksi yang terjadi dapat dihentikan.

Umumnya efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan obat ini adalah mual, muntah, diare, ruam, serta meningkatkan risiko ruptur tendon. Pada mereka yang mengalami myasthenia gravis, maka akan memperburuk kondisi ototnya jika mengonsumsi ciprofloxacin.

Obat ini tidak aman untuk digunakan oleh wanita hamil dan oleh FDA dimasukkan dalam kategori C. Sedangkan bagi wanita menyusui, obat ini diketahui masuk menembus ke dalam ASI sehingga sebaiknya wanita menyusui berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai terapi dengan ciprofloxacin.

Rute pemberian ciprofloxacin yaitu melalui mulut, intravena, dan topikal (tetes mata, tetes telinga).

Influxacin Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Influxacin?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Influxacin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Infuxacin digunakan untuk infeksi saluran kemih termasuk prostatitis, infeksi saluran pernapasan kecuali pneumonia akibat Streptococcus, infeksi kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi.

Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Berapa Dosis dan Aturan Pakai Influxacin?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Influxacin:

Infuxacin termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

  • Infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernapasan atas
    Dewasa: 400 mg 2 kali sehari untuk melakukan infus selama 60 menit selama 7-14 hari
  • Otitis eksterna ganas
    Dewasa: 400 mg 3 kali sehari melalui infus selama 60 menit selama 28 hari hingga 3 bulan
  • Infeksi tulang dan sendi
    Dewasa: 400 mg 2 kali sehari untuk minum melalui infus selama 60 menit. Durasi pengobatan maks: 3 bulan
  • Pengobatan dan profilaksis pasca pajanan antraks inhalasi
    Dewasa: 400 mg 2 kali sehari melalui infus selama 60 menit selama 60 hari dari konfirmasi paparan Bacillus anthracis.
    Anak: 10-15 mg / kg 2 kali sehari melalui infus selama 60 menit selama 60 hari sejak konfirmasi paparan Bacillus anthracis. Dosis maks: 400 mg / dosis
  • Pielonefritis, infeksi saluran kemih
    Dewasa: 400 mg 2 kali sehari untuk melakukan infus selama 60 menit selama 7-21 hari atau lebih lama jika diperlukan.
    Anak-anak: 6-10 mg / kg 3 kali sehari melalui infus selama 60 menit selama 10-21 hari. Maks: 400 mg / dosis
  • Demam tifoid
    Dewasa: 400 mg 2 kali sehari melalui infus selama 60 menit selama 7 hari
  • Diare
    Dewasa: 400 mg 2 kali sehari selama 1-5 hari tergantung pada tingkat keparahan dan sifat infeksi, diberikan melalui infus selama 60 menit. Lihat pedoman produk terperinci

Bagaimana Cara Penyimpanan Influxacin?


Simpan pada suhu antara 20-25°C.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Influxacin Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Influxacin, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Influxacin?

Jika Anda lupa menggunakan Influxacin, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Influxacin Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Influxacin?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Influxacin yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Influxacin?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Influxacin yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan Infuxacin adalah gangguan saluran pencernaan, vertigo, sakit kepala, insomnia, halusinasi, tremor, kelelahan, gangguan penglihatan, reaksi kulit, peningkatan sementara dalam nilai-nilai enzim hati.

Apa Saja Kontraindikasi Influxacin?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Influxacin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:


Hindari penggunaan Infuxacin pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap ciprofloxacin atau kuinolon lainnya
  • Penggunaan bersamaan dengan tizanidine
  • Riwayat atau risiko perpanjangan QT

Apa Saja Interaksi Obat Influxacin?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Influxacin antara lain:


Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Infuxacin:

  • Peningkatan risiko interval QT yang berkepanjangan dengan Kelas IA (misalnya Quinidine, procainamide) dan Kelas III (misalnya Amiodarone, sotalol) antiaritmia, TCA, makrolida (misalnya Erythromycin), cisapride, antipsikotik
  • Peningkatan konsentrasi serum dengan probenesid
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum dan toksisitas metotreksat
  • Substrat CYP1A2 (misalnya Clozapine, ropinirole, theophilin)
  • Turunan xanthine (misalnya kafein, pentoxifylline)
  • Peningkatan risiko gangguan tendon dengan kortikosteroid
  • Peningkatan kreatinin serum dengan siklosporin
  • Peningkatan risiko kejang dengan NSAID
  • Dapat mengubah konsentrasi fenitoin dalam serum
  • Mengurangi penyerapan oral dengan produk yang mengandung kation multivalen (misalnya Al, Ca, Mg, Fe)
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan vitamin K, warfarin

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Influxacin Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Influxacin untuk digunakan oleh wanita hamil:


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Infuxacin ke dalam Kategori C:
Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko yang mungkin timbul pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Infuxacin yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti pusing, tremor, sakit kepala, kelelahan, kejang, halusinasi, kebingungan, ketidaknyamanan perut, kristaluria, hematuria, gangguan ginjal akut dan hati
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik (dibantu oleh tenaga medis profesional). Kosongkan perut dengan induksi emesis atau dengan bilas lambung. Pertahankan hidrasi yang memadai. Dapat diberikan antasida yang mengandung Mg, Al, atau Ca untuk mengurangi penyerapan oral. Pantau EKG, fungsi ginjal, pH urin, dan pengasaman urin jika diminta untuk mencegah kristaluria
Sekilas Tentang Bernofarm
PT. Bernofarm merupakan suatu perusahaan farmasi yang didirikan pada 11 Maret 1971 di Surabaya. Awalnya perusahaan ini hanya merupakan suatu home industri dengan satu buah mesin produksi yang saat itu perusahaan masih bernama CV. Sumber Farma. Pada saat itu jumlah karyawan perusahaan ini masih sekira 20 orang, namun saat ini mencapai hingga 2900 orang karyawan.

Nama perusahaan ini diambil dari nama salah satu kota industri farmasi di Swiss yaitu "Bern". Pada 1976, perusahaan ini memindah lokasi produksinya ke Sidoarjo seluas 20 ribu meter persegi yang digunakan untuk fasilitas produksi produk beta-laktam (steril dan non steril), sefalosporin (steril dan non steril), dan juga untuk produksi produk non beta-laktam dan non sefalosporin. Perusahaan memproduksi obat generik dan juga obat bermerek dengan berbagai bentuk sediaan seperti kapsul, tablet, sirup, serbuk injeksi, ampul, vial, krim, dan sebagainya. Selain itu juga memproduksi produk lainnya sebagai permintaan pihak lain. Setelah itu perusahaan memperluas area produksinya kembali ke daerah baru masih di Sidoarjo seluas 48 ribu meter persegi.

Pada 1991, PT. Bernofarm menerima sertifikat CPOB dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu perusahaan telah mendapatkan beberapa sertifikat pengakuan mutu seperti ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISO 18001:2007, dan sebagainya. Produk PT. Bernofarm telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.