Hydroxychloroquine


Pengertian

Hydroxychloroquine adalah sediaan obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah malaria.

Senyawa di dalam obat bekerja dengan membunuh Plasmodium, parasit yang menyebabkan malaria.

Selain sebagai antimalaria, Hydroxychloroquine digunakan pula untuk mengatasi gejala lupus dan rheumatoid arthritis.

Berikut informasi lengkap seputar obat Hydroxychloroquine tablet.

Keterangan

Tablet Hydroxychloroquine

  • Golongan: obat Keras
  • Kelas terapi: antimalaria dan DMARD

  • Apa Kandungan dan Komposisi Hydroxychloroquine?

    Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

    Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Hydroxychloroquine adalah:

     Hydroxychloroquine 200mg
  • Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: Kimia Farma
  • Harga Hydroxychloroquine: Rp13.873/tablet

Kegunaan

Kegunaan Hydroxychloroquine adalah untuk mengobati malaria, gejala rheumatoid arthritis, dan systemic lupus erythematosus (SLE).

Sekilas Tentang Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian. Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit. Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian. Pada mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya menyebabkan gejala ringan. resistensi parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan malaria.

Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke dalam darah seseorang. Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan bereproduksi. Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia. Sebagian besar kematian disebabkan oleh P. falciparum karena P. vivax, P. ovale, and P. malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari malaria. Spesies P. knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia. Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah menggunakan film darah, atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan-antigen. Metode yang menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria umum karena biaya dan kompleksitasnya. Antimalaria adalah zat yang digunakan untuk mematikan parasit malaria.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Hydroxychloroquine?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Hydroxychloroquine:

Tergolong obat keras, berikut adalah anjuran dosis dan cara minum Hydroxychloroquine.

Mengobati malaria akut

tablet

  • Dewasa: dosis awal 800 miligram (mg). Lanjutkan dengan 400mg setelah 6-8 jam dan selanjutnya 400mg sekali sehari selama 2 hari berikutnya, atau dapat diberikan 800mg sebagai dosis tunggal
  • Anak: dosis awal 13mg/kg sebagai dosis tunggal, kemudian 6,5mg/kg setelah 6, 24, serta 48 jam

Mengobati gejala rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus

tablet

  • Dewasa: dosis awal 400mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam dua dosis terbagi

Dosis pemeliharan sebanyak 200-400mg setiap hari, sesuai dengan respons klinis. Maksimal 6,5mg/kg/hari atau 400mg setiap hari

  • Anak: 6,5mg/kg/hari atau 400mg setiap hari

Pencegahan malaria

tablet

  • Dewasa: dosis awal 400mg sekali seminggu, 2 minggu sebelum keberangkatan ke tempat endemik, dilanjutkan hingga 8 minggu saat berada di daerah endemik

Alternatif dapat dilakukan jika periode awal 2 minggu tidak dimungkinkan, maka 800mg sebagai dosis awal dalam dua dosis terbagi dengan interval waktu 6 jam.

Selanjutnya, 400mg sekali seminggu. Pemberian obat dilanjutkan hingga 8 minggu setelah berada di daerah endemik.

  • Anak: 6,5 mg/kg sekali seminggu, 2 minggu sebelum keberangkatan ke tempat endemik dilanjutkan sampai 8 minggu setelah berada di daerah endemik

Alternatif jika 2 minggu awal tidak dimungkinkan, maka 13 mg/kg sebagai dosis awal dalam 2 dosis terbagi dengan interval 6 jam.

Kemudian pengobatan sekali seminggu sampai 8 minggu setelah berada di daerah endemik. Semua dosis harus diminum pada hari yang sama tiap minggu.

Cara Menggunakan

  • Gunakan Hydroxychloroquine sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Tablet Hydroxychloroquine dapat digunakan bersamaan dengan makanan. Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter
  • Apabila kamu lupa, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan

Bagaimana Cara Penyimpanan Hydroxychloroquine?

Simpan Hydroxychloroquine pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Hydroxychloroquine Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Hydroxychloroquine, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Hydroxychloroquine?

Jika Anda lupa menggunakan Hydroxychloroquine, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Hydroxychloroquine Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Hydroxychloroquine?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Hydroxychloroquine yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Hydroxychloroquine?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Hydroxychloroquine yang mungkin terjadi adalah:

Efek samping Hydroxychloroquine yang mungkin terjadi yaitu:

  • Kardiomiopati, toksisitas miokard, aritmia ventrikel, aritmia, miopati, kejadian torsade de pointes (gangguan irama jantung)
  • Reaksi alergi
  • Pusing, gangguan emosi, sakit kepala, lekas marah
  • Anoreksia, diare, mual, kram perut, muntah
  • Lesu
  • Bronkospasme
  • Gagal hati akut
  • Penurunan berat badan
  • Gangguan penglihatan
  • Tinnitus
  • Alopecia
  • Sindrom steven johnson
  • Urtikaria
  • Berpotensi fatal: gagal jantung, hipoglikemia berat

Overdosis

Hydroxychloroquine yang digunakan berlebihan dapat memicu overdosis, seperti:

  • Sakit kepala
  • Gangguan penglihatan
  • Kejang
  • Hipokalemia
  • Gangguan irama dan konduksi
  • Perpanjangan interval QT
  • Torsade de pointes
  • Takikardia
  • Sulit bernapas
  • Henti jantung

Segera minta bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat. Pantau keseimbangan elektrolit pasien.

Apa Saja Kontraindikasi Hydroxychloroquine?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Hydroxychloroquine dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hydroxychloroquine sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi:

  • Makulopati pada mata
  • Hipersensitivitas pada Hydroxychloroquine dan komponen lainnya

Apa Saja Interaksi Obat Hydroxychloroquine?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Hydroxychloroquine antara lain:

Penggunaan Hydroxychloroquine bersama zat aktif lain bisa memicu interaksi obat. Berikut daftarnya.

  • Hydroxychloroquine dapat meningkatkan efek hipoglikemik
  • Peningkatan risiko torsade de pointes dengan disopyramide, quinidine, amiodarone, sotalol, dan cisapride
  • Peningkatan risiko kejang bila digunakan bersama meflokuin
  • Antasida dapat mengganggu penyerapan Hydroxychloroquine
  • Pemberian bersama antimalaria lain, seperti mefloquine, dapat meningkatkan risiko kejang
  • Mengganggu aktivitas antiepilepsi
  • Pemberian bersama siklosporin dapat meningkatan kadar siklosporin dalam plasma

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Hydroxychloroquine?

Hati-hati penggunaan obat Hydroxychloroquine pada pasien dengan:

  • Defisiensi G6PD
  • Diabetes melitus
  • Gangguan hematologi
  • Gastro Intestinal
  • Alkoholisme
  • Porfiria
  • Psoriasis
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Ibu hamil dan menyusui

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Hydroxychloroquine Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Hydroxychloroquine untuk digunakan oleh wanita hamil:

Hydroxychloroquine masuk dalam kategori D, atau obat terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin.

Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Hydroxychloroquine saat hamil atau ketika dalam program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Hydroxychloroquine dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dahulu kepada dokter jika ingin menggunakannya.

Sekilas Tentang Kimia Farma
PT. Kimia Farma merupakan suatu perusahaan farmasi Indonesia yang menurut sejarahnya sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda. Perusahaan ini berdiri pada 1817 yang pada awalnya perusahaan ini bernama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co yang kemudian oleh Pemerintah Indonesia dimasa awal kemerdekaan dinasionalisasi dan dilakukan peleburan dengan beberapa perusahaan farmasi lainnya pada 1958 yang kemudian namanya berubah menjadi PNF (Perusahaan Negara farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Pada 16 Agustus 1971, status PNF berubah menjadi PT dan namanya kembali mengalami perubahan menjadi PT. Kimia Farma (persero). Pada 4 Juli 2001, status PT. Kimia Farma berubah menjadi perusahaan publik seiring dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (Saat ini menjadi Bursa Efek Indonesia) sehingga berubah namanya menjadi PT. Kimia Farma Tbk. Jumlah karyawan perusahaan ini diperkirakan mencapai 5.758 orang.

Perusahaan ini telah mengantongi berbagai sertifikat mutu seperti CPOB, ISO 9001, ISO 9002, ISO 14001, dan juga telah mendapatkan persetujuan dari US-FDA sehingga produk perusahaan ini bisa dipasarkan di Amerika Serikat.

PT. Kimia Farma memiliki beberapa fasilitas produksi yang terletak di berbagai daerah yang berbeda yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun, Watukadon, dan Tanjung Morawa. Setiap fasilitas produksi memproduksi produk yang berbeda-beda.

Untuk pemasaran produk, PT. Kimia Farma melakukannya melalui anak perusahaannya bernama PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) yang memang dibentuk untuk pemasaran dan penjulan produk induk perusahaannya. Perusahaan ini memiliki 46 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.

Selain bergerak di bidang produksi produk obat dan farmasi, PT. Kimia Farma juga merambah bisnis apotek, laboratorium, dan klinik kesehatan. PT. Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan yang didirikan untuk menjalankan dan mengelola bisnis apotek dan PT Kimia Farma Diagnostik untuk usaha laboratorium dan diagnostik. Baru-baru ini PT. Kimia Farma megakuisisi PT. Phapros, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Produk PT. Kimia Farma selain dijual di Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di dunia. Beberapa produk yang dijual selain obat jadi dan sediaan farmasi, juga menjual bahan baku pembuatan obat seperti iodine dan quinine. Produk-produk tersebut diekpor ke beberapa negara seperti India, Jepang, Taiwan, New Zealand, dan negara-negara Eropa. Untuk produk kosmetik, produk PT. Kimia Farma telah berhasil menembus pasar Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Vietnam.