Hexacort


Apa Kandungan dan Komposisi Hexacort?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Hexacort adalah:

Chloramphenicol 2%

Prednisolone 0,25%


Bagaimana Kemasan dan Sediaan Hexacort?

Krim (Tube 10 g)


Bagaimana Farmakologi Hexacort?

Bekerja sebagai antibiotik dan antiinflamasi topikal.

 

Sekilas Tentang Chloramphenicol Pada Hexacort
Chloramphenicol merupakan suatu antibiotik yang digunakan dalam berbagai jenis infeksi bakteri seperti konjungtivitis, meningitis, kolera, demam tipus, dan lain-lain. Sediaan dan penggunaannya juga berbagai bentuk mulai dari tetes mata hingga injeksi. Chloramphenicol pertama kali ditemukan dalam bakteri Streptomyces venezuelae yang kemudian dipisahkan komposisi kimianya di dalam laboratorium pada sekira tahun 1947. Kemudian versi artifisialnya dibuat pada tahun 1949 sekaligus menjadi antibiotik pertama yang diekstrak dari mikroorganisme.

Dulu obat ini digunakan untuk penyakit tipus, tapi semakin lama Salmonella typhi yang dianalisa menunjukkan resistensi terhadap chloramphenicol sehingga obat ini sudah jarang digunakan lagi untuk mengobati tipus. Chloramphenicol digunakan dalam pengobatan infeksi okuler seperti konjungtivitis dan blefaritis yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Escherichia coli. Namun obat ini tidak efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa. Cara kerja chloramphenicol yaitu dengan menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom bakteri yang pada akhirnya mencegah bakteri untuk menggandakan diri.

Sekilas Tentang Prednisolone Pada Hexacort
Prednisolone adalah metabolit aktif dari prednison. Prednisolon memiliki rasa yang sangat pahit sehingga sulit diberikan kepada anak-anak.

Penggunaan

Ini adalah obat kortikosteroid dengan aktivitas dominan glukokortikoid dan mineralokortikoid rendah, sehingga berguna untuk pengobatan berbagai kondisi inflamasi dan autoimun seperti asma, rheumatoid arthritis, kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, multiple sclerosis, sakit kepala cluster dan penyakit sistemik. Lupus Eritematosus. Ini juga dapat digunakan sebagai obat imunosupresif untuk transplantasi organ dan dalam kasus insufisiensi adrenal (Addison).

Suspensi mata prednisolon asetat adalah produk steroid adrenokortikal yang dibuat sebagai suspensi mata steril, digunakan untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi yang mempengaruhi mata. Kortikosteroid menghambat respon inflamasi terhadap berbagai agen pemicu dan mungkin menunda atau memperlambat penyembuhan. Mereka menghambat edema, deposisi fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit, proliferasi kapiler, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, dan pembentukan bekas luka yang terkait dengan peradangan. Tidak ada penjelasan yang diterima secara umum untuk mekanisme kerja kortikosteroid okular. Namun, kortikosteroid diperkirakan bekerja dengan menginduksi protein penghambat fosfolipase A2, yang secara kolektif disebut lipokortin. Dipostulasikan bahwa protein ini mengontrol biosintesis mediator inflamasi yang poten seperti prostaglandin dan leukotrien dengan menghambat pelepasan asam arakidonat prekursor umum mereka. Asam arakidonat dilepaskan dari fosfolipid membran oleh fosfolipase A2. Kortikosteroid mampu menghasilkan peningkatan tekanan intraokular.

Kemungkinan efek Samping

Kemungkinan efek samping termasuk retensi cairan pada wajah (wajah bulan, sindrom Cushing), jerawat, sembelit, dan perubahan suasana hati. Pemberian prednisolon yang lama dapat menyebabkan tinja berdarah atau hitam; mengisi atau membulatkan wajah; kram otot atau nyeri; kelemahan otot; mual; nyeri di punggung, pinggul, tulang rusuk, lengan, bahu, atau kaki; garis ungu kemerahan di lengan, wajah, kaki, batang tubuh atau selangkangan; kulit tipis dan berkilau; memar yang tidak biasa; buang air kecil di malam hari; penambahan berat badan yang cepat; dan luka yang tak kunjung sembuh. Pembengkakan pankreas juga telah dilaporkan. Efek lain termasuk penurunan atau penglihatan kabur, peningkatan rasa haus, kebingungan, dan gugup. Hal ini juga dilaporkan menyebabkan insomnia ketika kekuatan besar, atau dosis besar diambil.

Secara sistemik: Katarak subkapsular posterior & edema papil

Topikal: PSC & glaukoma

Kontraindikasi dengan herpes

Status dilarang di atletik

Sebagai glukokortikosteroid, prednisolon dilarang di bawah aturan anti-doping WADA.

Hexacort Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Hexacort?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Hexacort adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pengobatan topikal untuk penyakit kulit yang peka terhadap Chloramphenicol dan disertai radang.


Sekilas tentang obat antibiotik topikal
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotik topikal merupakan antibiotik yang pemberiannya diterapkan ke kulit, seperti dengan krim, gel, atau salep.
Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Hexacort?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Hexacort:

Umumnya 3 – 4 kali sehari, dioleskan pada kulit yang sakit atau sesuai dengan petunjuk dokter.


Apa Saja Kontraindikasi Hexacort?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Hexacort dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

– Hipersensitif terhadap salah satu komponen Hexacort

– Infeksi jamur atau virus


Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Hexacort?

– Hindarkan penggunaan di sekitar mata dan mulut.

– Tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang pada anak-anak.

– Jangan digunakan pada anak-anak usia < 2 tahun.



Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Hexacort Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Hexacort, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Hexacort?

Jika Anda lupa menggunakan Hexacort, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Hexacort Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Hexacort?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Hexacort yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Hexacort?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Hexacort yang mungkin terjadi adalah:

Rasa terbakar, gatal, iritasi kulit, kulit kering, hipopigmentasi, folikulitis, hipertrikosis, erupsi menyerupai jerawat, dermatitis kontak alergik, angioneuritik edema, urtikaria, dermatitis makulopapular dan vesikolor, diskrasia darah.

PT Kalbe Farma merupakan suatu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan pada 10 September 1966 oleh Khouw Lip Tjoen,Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Produk dari perusahaan ini sangat banyak mencakup produk obat resep, obat bebas, minuman energi, susu, suplemen, minuman kesehatan, distribusi produk dan pengemasan, dan sebagainya.

Diperkirakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini memiliki grup perusahaan (kalbe Group) yang bergerak dalam berbagai bidang divisi usaha diantara seperti divisi obat resep (PT Kalbe Farma, PT Hexpharm Jaya Laboratories, PT Dankos Farma, dll), divisi consumer health (PT Bintang Toedjoe, PT Saka farma Lab, PT Hale International, dll), divisi nutrisi (PT Sanghiang Perkasa, PT Kalbe Morinaga Indonesia, dll), divisi distribusi dan kemasan (PT Enseval Putra Megatrading, PT Enseval Medika Prima, PT Milenia Dharma Insani, dll).

Selain di Indonesia, Kalbe Farma memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu negara-negara ASEAN (Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar), Srilanka, Nigeria, dan Afrika Selatan.