RUMPUT MUTIARA (hedyotis corymbosa (l.] lamk.)


Nama tumbuhan

Rumput mutiara. Rumput ini mempunyai khasiat sama seperti Hedyotis diffusa Willd. = Rumput Iidah ular = Baihua she she cao.

Klasifikasi tumbuhan
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub Divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledoneae
  • Ordo : Rubiales
  • Famili : Rubiaceae
  • Genus : Hedyotis
  • Spesies : Hedyotis corymbosa L
Morfologi tumbuhan

Rumput tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15 – 50 cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkal daun pendek/hampir duduk, panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah. Ujung daun mempunyal rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5, tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5 10 mm. Buah built, ujungnya pecah-pecah.

Kandungan kimia dan manfaat

Hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, Beta-sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides (Khastgir et al., 1960), dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog kumarin). Sifat dari tumbuhan adalah rasa manis sedikit pahit, lembut, netral, agak dingin. Sudah terkenal sejak nenek moyang untuk menghilangkan demam dan hepatoprotektor (Mishra et al., 2009).

Penelitian Mekanisme Antikanker

Rumput mutiara adalah salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antikanker. Asam oleanolat dan asam ursolat, kandungan dari tanaman ini diduga dapat menghambat kanker.

Anan (2000) melaporkan bahwa ekstrak heksana rumput mutiara memiliki nilai ED50 sebesar 30μg/mL, sedangkan ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol memiliki nilai ED50 lebih besar dari 30μg/mL. Menurut Sadasivan et al. (2006), kerja dari senyawa ini adalah dengan memblok perkembangan siklus sel pada fase G1 yang ditandai dengan penurunan ekspresi protein cyclin D1, D2, dan E dan partner aktif mereka seperti CDK2, 4, dan 6 dengan menginduksi p21/WAF1.

Penelitian yang dilakukan oleh Asyhar (2009) menggunakan ekstrak etanolik rumput mutiara, menunjukkan hasil pengamatan kualitatif menggunakan metode imunohistokimia terhadap ekspresi protein N-ras diketahui bahwa senyawa di dalam ekstrak etanolik mampu meningkatkan pemacuan ekspresi N-ras sel normal sehingga mempunyai prospek sebagai hepatoprotektor.

Kandungan glikosida flavonoid pada rumput mutiara diduga mampu menghambat proses karsinogenesis baik secara in vitro maupun in vivo. Penghambatan terjadi pada tahap inisiasi, promosi maupun progresi melalui mekanisme molekuler antara lain inaktivasi senyawa karsinogen, antiproliferatif, penghambatan angiogenesis, cell cycle arrest, induksi apoptosis dan antioksidan (Ren et al., 2003). Sebagian besar senyawa karsinogean seperti Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) memerlukan aktivasi oleh enzim sitokrom P450 membentuk intermediet yang reaktif sebelum berikatan dengan DNA. Ikatan kovalen antara DNA dengan senyawa karsinogen aktif menyebabkan kerusakan DNA. Flavonoid dalam proses ini berperan sebagai blocking agent (Watternberg, 1985). Pengeblokan aksi karsinogen dapat melalui beberapa mekanisme antara lain melalui menginhibisi aktivitas isoenzim sitokrom P450 yaitu CYP1A1 dan CYP1A2 sehingga senyawa karsinogen tidak reaktif. Mekanisme yang lain melalui detoksifikasi karsinogen.

Flavonoid juga meningkatkan ekspresi enzim Gluthation S-Transferase (GST) yang dapat mendetoksifikasi karsinogen aktif sehingga menjadi lebih polar dan dieliminasi dari tubuh. Mekanisme yang lain melalui pengikatan karsinogen aktif oleh flavonoid sehingga dapat mencegah ikatan dengan DNA, RNA atau protein target (Ren et al., 2003).

Bagian Tanaman yang Digunakan dan Pemanfaatannya

Seluruh bagian tanaman baik dalam kondisi segar atau kering dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi beragam penyakit.

Radang usus buntu :

50 gr rumput mutiara dicuci bersih, lalu direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Hasil rebusan diminum 2 x sehari, masing-masing 1 gelas selama 7 hari.

Sumbatan saluran sperma :

Sumbatan saluran sperma terjadi karena adanya pengikatan saluran epididymis sehingga terjadi gumpalan sperma dan mengakibatkan nyeri pada zakar. Untuk mengatasinya, rebus 30 gr rumput mutiara dengan 4 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan dan diminum 2 x sehari, masing-masing 1 gelas. Ulangi minum selama 3-4 pekas.

Kanker Iymphosarcoma, kanker lambung, serviks, kanker payudara, kanker rektum, kanker nasofaring :

Sekitar 50 gr tanaman dicuci bersih, lalu rebus dengan 14 gelas air hingga mendidih, biakan air hingga 2 gelas, lalu angkat. Saat dingin, saring hasil rebusan dan diminum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Tersiram air panas :

Ambil tanaman segar secukupnya, lalu cuci bersih.

Rebus tanaman dengan air secukupnya. Gunakan air rebusan untuk mencuci bagian tubuh yang tersiram air panas. Setelah itu, olesi bagaian tubuh yang terkena air dengan lidah buaya setiap 1/2 jam sekali agar lukanya cepat sembuh.

Hepatitis :

Cuci bersih 50 gr tanaman, rebus dengan 4 gelas air hingga mendidih, hingga airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin saring ramuan dan minu 2 x sehari, masing-masing 1 gelas.

Manfaat Tanaman Obat Rumput Mutiara

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Rumput mutiara dapat digunakan sebagai obat herbal untuk penyakit Tonsilis, Bronkhitis, Gondongan, Pneumonia, Radang usus buntu; Hepatitis, Radang panggul, Infeksi saluran kemih, Bisul, Borok;

Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasophar;

Bagian yang digunakan:

Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

Pemakaian:

15 – 60 gr, rebus. Sudah dibuat tablet, granule, dan obat suntik.

Pemakaian luar:

Memar, pyodermi, gigitan ular, tersiram air panas, tulang patah, terkilir:Lumatkan herba segar, untuk dibubuhkan di tempat yang sakit.
Tersiram air panas : Herba segar secukupnya direbus, untuk cuci.