MONDOKAKI (Ervatamia divaricata (L) Bark)

Nama Ilmiah

Ervatamia divaricata (L) Bark.

Nama Daerah

Mondokaki, bunga wari (Jawa); kembang susu, kembang mentega, bunga manila, bunga susong (Maluku).

Nama Asing

Wax flower plant, ceylon jasmine (Inggris); chong ban gou ya hua (Cina).

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Mondokaki mempunyai rasa asam dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam mondokaki, di antaranya tabernae, ontanin, koronarin, koronandln, dregamin, vobasin, korin, kortin, lupeol, dan tanin. Efek farmakologis mondokaki, di antaranya menghilangkan sakit (analgesik), membersihkan panas dan racun (toksin), menurunkan tekanan darah, meluruhkan dahak, dan obat cacing (anthelmintik). Daun mondokaki digunakan untuk mengobati bisul, batuk berdahak, radang kelenjar payudara, digigit anjing gila, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan terkilir. Getah daun mondokaki digunakan untuk mengobati radang mata, kekeruhan kornea, dan mencegah timbulnya radang pada luka. Akar mondokaki digunakan untuk mengobati batuk, tenggorokan bengkak dan sakit, patah tulang (fraktur), sakit gigi, cacing kremi, diare, gigitan binatang berbisa seperti kalajengking, antikanker, dan gondok. Sementara itu, bijinya digunakan untuk bahan pewarna.

Bagian yang Digunakan dan Pemanfaatannya

Akar, daun, bunga, dan kulit batang mondokaki dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut:

Diare

Cuci bersih 13 g akar mondokaki, lalu potong tipis-tipis. Rebus potongan akar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sedikit demi sedikit sampai habis. Cara lainnya, cuci bersih 10—15 g akar mondokaki dan daun jambu biji (Psidium guajava L.) secukupnya. Iris-iris, lalu rebus dengan 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

Sakit mata, radang kulit, dan luka

Cuci bersih daun mondokaki secukupnya, lalu bilas dengan air matang. Tumbuk daun sampai halus, lalu peras. Gunakan air perasannya untuk obat tetes mata atau dioleskan pada radang kulit dan luka. Lakukan pengobatan tiga kali sehari.

Cacing kremi

Cuci bersih 10 g akar mondokaki dan ½ lembar daun pepaya, lalu potong seperlunya. Rebus bahan tersebut dengan 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

Sakit gigi

Cuci bersih ½ jari akar mondokaki, lalu kunyah dengan menggunakan gigi yang sakit.

Antikanker (antikarsinona)

Cuci bersih, lalu potong seperlunya 10 g akar mondokaki dan lidah ular berbunga putih (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk) atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) secukupnya. Rebus dengan 3 gelas air sampai sisa 1 gelas. Saring air rebusannya,  lalu minum dua kali sehari masing-masing ½ gelas.

Trachoma (radang mata kronis)

Cuci bersih, lalu potong-potong seperlunya ¾ jari akar mondokaki, 1/3 genggam daun saga, ¼ genggam daun sena, ¼ genggam daun tempuh wiyang, ½ jari kayu secang, ¾ jari kulit mesoyi, dan ¾ jari kulit kayu seriawan. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu gunakan airnya untuk merambang mata yang sakit tiga kali sehari.

Radang payudara

Cuci bersih 20 lembar daun mondokaki, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan air garam, aduk rata, lalu balurkan ramuan ini pada payudara yang sakit dan balut.

Radang kulit bernanah

Cuci bersih bunga mondokaki segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, aduk rata, lalu balurkan ramuan ini pada kulit yang meradang.

Batuk

Cuci bersih 15 lembar daun mondokaki, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu tambahkan air gula seperlunya. Bagi air rebusan menjadi 3 bagian, minum pada pagi, siang, dan sore hari.