Granisetron


Apa Kandungan dan Komposisi Granisetron?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Granisetron adalah:

Granisetron.

Sekilas Tentang Granisetron Pada Granisetron
Granisetron adalah antagonis reseptor serotonin 5-HT3 yang digunakan sebagai antiemetik untuk mengobati mual dan muntah setelah kemoterapi. Efek utamanya adalah mengurangi aktivitas saraf vagus, yaitu saraf yang mengaktifkan pusat muntah di medula oblongata. Itu tidak memiliki banyak efek pada muntah karena mabuk perjalanan. Obat ini tidak memiliki efek pada reseptor dopamin atau reseptor muskarinik.

Granisetron dikembangkan oleh ahli kimia yang bekerja di perusahaan obat Inggris Beecham sekitar tahun 1988 dan diharapkan menjadi generik pada tahun 2007/2008. Ini diproduksi oleh Roche Laboratories dengan nama dagang Kytril. Obat ini disetujui di Inggris pada tahun 1991 dan di Amerika Serikat pada tahun 1994 oleh FDA.

Granisetron rusak dengan cepat, tinggal di dalam tubuh untuk waktu yang lama. Satu dosis biasanya berlangsung 4 sampai 9 jam dan biasanya diberikan sekali atau dua kali sehari. Obat ini dikeluarkan dari tubuh oleh hati dan ginjal.

Indikasi

  • Mual dan muntah akibat kemoterapi

  • Antagonis reseptor 5-HT3 adalah obat utama yang digunakan untuk mengobati dan mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi. Banyak kali mereka diberikan secara intravena sekitar 30 menit sebelum memulai terapi.

  • Mual dan muntah pasca operasi dan pasca radiasi

  • Terapi yang mungkin untuk mual dan muntah karena penyakit medis akut atau kronis atau gastroenteritis akut

  • Pengobatan sindrom muntah siklik meskipun tidak ada uji coba formal untuk mengkonfirmasi kemanjuran.


Efek samping

Granisetron adalah obat yang dapat ditoleransi dengan baik dengan sedikit efek samping. Sakit kepala, pusing, dan sembelit adalah efek samping yang paling sering dilaporkan terkait dengan penggunaannya. Belum ada interaksi obat yang signifikan yang dilaporkan dengan penggunaan obat ini. Ini dipecah oleh sistem sitokrom P450 hati dan memiliki sedikit efek pada metabolisme obat lain yang dipecah oleh sistem ini.

Granisetron Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Granisetron?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Granisetron adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Pencegahan & pengobatan mual & muntah yg akut & tertunda yg berkaitan dg pemberian kemoterapi & radioterapi. Mual & muntah pasca op.

Sekilas Tentang Obat Antiemetik
Antiemetik adalah obat yang efektif melawan muntah dan mual. Antiemetik biasanya digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan dan efek samping analgesik opioid, anestesi umum, dan kemoterapi yang diarahkan melawan kanker. Mereka dapat digunakan untuk kasus gastroenteritis yang parah, terutama jika pasien mengalami dehidrasi.

Beberapa antiemetik yang sebelumnya dianggap menyebabkan cacat lahir, tampaknya aman untuk digunakan oleh wanita hamil dalam pengobatan mual di pagi hari dan hiperemesis gravidarum yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa tipe dari obat antiemetik:

    Antagonis reseptor 5-HT3 memblokir reseptor serotonin di sistem saraf pusat dan saluran pencernaan. Dengan demikian mereka dapat digunakan untuk mengobati mual & muntah obat pasca operasi dan sitotoksik. Namun, mereka juga bisa menyebabkan konstipasi atau diare, mulut kering, dan fatigue.

    • Dolasetron

    • Granisetron

    • Ondansetron

    • Tropisetron

    • Palonosetron

    Antagonis dopamin bekerja pada batang otak dan digunakan untuk mengobati mual dan muntah yang berhubungan dengan kanker, penyakit radiasi, opioid, obat sitotoksik, dan anestesi umum. Efek samping termasuk kejang otot dan kegelisahan.

    • Domperidone

    • Olanzapine

    • Haloperidol (terbatas manfaatnya oleh efek samping ekstra-piramidal dan sedatif)

    • Alizapride

    • Prochlorperazine

    • Chlorpromazine (Penggunaan dibatasi oleh sifat penenang)

    Antagonis reseptor NK1

    • Aprepitant

    • Casopitan

    • Rolapitant

    dan masih ada tipe-tipe antiemetik yang lain.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Granisetron?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Granisetron:

Mual & muntah yg dipicu oleh kemoterapi Dws IV Pencegahan 1-3 mg (10-40 mcg/kg) secara inj IV lambat (>30 dtk) atau dilarutkan dlm 20-30 mL lar infus selama >5 mnt sesaat sblm kemoterapi mulai diberikan. Pengobatan 1-3 mg (10-40 mcg/kg) secara inj IV lambat (>30 dtk) atau dilarutkan dlm 20-50 mL lar infus utk diberikan selama >5 mnt. IM Pencegahan & pengobatan 3 mg IM 15 mnt sblm mulai kemoterapi. Anak IV 10-40 mcg/kg BB dilarutkan dlm 10-30 lar infus. Mual & muntah yg dipicu oleh radioterapi Dws IV Pencegahan 1-3 mg (10-40 mcg/kg BB) scr inj IV lambat (>30 dtk) atau dilarutkan dlm 20-50 mL lar infus utk diberikan dlm wkt > 5 mnt sblm mulai kemoterapi. Mual & muntah pasca operasi Dws IV Pencegahan 1 mg (10 mcg/kg) scr inj IV lambat (>30 dtk) sblm induksi anestesi. Pengobatan 1 mg (10 mcg/kg) scr inj IV lambat (>30 dtk). Dosis maks: 3 mg IV dlm wkt 1 hr.

Apa Saja Kontraindikasi Granisetron?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Granisetron dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitivitas thd granisetron.

Perhatian Khusus

Gejala-gejala obstruksi intestinal subakut. Tdk utk dicampur dlm larutan bersama dg obat lainnya. Hamil & laktasi.


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Granisetron Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Granisetron, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Granisetron?

Jika Anda lupa menggunakan Granisetron, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Granisetron Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Granisetron?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Granisetron yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Granisetron?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Granisetron yang mungkin terjadi adalah:

Sakit kepala, konstipasi. Ruam kulit minor. Peningkatan transaminase.

Apa Saja Interaksi Obat Granisetron?

Interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, minuman, atau zat lainnya. Interaksi obat Granisetron antara lain:

Fenobarbital, ketokonazol.

Bagaimana Kategori Keamanan Penggunaan Granisetron Pada Wanita Hamil?

Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6 (enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat keamanan penggunaan Granisetron untuk digunakan oleh wanita hamil:

Kategori B:

Studi terhadap reproduksi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol yang dilakukan terhadap wanita hamil, atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan dalam studi terkontrol pada wanita pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti risio pada trimester selanjutnya).

Izin, Kemasan & Sediaan Granisetron

  • Granisetron Otto inj 1 mg/mL
    5 × 1’s (Rp100,000/boks)
  • Granisteron Otto inj 3 mg/mL
    5 × 1’s (Rp250,000/boks)

Apa Nama Perusahaan Produsen Granisetron?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Granisetron:

:

Otto

Otto Pharmaceutical merupakan suatu perusahaan farmasi yang berdiri pada tahun 1963 di kota Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 1981, perusahaan ini diakuisisi oleh Mensa (Menjangan Sakti Group) sekaligus menjadi perusahaan farmasi pertama dalam lini perusahaan Mensa Group.

Pada tahun 1991, Otto Pharmaceutical berhasil mendapatkan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Kemudian pada Juni 2005 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dari RWTUV GmbH Jerman sebagai pengakuan atas standar manajemen kualitas yang diterapkan dalam perusahaan.

Otto Pharmaceutical memiliki area produksi seluas dua hektar yang digunakan untuk memproduksi produk betalaktam dan non-betalaktam serta sefalosporin. Fasilitas itu dilengkapi dengan gudang penyimpanan, riset and development, quality control, dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki total karyawan sebanyak 600 orang dengan cakupan pemasaran produk tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2015, Otto Pharmaceutical bersama CKD Pharma (perusahaan asal Korea Selatan) membuat suatu perusahaan joint venture bernama PT. CKD Otto Pharma untuk memproduksi obat-obatan onkologi dan telah selesai membangun area fasilitas produksi obat kanker yang sesuai dengan standar Eropa (EU-GMP) yang produknya selain dapat dipasarkan di Indonesia juga dapat diekspor ke mancanegara. Fasilitas produksi baru ini mencakup area seluas 12.588 meter persegi dengan total investasi $ 30 juta dengan total kapasitas produksi 1,6 juta vial per tahun. Beberapa obat yang diproduksi seperti Oxaliplatin, Gemcitabine dan Docetaxel. Produk obat anti-kanker yang diproduksi telah mandapatkan sertifikat halal dari MUI