Gluvas


GLUVAS

Tablet salut enterik

Apa Kandungan dan Komposisi Gluvas?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Gluvas adalah:

GLUVAS 1 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride 1 mg

GLUVAS 2 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride 2 mg

GLUVAS 3 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride 3 mg

GLUVAS 4 mg
Tiap tablet mengandung:
Glimepiride 4 mg

Sekilas Tentang Glimepiride Pada Gluvas
Glimepiride adalah obat antidiabetes sulfonilurea kerja menengah hingga panjang. Glimepiride menurunkan kadar glukosa darah melalui kedua kelainan NIDDM, dengan memicu sel beta pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin dan menginduksi peningkatan aktivitas reseptor insulin intra seluler perifer.

Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan

Glimepiride diindikasikan untuk diabetes tipe 2 (NIDDM).

Kontraindikasi

Penggunaan glimepiride dikontraindikasikan pada mereka yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap glimepiride atau sulfonilurea lainnya.

Interaksi obat

Dengan NSAID seperti Salisilat, Sulfoamida, Klorampenikol, kumarin dan probencid dapat mempotensiasi aksi hipoglikemik glimepride. Tiazid, diuretik lain, fototiazid, produk tiroid, kontrasepsi oral, fenitoin cenderung menghasilkan hiperglikemia.

Farmakologi

Dengan Glimepiride, penyerapan gastro intestinal selesai tanpa gangguan makan. Penyerapan glimepiride yang signifikan terlihat dalam satu jam, dan didistribusikan ke seluruh tubuh, terikat pada protein plasma hingga 99,5% dan dimetabolisme oleh biotransformasi oksidatif dan 60% diekskresikan dalam urin, dan sisanya diekskresikan dalam tubuh. kotoran.

Efek samping

Efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan glimepiride diantaranya gangguan gastro intestinal, jarang trombopenia, leukopenia, anemia hemolitik, kadang-kadang alergi. Pada minggu-minggu awal pengobatan, risiko hipoglikemia dapat meningkat.

Glimepiride awalnya dipasarkan dengan nama brand Amaryl oleh Sanofi-Aventis. Glimepiride adalah sulfonilurea generasi ketiga pertama, dan sangat kuat.

Gluvas Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Gluvas?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Gluvas adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Terapi ajuvan pada Non-Insuline Dependent (Type III) Diabetes Melitus (NIDDM) dimana kadar glukosa darah tidak dapat dikontrol hanya dengan diet dan olahraga saja.

Apa Saja Kontraindikasi Gluvas?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Gluvas dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

  • Hipersensitivitas
  • Pasien ketoasidosis diabetic, dengan atau tanpa koma

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Gluvas?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Gluvas:

  • Dosis awal: 1-2 mg satu kali sehari kemudian boleh dinaikkan (dititrasi) dengan hati-hati
  • Dosis pemeliharaan: 1-4 mg satu kali sehari. Dosis maksimum yang dianjurkan 8 mg satu kali sehari. Dosis dapat dinaikkan dengan interval 1-2 minggu

Apa saja Peringatan dan Perhatian Penggunaan Gluvas?

  • Umum: hipoglikemia
  • asien dengan gangguan fungsi ginjal lebih sensitif terhadap efek penurunan glukosa
  • Pasien yang rentan terhadap efek hipoglikemik obat penurun glukosa darah adalah: pasien lemah atau dengan malnutrisi, pasien dengan insufisiensi adrenal, hipofisis atau hepatik
  • Penggunaan glimepiride ,/yang dikombinasikan dengan insulin atau metformin dapat meningkatkan potensi hipoglikemia.
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Anak-anak


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Gluvas Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Gluvas, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Gluvas?

Jika Anda lupa menggunakan Gluvas, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Gluvas Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Gluvas?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Gluvas yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Gluvas?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Gluvas yang mungkin terjadi adalah:

Gangguan saluran cerna; reaksi alergi seperti pruritus, erythema, urtikaria, erupsi morbiliform dan maculopapular; perubahan pada akomodasi dan/atau kaburnya penglihatan; reaksi hematologik seperti leukopenia, agranulositosis, trombisitopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik, pansitopenia.

Izin BPOM, Kemasan, dan Sediaan Gluvas

Setiap produk obat, suplemen, makanan, dan minuman yang beredar di Indonesia harus mendapatkan izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu suatu Badan Negara yang memiliki fungsi melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana produksi, melakukan pengambilan contoh produk, melakukan pengujian produk, dan memberikan sertifikasi terhadap produk. BPOM juga melakukan pengawasan terhadap produk sebelum dan selama beredar, serta memberikan sanksi administratif seperti dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, disita untuk dimusnahkan, bagi pihak yang melakukan pelanggaran. Berikut adalah izin edar dari BPOM yang dikeluarkan untuk produk Gluvas:

GLUVAS 1 mg, Kotak, 5 blister @10 tablet

GLUVAS 2 mg, Kotak, 5 blister @10 tablet

GLUVAS 3 mg, Kotak, 5 blister @10 tablet

GLUVAS 4 mg, Kotak, 5 blister @10 tablet


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.