Garexin Tetes Mata


Apa Nama Perusahaan Produsen Garexin Tetes Mata?

Produsen obat (perusahaan farmasi) adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek. Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan. Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Garexin Tetes Mata:

Global Multi Pharmalab (GMP)

Klasifikasi Obat

G

Apa Kandungan dan Komposisi Garexin Tetes Mata?

Kandungan dan komposisi produk obat maupun suplemen dibedakan menjadi dua jenis yaitu kandungan aktif dan kandungan tidak aktif. Kandungan aktif adalah zat yang dapat menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam diagnosis, pengobatan, terapi, pencegahan penyakit atau untuk memengaruhi struktur atau fungsi dari tubuh manusia.

Jenis yang kedua adalah kandungan tidak aktif atau disebut juga sebagai eksipien. Kandungan tidak aktif ini fungsinya sebagai media atau agen transportasi untuk mengantar atau mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Kandungan tidak aktif tidak akan menambah atau meningkatkan efek terapeutik dari kandungan aktif. Beberapa contoh dari kandungan tidak aktif ini antara lain zat pengikat, zat penstabil, zat pengawet, zat pemberi warna, dan zat pemberi rasa. Kandungan dan komposisi Garexin Tetes Mata adalah:

Gentamicin sulfate

Sekilas Tentang Gentamicin Pada Garexin Tetes Mata
Gentamicin (gentamisin) adalah antibiotik aminoglikosida, yang digunakan mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, terutama infeksi Gram-negatif. Namun, gentamisin tidak digunakan untuk infeksi Neisseria gonorrhoeae, Neisseria meningitidis atau Legionella pneumophila.

Gentamicin disintesis oleh Micromonospora, genus bakteri Gram positif yang banyak terdapat di lingkungan (air dan tanah). Gentamisin adalah antibiotik bakterisida yang bekerja dengan mengikat subunit 30S dari ribosom bakteri, mengganggu sintesis protein.

Seperti semua aminoglikosida, ketika gentamisin diberikan secara oral, gentamisin tidak aktif secara sistemik. Ini karena tidak diserap sampai batas tertentu dari usus kecil. Tampaknya benar-benar dihilangkan tidak berubah dalam urin. Urine harus dikumpulkan selama berhari-hari untuk memulihkan semua dosis yang diberikan karena obat terikat kuat pada jaringan tertentu. Ini diberikan secara intravena, intramuskular atau topikal untuk mengobati infeksi. E. coli telah menunjukkan beberapa resistensi terhadap gentamisin, meskipun Gram-negatif.

Gentamisin adalah salah satu dari sedikit antibiotik tahan panas yang tetap aktif bahkan setelah autoklaf, yang membuatnya sangat berguna dalam persiapan media pertumbuhan mikrobiologis tertentu.

Pengobatan infeksi bakteri yang rentan, biasanya organisme gram negatif termasuk Pseudomonas, Proteus, Serratia, DAN Staphylococcus Gram-positif.

Efek samping

Semua aminoglikosida beracun bagi sel-sel sensorik telinga, tetapi mereka sangat bervariasi dalam efek relatifnya terhadap pendengaran versus keseimbangan. Gentamisin adalah vestibulotoxin, dan biasanya dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan permanen, yang disebabkan oleh kerusakan pada aparatus vestibular telinga bagian dalam jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau untuk jangka waktu yang lama.

Gentamisin kadang-kadang mengganggu atau bahkan merusak pendengaran. Dalam kebanyakan kasus, individu yang terkena telah menjalani pengobatan selama 2 minggu atau lebih. Sejumlah kecil individu yang terkena memiliki mutasi yang biasanya tidak berbahaya pada RNA mitokondria mereka, yang memungkinkan gentamisin mempengaruhi sel mereka. Sel-sel telinga sangat sensitif terhadap hal ini. Gentamisin kadang-kadang digunakan dengan sengaja untuk tujuan ini pada penyakit Ménière yang parah, untuk melumpuhkan aparatus vestibular.

Gentamisin juga bisa sangat nefrotoksik, terutama jika beberapa dosis terakumulasi selama pengobatan. Untuk alasan ini gentamisin biasanya diberikan berdasarkan berat badan. Berbagai formula ada untuk menghitung dosis gentamisin. Juga melalui dan puncak kadar serum gentamisin dipantau selama pengobatan, umumnya sebelum dan setelah dosis ketiga diinfuskan.

Gentamisin, seperti aminoglikosida lainnya, menyebabkan nefrotoksisitas dengan menghambat sintesis protein dalam sel ginjal. Mekanisme ini secara spesifik menyebabkan nekrosis sel-sel di tubulus proksimal, sehingga terjadi nekrosis tubular akut yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Produksi

Gentamisin diproduksi melalui prosedur fermentasi. Mayoritas produksi gentamisin terjadi di China dan Korea Selatan, produsen Eropa terakhir adalah Lek, bagian dari grup Sandoz.

Garexin Tetes Mata Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Garexin Tetes Mata?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Garexin Tetes Mata adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Konjungtivitis, keratitis, keratokonjungtivitis, tukak kornea, blefaritis, blefarokonjungtivitis, melbotnitis, dakriosistitis dan adneksitis yang disebabkan mikroorganisme yang rentan terhadap gentamisin

Sekilas Tentang Infeksi
Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang.

Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan, digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah cabang penyakit infeksi.
Sekilas Tentang Obat Antibiotik
Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.
Sekilas tentang obat antiseptik dan antiinfeksi mata
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus. Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai golongan. Pemilihan obat antiseptik dan antiinfeksi mata tergantung mikroba yang menginfeksi mata, kemudian disesuaikan dengan zat aktif obat mata. Dokter spesialis mata lah yang ahli menentukan jenis penyebab penyakit dan obat mata pilihannya.

Berikut jenis zat aktif yang ada dalam obat antiseptik dan antiinfeksi mata :

  • Sulfacetamid NaTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Sulfasetamid Na) 10 %

  • Ciprofloxacin HClTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Siprofloksasin HCl) 3 mg/mL atau 0,3%

  • TobramycinTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Tobramisin) 3 mg/mL atau 0.3%. Sedangkan sediaannya dalam bentuk salep mata juga mengandung 0,3 % zat aktif

  • Chloramphenicol dan kombinasinyaTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Kloramfenikol) 0,5% dan 1 %. Sedangkan sediaannya dalam bentuk salep mata juga mengandung 1 % zat aktif. Obat mata yang mengandung Kloramfenikol biasa juga dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat

  • LevofloxacinTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Levofloksasin) 0.5%

  • Dibekacin SulfatTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Dibekasin Sulfat) 0.3%

  • Fusidic acidTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Asam Fusidat) 1%

  • Gentamycin SulfatTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dan salep mata dengan kandungan zat aktif (Gentamisin Sulfat) 0,3%

  • Oxytetracycline dan turunannyaTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dan salep mata dengan kandungan zat aktif (Oksitetrasiklin) 1%. Ada juga yang dikombinasi dengan Polimiksin B Sulfat

  • Kombinasi Neomycin Sulfat dan antibiotik lainnyaUntuk sediaan tetes mata Neomisin Sulfat dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat dan Phenylephrine atau Polymixin B Sulfat dan Gramicidin. Sedangkan sediaan salep matanya Neomycin Sulfat dikombinasi dengan Polymixin B Sulfat atau Bacitracin

  • OfloxacinTersedia dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kandungan zat aktif (Ofloksasin) 0,3%

  • AcyclovirTersedia dalam bentuk sediaan salep mata dengan kandungan zat aktif (Asiklovir) 3%

Cara menggunakan salep mata yang benar

Bagaimana Cara Menggunakan Salep Mata?

Jika Anda menggunakan salep mata, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan agar penggunaannya tepat. Lakukan beberapa hal ini sebelum dan selama memakai salep mata.

  • Cuci tangan sebelum mulai memakai salep

  • Duduk di depan cermin agar Anda dapat melihat setiap prosesnya

  • Buka tutup salep, kemudian dongakkan kepala Anda

  • Tarik kelopak mata bawah secara perlahan-lahan, lalu arahkan pandangan mata Anda ke atas tanpa menggerakkan kepala

  • Tekan kemasan salep sampai salep muncul sekitar 1 cm dan oleskan ke bagian dalam kelopak mata bawah

  • Hindari kemasan salep menyentuh mata atau bulu mata agar salep tidak terkontaminasi oleh bakteri atau virus

  • Setelah salep menempel di mata, kedip-kedipkan mata agar salep merata

  • Sesaat setelah salep berada di mata, pandangan Anda menjadi buram, tapi kondisi ini akan menghilang setelah salep merata dan meresap

  • Bersihkan sisa salep di sekitar luar mata menggunakan tisu

  • Apabila Anda harus memakai lebih dari satu kali, tunggulah 30 menit sebelum Anda mengoleskan salep berikutnya

  • Apabila Anda harus memakai obat tetes mata dan salep mata, gunakan obat tetes mata terlebih dahulu, tunggu lima menit, kemudian gunakan

Cara Menyimpan Salep Mata yang Benar

Kemasan salep mata harus bersih dan bebas dari kuman. maka dari itu, salep mata yang sudah dibuka tidak boleh disimpan sembarangan. Berikut cara yang benar dalam menyimpan kemasan salep mata agar terhindar dari kontaminasi dan menghindari efek samping saat digunakan lagi.

  • Tutup rapat salep mata dan simpan di ruangan yang sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung

  • Hindari bagian ujung kemasan (bagian tempat keluarnya salep) terkena kulit, mata, atau benda-benda lain agar tidak terkontaminasi bakteri

  • Jangan menggunakan satu kemasan salep bergantian dengan orang lain

  • Baca tanggal kedaluwarsa produk salep. Segera buang produk setelah melewati batas tanggal kedaluwarsanya

  • Jauhkan salep mata dari jangkauan anak-anak

  • Jangan memakai salep mata ketika sedang mengenakan lensa kontak

  • Jika setelah memakai salep mata keadaan mata justru menjadi lebih buruk, segera hubungi dokter

  • Apabila Anda merasa belum nyaman atau tidak bisa menggunakan salep mata sendiri, mintalah bantuan orang lain untuk mengoleskannya pada mata Anda. Tapi sebelumnya jangan lupa untuk memastikan orang tersebut turut menerapkan cara-cara memakai salep mata yang benar seperti di atas

Cara Menggunakan Tetes Mata yang Benar

Saat Anda mengalami gangguan mata seperti mata terasa kering atau merah, penggunaan obat tetes mata bisa menjadi salah satu solusi. Ketahui dengan benar bagaimana penggunaan obat tetes mata yang tepat demi kesehatan mata Anda. Namun sebelum menggunakannya ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu cara penggunaan dan kandungan yang ada dalam obat tersebut. Kandungan dasar obat tetes mata adalah saline atau air garam. Bahan tambahan dari masing-masing obat tetes mata disesuaikan dengan tujuan penggunaan, bisa berupa bahan pelumas, sebagai air mata buatan, dan mengatasi mata merah.



Jenis Obat Tetes Mata

Untuk mengatasi gangguan pada mata, Anda perlu memilih obat tetes mata yang tepat. Pada dasarnya, ada tiga jenis obat tetes mata yang dapat dibeli bebas, yaitu yang digunakan untuk mengatasi mata merah atau iritasi, mengatasi alergi, dan produk obat tetes mata jenis artificial tears atau air mata buatan.

Obat tetes mata antiiritasi

Obat tetes mata yang satu ini membantu mengurangi mata merah akibat iritasi mata. Disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakannya karena justru bisa memperparah iritasi, terutama jika digunakan selama beberapa hari secara berturutan. Obat tetes ini juga bisa membuat mata jadi ketergantungan, artinya warna mata justru akan memerah jika pemakaian dihentikan.

Obat tetes mata antialergi

Membantu mengurangi mata merah, mata berair, dan gatal akibat alergi serbuk sari, jamur, rambut, atau bulu binatang. Gunakan sesuai kebutuhan, sesuai instruksi yang ada di kemasan produk.

Obat tetes mata buatan

Obat tetes yang mirip air mata ini mampu membuat mata tetap lembap hingga menjadi pilihan utama untuk mengatasi mata kering, atau mengobati iritasi akibat alergi ringan atau gesekan lensa kontak.

Bagaimana Cara Pakainya?

Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan ketika menggunakan obat tetes mata:

  • Cek botol kemasan obat tetes mata yang akan digunakan. Obat tetes mata harus dalam kondisi steril ketika digunakan. Cek juga masa pakai obat yang tertera pada kemasan

  • Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan obat tetes mata

  • Kocok botol obat tetes mata pelan-pelan sebelum digunakan

  • Dongakkan wajah, kemudian tarik kelopak mata bagian bawah dengan perlahan

  • Tekan kemasan untuk meneteskan obat ke kelopak mata bagian bawah. Kemudian, kedipkan mata agar obat tetes mata itu menyebar ke seluruh bagian mata

  • Jangan sampai ujung botol atau kemasan obat tetes mata menyentuh permukaan mata. Hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam botol obat tetes mata

  • Jika perlu menggunakan beberapa jenis obat tetes mata bersamaan, beri jeda waktu selama sekitar lima menit

  • Untuk dosis penggunaan, lihat label kemasan produk atau sesuai dengan rekomendasi dokter

  • Jika obat mata yang Anda peroleh dari resep dokter, mintalah penjelasan dokter lebih lanjut mengenai hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan, saat menggunakan obat tetes mata

  • Jika kesulitan meneteskan obat tetes mata sendiri, Anda bisa meminta bantuan orang lain untuk meneteskannya pada mata Anda yang sakit

Kenali Tanda Bahaya

Menggunakan obat tetes mata yang dapat dibeli bebas bisa menjadi solusi yang mudah. Namun, jika obat tetes mata yang digunakan tidak memberikan efek yang diharapkan, atau justru membuat kondisi mata memburuk dan timbul gejala gangguan lain pada mata, segera hentikan penggunaan obat tetes mata tersebut dan kunjungi dokter spesialis mata. Informasikan produk obat tetes mata yang digunakan kepada dokter. Mata merupakan organ penting yang harus dijaga kondisi kesehatan dan kebersihannya. Gunakan obat tetes mata, jika terjadi gangguan ringan. Segera konsultasi ke dokter spesialis mata jika kondisi tidak segera membaik atau timbul gejala lain.
Sekilas tentang mata dan penyakitnya
Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf. Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat di belakangnya terdapat pupil, fungsi dari pupil sendiri adalah untuk mengatur insensitas cahaya yang masuk ke mata.

Selain pupil ada juga bagian mata yang disebut selaput pelangi, fungsinya adalah memberi warna pada mata, selaput pelangi juga dapat mengubah ukuran pupil secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap pupil akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, pupil akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata.

Berikut adalah berbagai macam penyakit pada mata:

Miopi

Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.

Hipermetropi

Hipermetropi yaitu seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.

Presbiopi

Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.

Kerabunan dan kebutaan

Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apa pun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Bayi yang lahir prematur dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu, juga dapat mengalami Retinopathy of Prematurity (ROP) dan dapat mengalamai ganguan penglihatan hingga kebutaan total, jika tidak diterapi secepatnya. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" menggunakan jari-jarinya dengan alat bantu berupa huruf Braille.

Buta warna

Buta warna adalah suatu kondisi seseorang tidak mampu merepresentasikan warna. Buta warna total sama sekali tidak dapat membedakan warna, yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih (grey scale). Sedangkan jika tidak bisa membedakan warna tertentu disebut buta warna parsial. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan, artinya jika seseorang buta warna, pasti anaknya juga mewarisi gen buta warna, namun belum tentu menderita buta warna.

Katarak

Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan, terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

Astigmatis

Ketidakaturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata silinder/Operasi refraktif.

Rabun senja

Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Garexin Tetes Mata?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Garexin Tetes Mata:

Oleskan 2-3 kali sehari

Apa Saja Kontraindikasi Garexin Tetes Mata?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Garexin Tetes Mata dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

Hipersensitivitas

Apa saja Perhatian Penggunaan Garexin Tetes Mata?

Berkembangnya organisme yang resisten terhadap gentamicin pada pemakaian jangka panjang


Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah Aman Menggunakan Garexin Tetes Mata Saat Mengemudi atau Mengoperasikan Mesin?

Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, gangguan pernapasan, jantung berdebar, dan lain-lain setelah menggunakan Garexin Tetes Mata, yang dapat mempengaruhi kesadaran atau kemampuan dalam mengemudi maupun mengoperasikan mesin, maka sebaiknya Anda menghindarkan diri dari aktivitas-aktivitas tersebut selama penggunaan dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Bagaimana Jika Saya Lupa Menggunakan Garexin Tetes Mata?

Jika Anda lupa menggunakan Garexin Tetes Mata, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat, namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Pastikan Anda mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan Anda mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.

Apakah Saya Dapat Menghentikan Penggunaan Garexin Tetes Mata Sewaktu-waktu?

Beberapa obat harus digunakan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Jangan melebih atau mengurangi dosis obat yang diberikan oleh dokter secara sepihak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan sebagainya harus digunakan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah resistensi dari bakteri, virus, maupun jamur terhadap obat tersebut. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena beberapa obat memiliki efek penarikan jika penghentian dilakukan secara mendadak. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana Cara Penyimpanan Garexin Tetes Mata?

Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, cara penyimpanan dapat Anda ketahui melalui kemasan obat. Pastikan Anda menyimpan obat pada tempat tertutup, jauhkan dari panas maupun kelembapan. Jauhkan juga dari paparan sinar Matahari, jangkauan anak-anak, dan jangkauan hewan.

Bagaimana Penanganan Garexin Tetes Mata yang Sudah Kedaluwarsa?

Jangan membuang obat kedaluwarsa ke saluran air, tempat penampungan air, maupun toilet, sebab dapat berpotensi mencemari lingkungan. Juga jangan membuangnya langsung ke tempat pembuangan sampah umum, hal tersebut untuk menghindari penyalahgunaan obat. Hubungi Dinas Kesehatan setempat mengenai cara penangangan obat kedaluwarsa.


Apa Efek Samping Garexin Tetes Mata?

Efek Samping merupakan suatu efek yang tidak diinginkan dari suatu obat. Efek samping ini dapat bervariasi pada setiap individu tergantung pada pada kondisi penyakit, usia, berat badan, jenis kelamin, etnis, maupun kondisi kesehatan seseorang. Efek samping Garexin Tetes Mata yang mungkin terjadi adalah:

Iritasi sementara

Kemasan, Sediaan, dan Harga Garexin Tetes Mata

Tetes mata 0.3% x 5 g x 1. Harga: Rp 17.000