Galvus


cellpadding=”7″ bgcolor=”#ffffff”>

GALVUS®

:: KOMPOSISI dan BENTUK SEDIAAN ::

Vildagliptin 50 mg tablet .

Galvus Obat Apa?


Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Galvus?

Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu. Galvus adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk:

Galvus® diindikasikan sebagai terapi tambahan pada diet dan olahraga untuk meningkatkan kontrol glikemik pada pasien dengan diabetes mellitus tipe-2. Galvus® diindikasikan untuk penggunaan monoterapi atau kombinasi dengan metformin, sulfonilurea, atau tiazolidindion di saat diet, olahraga dan agen antidiabetes tunggal tidak dapat mengontrol glikemik secara memadai.

Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Galvus?

Dosis adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya. Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Galvus:

Monoterapi: dosis harian yang direkomendasikan adalah 50 mg atau 100 mg. Terapi kombinasi bersama metformin atau TZKategori D: dosis harian yang direkomendasikan adalah 50 mg atau 100 mg. Terapi kombinasi bersama SU: 50 mg per hari. Dosis 50 mg diberikan sekali sehari di pagi hari. Dosis 100 mg diberikan dalam dosis terbagi 50 mg pada pagi dan malam hari. Galvus® tidak direkomendasikan untuk pasien dengan kerusakan hati, termasuk pasien yang sebelum diberikan pengobatan memiliki nilai ALT atau AST >2,5 x dari batas atas normal.

::

Apa Saja Kontraindikasi Galvus?

Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan. Pemberian Galvus dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini:

:

Hipersensitif terhadap vildagliptin atau bahan tambahan dalam obat. Pasien dengan kerusakan ginjal sedang dan berat. Pasien dengan kerusakan hati.

:: PRINGATAN dan Perhatian ::

Nilai fungsi hati harus dimonitor selama pemakaian Galvus® pada interval 3 bulan sepanjang tahun pertama dan dilanjutkan secara periodik. Galvus® tidak boleh digunakan untuk pasien dengan diabetes tipe-1 atau untuk pengobatan ketoasidosis pada diabetes. Tidak direkomendasikan pada pasien dengan masalah intoleransi terhadap galaktosa, defisiensi lactase atau malabsorpsi glukosa-galaktosa. Tidak boleh digunakan pada kehamilan kecuali manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko terhadap janin. Tidak boleh digunakan selama menyusui.

:: INTERAKSI ::

Vildagliptin memiliki potensi interaksi obat yang rendah. Tidak ditemukan interaksi klinis yang relevan dengan antidiabetik oral lainnya (glibenclamide, pioglitazone, metformin), amlodipine, digoxin, ramipril, simvastatin, valsartan atau warfarin setelah diberikan bersamaan dengan vildagliptin.

:: Efek Samping::

Monoterapi – Sering: pusing, nasopharyngitis, hipertensi. Kadang: sakit kepala, konstipasi, mual, diare. Terapi kombinasi dengan metformin, sulfonilurea atau tiazolidindion. Sering: sakit kepala, pusing, tremor, asthenia.

:: Kemasan dan NOMOR REGISTRASI ::

Dus @ 2 blister @ 14 tablet

Reg. No.: DKI0767506910AI

Harus Dengan Resep Dokter

Manufactured by:
PT Novartis Indonesia

Promoted by:
PT Dexa Medica
Diimpor dan dipasarkan oleh:

PT Dexa Medica
Jl. Bambang Utoyo 138
Indonesia


Dexa Medica adalah suatu perusahaan farmasi Indonesia yang didirikan pada 1969 oleh Drs. Rudy Soetikno Apt. seroang apoteker muda yang pernah bertugas sebagai tentara. Dikarenakan pernah terjadi kelangkaan pasokan obat, maka ia bersama rekannya mulai mendirikan sebuah perusahaan farmasi kecil dengan produk obat tablet.

Karena semakin meningkatnya permintaan, maka Dexa Medica meningkatkan kuantitas produksinya sehingga pada 1975 produknya telah tersedia di seluruh pulau Sumatera, dan pada 1978, produk perusahaan ini telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan nasional, maka pada 1984 perusahaan ini mendirikan kantor pemasaran di Jakarta. Perusahaan ini pun semakin berkembang dan dibuktikan dengan produk-produknya yang berhasil menembus pasar negara-negara Asia dan Afrika sekaligus menjadikan Dexa Medica menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Saat ini posisi CEO perusahaan dijabat oleh Ir. Ferry A. Soetikno, M.Sc., M.B.A.